8 Momen Terburuk di Bursa Transfer Musim Dingin

Bursa transfer musim dingin telah resmi dibuka per 1 Januari kemarin. Setiap kesebelasan mulai berlomba-lomba mencari pemain untuk memperbaiki skuatnya yang belum memuaskan dalam enam bulan sebelumnya.

Hanya saja, tidak semua transfer di bulan Januari berujung manis. Beberapa diantaranya gagal memenuhi ekspektasi. Kesulitan beradaptasi dalam waktu singkat membuat mereka tidak bisa memberikan kontribusi yang memadai untuk klub barunya.

Berikut adalah 8 transfer terburuk yang pernah dilakukan sebuah kesebelasan di bulan Januari.

  1. Julian Faubert (West Ham United ke Real Madrid, 2009)

Julian Faubert

West Ham United mendatangkan Faubert dari Bordeaux pada 2007 lalu. Namun, dalam dua musim pertamanya, ia hanya tampil 32 kali dan membuat para penggemar mempertanyakan transfernya. Si Palu kemudian memutuskan untuk meminjamkannya terlebih dahulu sebelum kembali ke West Ham.

Faubert kemudian dipinjamkan ke Real Madrid pada 2009. Ya, saya tidak lagi bercanda karena memang yang meminjam Faubert adalah juara terbanyak Liga Champions Eropa. Bersama Los Blancos, karir Faubert tiba-tiba menukik tajam. Hanya dua kali bermain, absen latihan karena salah jadwal, serta yang paling berkesan adalah ketika ketahuan tertidur di bangku cadangan saat Real Madrid menghadapi Villareal.

  1. Thomas Gravesen (Everton ke Real Madrid, 2005)

Thomas Gravesen

Bukan kali ini saja Real Madrid melakukan blunder transfer di bulan pertama kalender. Empat tahun sebelum hadirnya Faubert, Real Madrid juga mendatangkan gelandang petarung dalam diri Thomas Gravesen. Si Putih merekrut Gravesen dari Everton dikarenakan ia tidak ingin memperpanjang kontraknya bersama The Toffees.

Sayangnya karir Gravesen tidak bertahan lama di Madrid. Ia kesulitan beradaptasi ketika bermain bersama bintang El Real macam Zidane, Ronaldo, dan David Beckham. Selain itu, ia juga tidak disukai para penggemar Madrid karena sering bermain kasar. Dalam satu sesi latihan, ia bahkan hampir mencederai Robinho yang membuat manajer Fabio Capello memilih melegonya ke Celtic Agustus 2006.

  1. Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea, 2011)

Selepas era Michael Owen, Liverpool mendapat raja gol baru dalam diri Fernando Torres. Rerata 20 gol setiap musimnya sejak 2007 menambah kepercayaan diri para supporter The Reds untuk bersaing memperebutkan gelar juara.

Akan tetapi pada 2011, Torres secara mengejutkan hijrah ke Chelsea dengan nilai 50 juta paun dan menjadikan dirinya saat itu sebagai rekrutan termahal sepanjang sejarah Premier League. Hanya saja, ia baru mencetak golnya ketika sudah menjalani 18 pertandingan berseragam Biru. Sontak transfernya saat itu menjadi olok-olok para penggemar Chelsea. Beruntung di musim berikutnya Torres berandil dalam keberhasilan mereka menjuarai Liga Champions.

  1. Andy Carroll (Newcastle United ke Liverpool, 2011)

Carroll

Dana hasil penjualan Torres kemudian digunakan Liverpool untuk merekrut Luis Suarez dan Andy Carroll. Di saat Suarez berhasil beradaptasi dengan baik, tidak demikian dengan Carroll. Striker jangkung ini tidak bisa mengulangi penampilan apiknya ketika masih bersama Newcastle.

Ia hanya turun 9 laga saja dalam enam bulan pertamanya dan hanya mencetak dua gol. Tiga musim bersama The Kop, ia hanya mencetak 11 gol. Jumlah yang setara dengan apa yang ditorehkannya di Newcastle dalam enam bulan terakhirnya.

  1. Kostas Mitroglou (Olympiakos ke Fulham, 2014)

Setiap pemain sepakbola pasti memiliki keinginan untuk berkarir di liga yang kompetitif. Itulah yang diinginkan oleh Kostas Mitroglou. Penampilan atraktifnya bersama Olympiacos membuka jalan untuk dirinya bermain di Premier League. Klub London, Fulham kemudian mendatangkannya dengan nilai yang terbilang lumayan 12,4 juta paun. Sayangnya Mitroglou tidak bisa beradaptasi dengan baik. Ia hanya bermain tiga kali sebelum akhirnya kembali bersinar bersama klub lamanya, Olympiakos.

  1. Fernando Morientes (Real Madrid ke Liverpool, 2005)

Pasangan sehati Raul Gonzales ini bermain luar biasa ketika mampu membawa Monaco ke final Liga Champions 2004. Akan tetapi, karirnya kembali merosot setelah memutuskan kembali ke Los Blancos. Liverpool kemudian hadir untuk menyelamatkan karirnya dengan nilai 9,3 juta paun. Performa yang tidak konsisten kemudian membuat Moro hanya menjadi pilihan kesekian oleh pelatih Rafael Benitez dan hanya membuat 12 gol dari 60 penampilannya.

  1. Jean Alain Boumsong (Rangers ke Newcastle United, 2005)

Newcastle membayar 8 juta paun untuk Rangers agar bisa meminang Boumsong dan memperkuat lini belakang mereka. Akan tetapi, yang diberikan oleh pemain belakang asal Prancis ini hanyalah serangkaian blunder dan pelanggaran-pelanggaran konyol. Kehadirannya menjadi olok-olokan fans Magpies. Ia hanya bertahan setahun sebelum direkrut Juventus yang ketika itu bermain di Serie B.

  1. Juan Cuadrado (Fiorentina ke Chelsea, 2015)

Nama Juan Cuadrado meroket berkat penampilan cemerlangnya bersama Fiorentina dan timnas Kolombia. Pada akhir bursa transfer Januari 2015, Chelsea merekrutnya dengan kontrak 4 setengah tahun dengan nilai 23,3 juta paun. Hanya saja, Cuadrado tidak bisa mengulang penampilan apiknya di Liga Primer. Hanya 14 penampilan yang dicatat tanpa sekalipun mencetak gol sebelum akhirnya dilego ke Juventus.