Tahun Tak Terkalahkan untuk Liverpool

Kemenangan 2-0 atas Sheffield United pada Kamis (2/1) kemarin, bikin Liverpool kokoh di puncak klasemen Premier League dengan koleksi 58 poin hasil 19 menang dan sekali draw. Kemenangan itu juga menjadikan The Reds tak terkalahkan selama hampir setahun penuh di Premier League!

Gol yang dicetak Mohamed Salah dan Sadio Mane membuat Liverpool berjarak 13 poin dari rival terdekat mereka, Leicester City, yang sehari sebelumnya menang 3-0 dari Newcastle United. Dari 60 poin yang tersedia di musim ini, anak asuh Jurgen Klopp tersebut hanya kehilangan dua poin. Hal tersebut terjadi ketika The Reds ditahan imbang Manchester United pada 20 Oktober silam.

Kemenangan atas Sheffield pun memperpanjang catatan kemenangan Liverpool dengan 18 kemenangan beruntun di liga, serta 51 kemenangan di Premier League tanpa kekalahan di Anfield.

Liverpool kini mencatatkan 37 pertandingan tanpa kekalahan dengan mengoleksi 1011 poin. Liverpool menjadi tim ketiga di Premier League yang mampu menjalani satu tahun tanpa kekalahan. Pada musim 2003/2004, Arsenal melakukannya dengan capaian 49 pertandingan tanpa kalah, serta Chelsea yang unbeaten pada Oktober 2004 hingga November 2005.

Kekalahan terakhir Liverpool terjadi pada 3 Januari 2019. Kala itu, The Reds kalah 1-2 dari Manchester City. Banyak yang menyebut, kekalahan ini pula yang bikin Mohamed Salah dan kolega gagal mengangkat piala musim lalu. Pasalnya, di akhir musim, Liverpool hanya berjarak satu poin dari pemuncak klasemen, Manchester City.

Sejak kekalahan terakhir di liga tersebut, Liverpool memenangi 32 dari 37 pertandingan yang mereka jalani. Rataan poin per pertandingannya begitu fantastis: 2,73 poin! Catatan ini jauh lebih tinggi ketimbang Manchester City yang meraih rekor 100 poin pada musim 2017/2018 yang “hanya” 2,63 poin per pertandingan.

Pada akhir musim 2018/2019, Liverpool sejatinya memenangi sembilan pertandingan terakhir mereka, tapi tetap gagal meraih trofi Premier League. Capaian 97 poin Liverpool musim lalu, menjadikannya yang ketiga tertinggi di sejarah Premier League, dan merupakan yang tertinggi yang pernah didapatkan tim peringkat kedua.

Kemenangan Liverpool berlanjut musim ini. Mereka langsung meraih delapan kemenangan beruntun. Sayangnya, hasil seri atas Manchester United pada Oktober lalu, membuat mereka gagal menyamai rekor 18 kemenangan beruntun Manchester City.

Salah satu yang membuat Liverpool begitu konsisten salah satunya karena sedikitnya perubahan yang terjadi dalam komposisi pemain utama. Padahal, Liverpool mesti memainkan enam pertandingan selama 17 hari. Klopp bahkan selalu memainkan dan tak pernah mengganti Virgil van Dijk selama 20 pertandingan Premier League.

Trio penyerang, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah, menjadi kunci ketajaman Liverpool. Pasalnya, selama setahun ini, hanya mereka yang mencetak gol sebanyak dua digit. Dari 29 pertandingan terakhir di Premier League, Liverpool mencetak 89 gol. Mane menjadi yang terbanyak dengan 25 gol, disusul Salah (19 gol), dan Firmino (10 gol). Ketiganya didukung Trent Alexander-Arnold (17 asis) dan Andrew Robertson (13 asis), sebagai pemberi asis terbanyak.

Tahun tanpa terkalahkan ini membuat Liverpool mendekati Arsenal yang meraih gelar juara tanpa terkalahkan atau “Invincibles” yang mereka raih pada musim 2003/2004. Namun, yang terpenting kini adalah bagaimana Liverpool meraih trofi pertama mereka di tingkat teratas Liga Inggris, yang terakhir kali mereka raih pada musim 1989/1990.

Sejatinya, Liverpool hampir tak terkalahkan di semua kompetisi. Namun, Liverpool justru pernah kalah di Piala FA dan Piala Liga. Di Piala FA, Liverpool kalah dari Wolverhampton Wanderers awal Januari lalu. Di Piala Liga, tim muda Liverpool dibantai 0-5 Aston Villa pada bulan lalu.

Di Liga Champions, meskipun meraih gelar juara dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di final, tapi Liverpool sempat kalah dua kali. Pertama, mereka kalah di semifinal leg pertama dari Barcelona, sebelum comeback di leg kedua. Kedua, mereka kalah dari Napoli di fase grup musim ini.

Sayangnya, meski tanpa kekalahan, tapi Liverpool tak satupun mengangkat trofi domestik pada 2019. Kejayaan mereka justru hadir di turnamen internasional, bahkan mencatatkan rekor. Liverpool menjadi kesebelasan Inggris pertama yang meraih gelar Liga Champions, Piala Super Uefa, dan Piala Dunia Antarklub secara simultan.