Alasan Mengapa Ajax Amsterdam Harus Pertahankan David Neres

Foto: Talksport

Ajax Amsterdam kembali membuat kejutan di Liga Champions 2018/2019. Setelah membuat Real Madrid tersingkir, mereka mengusir Juventus dan Cristiano Ronaldo dari perebutan tim terbaik Eropa. Menang 2-1 di Turin, anak-anak asuh Erik ten Hag lolos ke semi-final untuk pertama kalinya sejak 1996/1997.

“Kami terus berkembang seiring waktu. Real Madrid kemudian Juventus, kini kami akan menunggu Tottenham atau Manchester City. Itu tantangan tersendiri bagi kami. Tapi satu yang pasti, kami tahu kapan untuk mendorong batas ke level selanjutnya. Siapapun lawan Ajax, kami menanti pertemuan tersebut,” kata ten Hag usai mengalahkan Juventus.

Penampilan Ajax di Liga Champions kali ini membuat banyak mata menyorot mereka. Nama-nama seperti Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt telah diincar berbagai klub ternama sejak awal musim. Frenkie de Jong bahkan sudah dipastikan akan membela Barcelona pada musim 2019/2020. Ditebus dengan dana 75 juta Euro oleh Blaugrana.

Kemenangan dari Juventus tidak mengubah kondisi tersebut. Ajax tetap menjadi lumbung talenta bagi kesebelasan-kesebalasan lain yang lebih tenar. Sekalipun kesebelasan itu tidak mencapai semi-final Liga Champions seperti mereka.

“Kami bukan Barcelona, Real Madrid, Manchester City, ataupun Juventus. Untuk bisa tetap memiliki ekonomi yang stabil, kami perlu memutar otak,” kata ten Hag.

“Untungnya Ajax Amsterdam disokong oleh filosofi dan akademi yang kuat. Pemain seperti Jurgen Ekkelenkamp misalnya. Beberapa pemain jelas akan pergi. Tapi saya berharap tidak kehilangan terlalu banyak pemain, sekalipun jaringan pemandu bakat kami semakin kuat,” lanjutnya.

Rela Kehilangan Talenta

Foto: Laola

Sejauh ini Ajax sudah dipastikan akan kehilangan de Jong dan Maximilian Wober. Wober bahkan tidak termasuk ke dalam tim yang sukses melangkah ke semi-final Liga Champions karena telah membela Sevilla sejak Januari 2019. Ia hanya membela Ajax di fase grup dan kualifikasi. Mendarat sebagai pemain pinjaman di Sevilla, jasa Wober kemudian dipatenkan dengan dana 10,5 juta euro oleh kesebelasan asal Spanyol tersebut.

Berbagai nama lain disebut akan mengikuti jejak de Jong dan Wober untuk meninggalkan Ajax. Salah satu pemain yang paling diincar adalah penyerang sayap Brasil, David Neres. Mulai dari Arsenal, Manchester United, Liverpool, hingga AC Milan disebut meminati jasa Neres. AC Milan bahkan disebut siap memberikan dana 50 juta euro untuk jasa Neres.

Didatangkan dari Sao Paolo pada Januari 2017, Neres disebut sebagai salah satu talenta terbaik di Amerika Selatan. “Dia masih muda, seorang sayap kanan yang bisa bermain di kiri. Saya rasa dirinya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi di sini. Sangat senang ia memilih Ajax dan mendarat di sini. Dirinya akan penting bagi kami,” kata Direktur Olahraga Ajax Marc Overmars.

Ajax sempat disebut membeli jasa Neres dengan uang yang terlalu banyak. Mengeluarkan 15 juta euro untuk talenta berusia 19 tahun. Namun nyatanya, dua tahun kemudian dana yang mereka keluarkan terbukti manjur. AC Milan sampai berani menawarkan tiga kali lipat dari jumlah tersebut untuk jasa Neres.

Masih Ada Dolberg

Foto: Scoopnest

Meski banyak kesebelasan menginginkan Neres. Ada baiknya ia bertahan di Ajax. Sejatinya akan lebih baik apabila mayoritas pemain Ajax saat ini bertahan di Amsterdam. Anak-anak asuh ten Hag pada 2018/2019 tidak berbeda jauh dengan skuad Peter Bosz yang mencapai final Liga Europa 2016/2017. Total 12 pemain masih bertahan di Ajax setelah kalah 0-2 dari Manchester United.

Jika ditambah dengan skuad ten Hag saat pertama menangani Ajax, ada 21 pemain yang bertahan. Termasuk Kasper Dolberg yang membuat geger dunia sepakbola pada 2016/2017. Mayoritas pemain yang hengkang dari Ajax tidak pergi ke kesebelasan yang lebih tenar. Dari 18 pemain, hanya Justin Kluivert (AS Roma), Amin Younes (Napoli), dan Davinson Sanchez (Tottenham) yang pergi ke liga lebih populer.

Artinya, keberhasilan Ajax di Liga Champions tidak lepas dari skuad yang mirip dengan musim-musim sebelumnya. Terutama musim di mana mereka menembus final Liga Europa. Wajar jika ten Hag tidak ingin kehilangan banyak pemain. Apalagi sejak era Ryan Babel dan Wesley Sneijder, Ajax selalu dilucuti oleh kesebelasan-kesebalasan Eropa yang lebih tenar dari mereka.

Khusus untuk Neres, meski musim 2018/2019 menjadi yang terbaik sepanjang kariernya bersama Ajax, ia baru dua tahun hidup di Amsterdam. Matthijs de Ligt yang sudah lebih dari satu dekade mengenakan seragam Ajax saja masih disarankan untuk bertahan oleh legenda klub, Johnny Rep. “Saya berharap dia [de Ligt] bertahan satu musim lagi,” kata Rep. Hal serupa juga perlu dilakukan untuk Neres.

Pasalnya, catatan Neres bersama Ajax selama 2018/2019 saja belum mengalahkan raihan Dolberg. Neres hanya mencetak delapan gol, sementara Dolberg 11 kali membobol gawang lawan.

Sebenarnya, 2017/2018 Neres sudah membuktikan diri dengan terlibat dalam 27 gol dari 32 pertandingan. Ia juga menjadi pemain paling produktif Ajax saat itu. Namun, itu tak lepas karena Dolberg cedera lebih dari 100 hari pada 2017/2018. Selama Dolberg masih di Ajax, ada baiknya Neres juga bersabar menunggu gilirannya untuk pergi.