Barcelona adalah Ancaman untuk Alexander Isak

Foto: Bild.de

FC Barcelona disebut kembali mengincar penyerang muda asal Swedia, Alexander Isak. hal ini disebarkan oleh salah satu media Spanyol yang fokus pada pemberitaan klub Catalunya, Mundo Deportivo.

“Sekretaris Teknis Barcelona Roberto Fernandez tengah mencanangkan sebuah program yang mereka sebut ‘Operacion Talento‘, mendaratkan pemain-pemain muda dari Eropa, Amerika Selatan, dan Afrika yang bersinar bersama kesebelasan utama mereka,” jelas Mundo Deportivo.

Metode ini sejatinya pernah dilakukan mantan direktur teknis Azulgrana, Txiki Begiristain, di Manchester City. Mendatangkan pemain-pemain muda seperti Enes Unal, Bruno Zuculini, dan Luke Brattan ke Etihad Stadium. Unal berasal dari Turki, Zuculini bersinar di Argentina, sementara Brattan adalah talenta muda asal Australia.

Ketiga pemain tersebut mungkin tidak bersinar di Manchester City, namun the Citizens jelas mendapatkan keuntungan dari mereka. Unal yang diboyong dengan harga 4,4 juta euro dijual ke Villarreal tiga kali lipat lebih oleh Manchester City. Wajar apabila Barcelona ingin mencoba hal serupa. Jika tidak bisa membela tim utama, mereka akan memberikan keuntungan finasial ketika dijual.

Alexander Isak yang digadang-gadang sebagai penyerang paling mematikan Swedia setelah Zlatan Ibrahimovic jelas memiliki potensi tersebut. Berstatus pemain Borussia Dortmund, Isak dipinjamkan ke Willem II Tilsburg pada Januari 2019. Mencetak 10 gol dalam 10 pertandingan dan mengarsiteki tiga lainnya untuk Willem II. Isak merupakan salah satu penyerang muda terbaik di Eropa.

Menurut Mundo Deportivo, Real Madrid, Bayern Munchen, dan Juventus menjadi pesaing Barcelona untuk mendapatkan tanda tangan Isak. Akan tetapi semuanya ditolak karena Isak ingin bertahan di Dortmund. Berbagai laporan mengatakan Dortmund rela melepas Isak. Tapi laporan di Jerman mengatakan hal sebaliknya, bahwa Isak akan menjadi bagian dari tim utama Dortmund pada 2019/2020.

Isak mengaku senang telah menarik perhatian Barcelona. Namun menurutnya, rumor tidak perlu dianggap serius. “Saya senang mendengar hal itu. Tapi saya tidak mempedulikannya karena hanya rumor,” kata Isak. Seakan-akan jika Barcelona benar melayangkan tawaran untuk Isak, ia akan mengambilnya.

Belum Terbukti

Foto: FourFourTwo

Padahal jika melihat kondisi saat ini, Isak tidak akan bisa bersaing di Barcelona. Dia harus bersaing dengan Malcom, Suarez, Messi, Ousmane Dembele dan Coutinho, untuk mendapatkan tempat di tim utama. Sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan pemain kelahiran 21 September 1999 itu. Pasalnya, Isak belum terbukti di level kompetisi sebesar Liga Champions.

Selama terdaftar sebagai pemain Dortmund sejak 2016/2017, Isak baru mengantongi 13 penampilan. Baru mencetak satu gol, ketika bertemu Magdeburg di DFB-Pokal, dan hanya tampil empat kali di kompetisi antar klub Eropa. Khusus untuk partai Liga Champions, dia baru merumput selama delapan menit dan tidak bisa membantu Dortmund mengalahkan tim asal Siprus, APOEL Nicosia.

Membuktikan diri bersama Dortmund adalah cara terbaik bagi Isak untuk membuktikan label ‘penerus Ibrahimovic’ bukan sekedar gemuruh tak berdasar agar harganya naik di bursa transfer. Sekalipun pada 2019/2020 kabarnya Isak hanya akan menjadi pelapis untuk Paco Alcacer.

“Terkadang kita lupa bahwa Isak masih muda. Dia punya talenta besar, namun dirinya masih butuh waktu untuk terus berkembang. Memang tidak mudah untuk menghadapi kondisi ini di usia muda. Tapi merasakan senang dan susah sepakbola akan membantu dirinya,” kata Lucien Favre.

Tidak Sesuai dengan Barcelona dan Dortmund

Foto: Svenske Lit Fotboll

Thomas Hennecke dari Kickers juga menganggap Isak sebenarnya sudah siap untuk tampil di 1.Bundesliga. Tapi gaya permainannya tidak cocok dengan Favre. “Tidak akan pengaruh apakah Isak mencetak gol. Cetak 20 gol juga tidak akan berguna. Hidupnya di Dortmund terlihat pendek. Favre lebih suka pemain yang bukan penyerang murni seperti Mario Gotze dan Alcacer sebagai ujung tombak,” jelas Hennecke.

Pindah bisa saja menjadi opsi Isak jika memang dirinya sudah tidak sabar menembus tim utama. Tapi Barcelona bukanlah jawabannya. Barcelona juga lebih suka dengan pemain yang bukan penyerang murni untuk ditaruh di tengah. Luis Suarez dan David Villa juga harus bermain di sayap untuk bisa mendapat tempat.

Sementara bersama Willem II ataupun AIK Solna, Isak terbukti berhasil mengeluarkan talenta terbaiknya jika dipercaya sebagai ujung tombak utama. Bukan sebagai penyerang sayap.

Uang Bukan Talenta

Memilih Barcelona sama saja menerima nasib sebagai penghangat bangku cadangan. Sesuatu yang akan lebih masuk akal untuk dilakukan di Dortmund. Mengingat Dortmund tidak memiliki banyak penyerang.

Favre hanya memiliki Paco Alcacer dan Maximilian Philipp sebagai opsi mengisi pos penyerang tengah. Sementara di Barcelona, Messi, Suarez, serta Malcom bisa mengisi posisi tersebut.

Skenario terbaik bagi Isak jika pindah ke Barcelona adalah memiliki nasib seperti Zlatan Ibrahimovic. Tampil positif dan mengesankan sebagai ujung tombak sebelum Messi protes dan membuatnya tersingkir dari Camp Nou.

Ia harus ingat bahwa ‘Operacion Talento‘ yang dicanangkan Roberto Fernandez memiliki tujuan untuk kembali menjual pemain dengan harga tinggi. Bukan memaksimalkan talenta mereka untuk Barcelona.