Tentang Frank Lampard, Pemain Muda, dan Transfer Chelsea

Manajer Chelsea, Frank Lampard, langsung diberi “modal” 150 juta paun untuk dibelanjakan setelah larangan transfer dicabut. Namun, Lampard mengatakan jika ia belum berbicara dengan para pemain muda Chelsea tentang kemungkinan adanya nama besar yang dibeli di bursa transfer Januari. Sejauh ini, ia hanya menyakinkan kepada pemain muda bahwa mereka harus percaya pada bakat mereka sendiri dan tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Seperti yang diketahui, mantan gelandang asal Inggirs tersebut telah menerima banyak pujian karena memperkenalkan sejumlah bakat akademi Chelsea ke tim utama. Tetapi, setelah larangan transfer klub dicabut, Lampard mungkin harus mengekang peluang yang masih tersedia untuk beberapa pemain muda asuhannya. Lampard pun tampaknya harus menuruti pihak The Blues karena mereka telah memberikan uang sejumlah 150 juta paun untuk belanja pemain.

Menanggapi hal tersebut, pria berusia 41 tahun itu menganggap bahwa semua keadaan ini merupakan suatu tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Ia dengan senang hati akan membuka pembicaraan dengan semua pemain Chelsea. Terutama bagi para pemain mudanya. Lampard berharap mereka bisa mengerti dengan kondisi seperti ini, dan menuntut mereka semua agar dapat tetap bermain baik di setengah musim ke depan.

“Saya belum membuat pembicaraan tentang transfer pemain. Saya mungkin tidak akan ikut terlibat di dalam pembicaan seperti ini. Tapi jika ada pemain (Chelsea) yang ingin datang dan mengajak saya berbicara, maka saya akan dengan senang hati berbicara dengan mereka secara individu. Tetapi sejauh ini belum terjadi. Saya pikir semua masalah ini akan tertuju kepada para pemain muda,” ujar Frank Lampard dikutip dari The Guardian.

“Saya berbicara kepada mereka (pemain muda) secara teratur. Saya bisa tidak keras pada mereka, tetapi saya akan terus mendorong mereka karena saya pikir mereka membutuhkan dorongan lebih banyak. Saya pikir mereka merasakan kepercayaan yang saya berikan pada mereka, karena mereka tahu saya siap untuk memberi mereka kesempatan jika mereka berlatih dengan baik. Sejauh ini mereka datang ke tim dan bermain dengan baik.”

“Saya pikir mereka secara alami harus merasakan sedikit ketegangan sepanjang waktu, sehingga itu mungkin adalah masalah yang terburuk. Mereka hanya perlu bekerja dan percaya pada bakat mereka sendiri karena bakat mereka ada untuk dilihat semua orang. Tim ini juga harus bersabar dengan itu semua karena mungkin diperlukan periode waktu yang berbeda bagi mereka untuk berkembang sebagai pemain.”

Di satu sisi, Frank Lampard merasa siap untuk tetap dengan para pemain muda asuhannya. Ia siap untuk melalui semuanya bersama mereka karena ia sudah benar-benar percaya pada mereka. Oleh sebab itu, sejauh ini mantan manajer Derby County itu masih belum memutuskan apapun terkait persoalan yang akan terjadi setelah Januari.

Lampard hanya mengatakan jika ia telah melakukan pembicaraan “sangat terbuka” tentang prioritas transfer dengan direktur klub, Marina Granovskaia. Dan sebelum pertandingan Premier League antara Chelsea melawan Bournemouth, Lampard langsung menguraikan apa yang ia yakini dari hasil pembicaraannya dengan Marina dengan mengatakan jika kualitas adalah aspek utama dalam perekrutan pemain.

“Saya telah melakukan percakapan yang sangat terbuka dengan Marina. Saya berbicara dengan Marina dan Petr Cech tentang masalah tim. Saya juga duduk bersama staf saya selama berjam-jam (dalam pembicaraan ini), dan kami melakukan pembicaraan tentang bagaimana klub dapat meningkatkan kualitasnya dengan mulai memikirkan masa depan jangka panjang,” ungkap Lampard.

“Percakapan sudah sangat terbuka untuk titik ini jadi saya senang dengan itu. Tapi tentu saja kami belum membeli siapa pun. Keinginan yang kuat di sini adalah ‘kemenangan dan kesuksesan’. Tentu saja kami ingin merekrut pemain-pemain berbakat, itu sudah jelas, tetapi sikap bijak adalah hal besar bagi saya. Karena jika Anda melihat tim ini, orang-orang terus berbicara tentang keseimbangan dan keadilan bagi pemain muda, jadi sekalipun kami membeli pemain, kami ingin pemain dengan niat untuk menjadi sukses.”

 

Sumber: The Guardian