Pochettino Masih Menunggu Proyek yang Tepat

Sudah hampir satu tahun sejak dirinya meninggalkan kursi kepelatihan Tottenham Hotspur, tapi Mauricio Pochettino belum juga melatih. Ia tak benar-benar menganggur. Wajahnya sering wara-wiri di Sky Sports sebagai pundit.

Ini adalah periode terpanjang di mana Pochettino tak punya pekerjaan. Paling lama hanya dua bulan. Momen ini terjadi pada 26 November 2012 saat kontrak Pochettino diputus oleh Espanyol. Ia hanya butuh dua bulan kurang, karena pada 18 Januari 2013, ia direkrut Southampton untuk menjadi manajer baru mereka.

Cuma semusim Pochettino di St. Mary’s Stadium sebelum ia ditunjuk menjadi manajer baru Tottenham Hotspur. Di London Utara, ia bertahan selama lima setengah tahun. Menurunnya performa Dele Alli dan kolega menjadi alasan pemecatannya.

Sebelum dipecat, ada rumor di musim panas sebelumnya kalau Pochettino selangkah lagi menjadi manajer baru Manchester United. Ia dianggap cocok menjadi pelatih The Red Devils: relatif muda, punya gairah, taktiknya inovatif, dan bisa bekerja dengan para pemain muda.

Akan tetapi semuanya berubah ketika manajemen Manchester United lebih memilih mempermanenkan super-sub mereka, Ole Gunnar Solskjaer. Penampilan Spurs di musim itu begitu buruk. Hingga pekan ke-12, mereka hanya menempati peringkat ke-14. Spurs mencatatkan tiga kemenangan dan empat kali kalah.

Selain itu, Pochettino juga diisukan menjadi pelatih baru Real Madrid. Isu ini tepatnya terjadi di awal pandemi virus corona pada Maret lalu. Menurut Independent, hubungan Zinedine Zidane dengan petinggi Madrid dikabarkan tidak harmonis. Zidane konon tak mau tunduk seperti staf Madrid lainnya. Puncaknya adalah ketika Madrid kalah dari Manchester City di babak 16 besar Liga Champions.

Namun, hal ini juga tak terjadi. Terlebih Zidane berhasil membawa Real Madrid juga La Liga untuk ke-34 kalinya.

Pochettino Masih Terbuka

Pochettino sendiri menyatakan kalau dirinya tak tahu apakah akan bekerja di Inggris atau di negara lain. Menurut Pochettino, ia masih menunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat.

“Aku harus menunggu untuk proyek yang tepat. Aku tak akan menutup pintu apapun,” kata Pochettino kepada Sky Sports.

“Saya selalu merasa siap untuk terlibat di pertandingan sepakbola. Ini adalah gairah, bukan pekerjaanku. Energiku sudah penuh dan aku suka terlibat di sepakbola. Tapi di saat yang tama, aku harus mengerti bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menunggu.”

“Aku belajar ketika masih muda bahwa sepakbola akan menentukan jalan. Aku tengah menunggu untuk merasakan proyek mana yang tepat untuk diambil,” tutur Pochettino.

Pochettino mengaku tak khawatir soal menunggu lama untuk mendapatkan kesempatan yang tepat. Ia juga mengisyaratkan bahwa gangguan yang disebabkan pandemi virus corona adalah alasan lain mengapa ia dengan senang hati menunggu waktu untuk kembali.

Karena pandemi virus corona, Pochettino tak merasa kalau ia menganggur selama setahun. Karena di tujuh atau delapan bulan terakhir tanpa suporter di stadion, tidaklah seperti sepakbola.

“Kami menonton pertandingan serupa tetapi tidak ada gairah atau emosi di sana. Ini sangat aneh dan waktu yang sulit bagi semua orang.”