Bayern Munchen resmi meminjam jasa Philippe Coutinho dari FC Barcelona untuk musim 2019/2020. Masa depan Coutinho di Camp Nou memang sudah cukup lama dipertanyakan. Awalnya, mantan gelandang Liverpool itu dirumorkan akan kembali ke Premier League. The Reds dan Arsenal dikaitkan dengan Coutinho di musim panas 2019. Namun ternyata justru Bayern yang berhasil mendaratkan Coutinho.
“Waktu dia pergi ke Barcelona, sebenarnya kami juga tak ingin menjualnya. Tapi uang ikut berbicara. Ini mungkin terdengar aneh, kami tidak memiliki dana untuk mengembalikannya ke sini [Liverpool],” aku Manajer Liverpool Jurgen Klopp.
Klopp yang menghabiskan karier profesionalnya di Jerman memberikan dukungannya pada Coutinho di Bayern. Menurut Klopp, gelandang kelahiran 12 Juni 1992 itu punya segalanya untuk sukses bersama Die Roten. “Itu merupakan transaksi yang menguntungkan semua pihak. Coutinho adalah pemain yang luar biasa. Dia juga pribadi yang baik. Coutinho bisa mengubah sekelilingnya,” puji mantan nakhoda Mainz dan Dortmund tersebut.
Menurut Sport, Liverpool mengalami kerugian 24 juta Pauns dari kepindahan Coutinho ke Bayern. Pasalnya, dalam perjanjian the Reds dengan Barcelona, Coutinho harus bermain 100 kali untuk Blaugrana dan menjuarai Liga Champions untuk Liverpool mendapat dana tambahan tersebut. Sayangnya, setelah dua musim menetap di Camp Nou, Coutinho gagal menjuarai Liga Champions dan hanya tampil 76 kali untuk Barcelona.
Meski demikian, Coutinho tetap mendapat dukungan untuk kembali ke puncak performanya bersama Die Roten. Bukan hanya dari Klopp, tapi juga Direktur Eksekutif Bayern Karl-Heinz Rummenigge. “Kami sudah cukup lama mengejar jasa Coutinho. Dirinya merupakan sosok yang memiliki kemampuan dan kreativitas tinggi. Kehadirannya secara instan mengangkat daya gedor Bayern,” kata Rummenigge.
Hubungan Bayern dan Barcelona Retak
Foto: AS
Coutinho sendiri juga percaya diri bahwa dirinya bisa membantu Bayern memenangkan banyak gelar. Ia bahkan mengincar piala Liga Champions bersama Die Roten. Statusnya sebagai pemain pinjaman juga tak menghalangi Coutinho untuk mencapai target tersebut. Pasalnya dalam perjanjian Bayern dengan Barcelona, jasa Coutinho bisa dipermanenkan di Allianz Arena dengan dana 120 juta Euro.
Barcelona sebenarnya melanggar perjanjian dengan membocorkan detil kesepakatan mereka dengan Bayern. Tapi, hal itu tidak akan mengganggu masa depan Coutinho di Bayern. Sebelumnya, hubungan antara Blaugarana dan Die Roten memang sudah retak sejak kepindahan Thiago Alcantara di musim panas 2013.
Ketika itu, Thiago sebenarnya tidak ingin dilepas oleh Barcelona. Tapi, gelandang jebolan La Masia tersebut merupakan abdi setia Pep Guardiola. “Pep percaya kepada saya. Begitu juga sebaliknya. Jadi jika Pep pelatihnya, pasti saya datang,” aku Thiago. Barcelona akhirnya tak bisa berbuat apa-apa.
Bayern menebus jasa Thiago dengan dana 25 juta Euro. “Guardiola sangat menginginkan jasa Thiago,” kata Rummenigge. “Pilihannya adalah Thiago atau tidak sama sekali. Matthias Sammer dan Rummenigge sama-sama tahu bahwa dialah pemain yang saya inginkan,” aku Guardiola.
Meskipun Guardiola dan Thiago sempat terlibat adu mulut di Bayern, hubungan mereka tetaplah sama. Bahkan waktu Guardiola baru mendarat di Manchester City, Thiago disebut-sebut akan ikut datang ke Etihad Stadium.
Bayern Buat Thiago Lepas dari Guardiola
Foto: Bundesliga
Barcelona juga sempat berusaha memulangkan Thiago ke Camp Nou. Namun gelandang keturunan Brasil itu memutuskan untuk tetap membela Bayern. Membuka lembaran baru, tanpa Guardiola ataupun embel-embel La Masia lainnya. “Sepakbola bukan hanya sekedar soal piala. Ketika saya pertama datang ke sini [Bayern], semuanya sudah dipikirkan. Tapi waktu berjalan begitu cepat dan sekarang terlihat jelas bahwa Bayern merupakan keluarga saya,” kata Thiago.
“Saya tak pernah berpikir akan bertahan di Bayern selama ini. Tapi, saya memiliki kontrak dan akan berusaha memenuhi kesepakatan. Saya selalu ingin main, menikmati sepakbola. Bersama Bayern, saya mendapat banyak pengalaman dan menjadi lebih dewasa. Barcelona tidak akan bisa memberikan saya kenikmatan bermain seperti di sini,” akunya.
Dengan kata lain, Thiago lebih suka Bayern dibanding Barcelona. Sekalipun dia adalah pemain jebolan La Masia. Meski sudah tak lagi diasuh Guardiola. Bayern lebih baik dari Barcelona di mata Thiago. Carlo Ancelotti, Jupp Heynckes, dan Niko Kovac juga selalu punya tempat untuk Thiago. Kovac bahkan menyebut Thiago sebagai gelandang impian.
“Dia adalah pemain yang bisa mengatur permainan. Bisa membuatnya lebih cepat. Bisa juga memperlambatnya. Saya tidak bisa berkata banyak tentang dirinya. Thiago adalah pemain hebat. Impian bagi semua pelatih,” puji Kovac.
Pengalaman Mark Hughes dan van Bommel
Foto: The Sportsman
Bukan hanya Thiago yang lebih menikmati Bayern dibandingkan Barcelona. Mark Hughes dan van Bommel juga punya opini yang sama. “Saya tak pernah membela satu tim dalam waktu yang lama. Namun di Bayern saya bertahan empat setengah tahun. Saya dipercaya menjadi kapten tim. Saya sangat senang dengan masa-masa di Bayern. Apalagi sejak kecil saya merupakan fans Bayern,” ungkap van Bommel.
“Bayern adalah tempat yang sempurna. Die Roten dipegang orang-orang yang mengerti sepakbola. Uli Hoeness merupakan sosok yang mengenal pemainnya. Ia bahkan tahu di mana kami tinggal. Saya merasa cocok dan nyaman main di sana. Itu adalah perubahan yang dibutuhkan setelah enam bulan tak bermain untuk Barcelona,” jelas Hughes.
Hughes datang ke Bayern sebagai pemain pinjaman dari Barcelona di musim 1987/88. Ia tampil dalam 23 pertandingan dan memberi kontribusi delapan gol Bayern sebelum dilepas Barcelona ke Manchester United di musim panas 1989. Walau singkat, Hughes tetap dapat lebih menikmati Bayern dibandingkan Barcelona.
Thiago, van Bommel, Hughes, semuanya pindah dari Barcelona ke Bayern dan merasa nyaman. Memang sepertinya Bayern lebih menyenangkan dibandingkan Barcelona. Kini, giliran Philippe Coutinho untuk merasakan hal serupa.