Eintracht Frankfurt Sebagai Pintu Liga Champions

Foto: The18.com

Eintracht Frankfurt resmi melepas penyerang andalan mereka, Luka Jovic dengan dana 60-65 juta euro ke Real Madrid. Jasa Jovic memang menjadi rebutan berbagai kesebelasan top Eropa setelah mencetak 27 gol dari 48 pertandingan di 2018/2019.

Selain Real Madrid, ia juga sempat diisukan menjadi incaran FC Barcelona sebelum klub asal Katalunya itu menampik rumor tentang Jovic. Menurut Blaugrana, Luis Suarez masih bisa diandalkan sehingga mereka belum membutuhkan pengganti.

Kepergian Jovic ini seperti sudah tidak terhentikan lagi sekalipun Eintracht mendapatkan tiket ke Liga Europa 2019/2020. Awalnya, anggota direksi klub,  Axel Hellmann mengaku dirinya ingin melihat Eintracht sebagai kekuatan baru di sepakbola Jerman. “Saya takut sebenarnya dengan kondisi Bundesliga [dominasi Bayern]. Tapi saya yakin kami dapat menjadi salah satu tim kuat di sini,” kata Hellmann, optimis melihat awal musim Eintracht.

Namun dengan melepas Jovic, Eintracht sepertinya tidak memiliki niatan untuk mengubah tatanan di 1.Bundesliga. Mereka akan berusaha untuk mempertahankan status sebagai wakil Jerman di kompetisi Eropa. Sesuatu yang berhasil mereka lakukan sejak 2017/2018. Tapi tidak untuk menyaingi Bayern.

Pasalnya, Jovic kemungkinan besar bukan pemain terakhir yang keluar dari  Commerzbank Arena. Ante Rebic kabarnya tengah didekati Inter Milan. Sebastien Haller masuk dalam radar Manchester United. Haller bahkan tidak ikut serta dalam tur pra-musim di Tiongkok.

Keuntungan Finansial

Foto: Kicker

Hellmann membantah keputusan Haller ditinggal adalah tanda bahwa penyerang Belanda itu siap dilepas Eintracht. Menurutnya, tur ke Tiongkok memang tidak membutuhkan Haller. “Tur itu hanya sekedar aksi pemasaran. Jadi tidak harus semua pemain di bawa ke sana,” katanya. Tapi, CEO Eintracht Fredi Bobic mengindikasikan hal yang berbeda.

“Penjualan Jovic adalah sebuah kehilangan besar dari segi sepakbola. Tapi secara finansial, ia memberikan suntikan dana yang luar biasa bagi kami. Dana yang akan digunakan untuk memperkuat tim ini,” kata Bobic.

Secara finansial, Jovic merupakan penjualan termahal yang pernah dilakukan Eintracht. Sekitar enam kali lipat lebih dari rekor sebelumnya saat melepas Kevin Trapp ke Paris Saint-Germain. Eintracht yang hanya mengeluarkan 5,2 juta euro untuk memboyong Jovic dari Benfica mendapatkan keuntungan sekitar 12 kali lipat dengan mengirimnya ke Madrid.

Hal inilah yang akan menjadi fokus perhatian Eintracht di masa depan. Trio Haller, Rebic, dan Jovic mungkin telah berbuat banyak untuk SGE. Mencetak 57 gol sepanjang musim 2018/2019.

Selama dua musim main bersama, ketiga telah mencetak 88 gol. Kini nama mereka diincar oleh kesebelasan yang punya aliran dana dan nama besar. Tak salah cari keuntungan selagi bisa.

Kesalahan Masa Lalu

Foto: Mirror

Apalagi di masa lalu, Eintracht sering terlalu lama menahan talenta mereka. Marc-Oliver Kempf dulu sempat diincar Juventus. Tapi pihak klub melihat perkembangan Kempf belum maksimal, sehingga ia ditahan. Bek kelahiran 28 Januari 1995 itu juga setuju dengan klub.

“Faktanya, Bundesliga saat ini lebih besar dibandingkan Serie-A,” kata Mino Grillo selaku agen Kempf. “Bermain di Jerman, ia dijanjikan jam terbang yang lebih banyak,” lanjutnya. Sekarang Kempf turun ke divisi dua bersama Stuttgart.

Sebastian Rode sempat menjadi opsi Manchester United saat mereka tergila-gila dengan jasa Kevin Strootman. Tapi Rode akhirnya dilepas secara cuma-cuma ke Bayern.

Carlos Zombrano juga sama. Bek Peru itu diincar Liverpool pada 2014. Tetapi, Eintracht enggan menjual dia. Zombrano kemudian memberontak dan SGE hanya dapat 3,5 juta euro saat menjualnya ke Rubin Kazan.

Mereka tidak mau lagi melakukan hal bodoh dan jatuh ke lubang yang sama. “Ini adalah solusi yang menguntungkan semua pihak terkait. Dari dana Jovic kita bisa mendatangkan pemain-pemain potensial. Membentuk mereka ke level selanjutnya sebelum dijual dengan harga mahal,” kata Bobic.

Cara Tersendiri Melawan Bayern Munchen

https://www.youtube.com/watch?v=Yb4KiCMY36U

Dengan status Eintracht yang sudah diperhitungkan di Jerman, mendatangkan pemain potensial adalah hal mudah. “Kami telah dikenal secara internasional,” kata Presiden SGE Peter Fischer. “Tidak ada klub di Bundesliga yang mengalami peningkatan lebih baik dari kami,” tambah Bobic.

Direktur Olahraga Eintracht Bruno Hubner juga mendukung ide ini. “Kita lihat bagaimana Bayern Munchen bisa mendatangkan Lucas Hernandez dengan dana 80 juta euro. Mereka tidak memberikan dana sebesar itu kepada peserta Bundesliga,” buka Hubner.

“Benjamin Pavard diboyong dari Stuttgart hanya 35 juta euro. Kami harus mencari cara memutar uang, karena aliran dana di Jerman tidaklah seimbang,” katanya.

Entah siapa yang akan didatangkan SGE untuk menggantikan Jovic. Ada yang menyebut Max Kruse. Ada pula yang yakin Alfredo Morelos akan mendarat di Commerzbank Arena. Mungkin juga keduanya, mengingat Jovic bukanlah satu-satunya pemain yang akan dijual.

Tapi yang jelas, Eintracht sudah siap menjadi distributor pemain-pemain berkualitas untuk para penghuni Liga Champions. Bahkan selain tiga penyerang mematikan mereka, sudah ada nama Evan N’Dicka yang diincar PSG.