Gareth Bale dan Kepindahannya yang Terlambat

Foto: Sportsstar

Masa depan penyerang Real Madrid, Gareth Bale abu-abu. Mendapat cibiran dari suporter Los Blancos dikabarkan akan segera hengkang dari Santiago Bernabeu. Kepala Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane juga tidak menutup peluang tersebut.

“Kita harus menunggu untuk mengetahui masa depan Bale. Apakah dia akan bertahan di sini atau tidak. Dia adalah pemain Real Madrid dan masih memiliki kontrak dua tahun lagi. Namun saat ini kita tidak tahu, lihat saja nanti,” kata Zidane setelah penyerang asal Wales tersebut mendapat siulan negatif dari penghuni tribun Bernabeu.

Zidane sendiri mengakui bahwa Bale harus menerima kenyataan. Menurut mantan kapten tim nasional Prancis itu, semuaya bisa diubah dengan hasil positif. “Kami jelas tidak senang dengan perlakuan suporter kepada Bale. Namun Anda memiliki karakter cukup kuat untuk menerima itu. Sekarang kita ada di musim yang sulit. Ketika semua berjalan dengan baik, mereka juga ikut senang,” jelas Zidane.

Siap Dilepas Real Madrid

Bale kini dikaitkan dengan berbagai kesebelasan. Mulai dari Bayern Munchen hingga Manchester United dan Tottenham Hotspur disebut menginginkan jasanya. Tapi, Bale sendiri tak tertarik untuk pindah dan masih menikmati suasana  di Madrid. Apalagi jika harus kembali Premier League.

“Saya tidak bisa memprediksi masa depan. Namun dirinya sangat senang berada di Madrid. Tidak ada pikiran dari dirinya untuk pindah atau kembali ke Inggris,” kata Jonathan Barnett selaku agen Bale.

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solksjaer enggan membicarakan Bale. Sementara Tottenham disebut tidak berani memberi kontrak permanen pada Bale. Presiden Tottenham Daniel Levy ingin mengembalikan Bale, tapi sekedar pinjaman.

Hanya Bayern yang disebut siap mendatangkan Bale. “Real Madrid dan Bayern punya hubungan yang bagus. Saya rasa hal itu bisa terjadi,” kata sumber milik TeamTalk yang tidak mau disebut identitasnya.

Menurut laporan AS, penjualan Bale menjadi prioritas Real Madrid di musim panas 2019. “Bale benar-benar tidak memiliki koneksi positif dengan Real Madrid,” tulis AS. Mereka juga menyoroti performa Bale serta hubungan dinginnya dengan Zidane sebagai landasan klaim tersebut. Namun, hal ini tak sejalan dengan perkataan Barnett. “Bale ingin pensiun di Real Madrid,” katanya.

Bukan Cristiano Ronaldo

Foto: Standard

Bale memang tengah berada di posisi sulit. Suporter tidak menerima dirinya. Padahal sejak awal kehadirannya di Bernabeu, Bale didaratkan atas sebagai alat pemuas untuk suporter Los Blancos. Setidaknya itulah yang dipercaya oleh mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon.

“Saat itu Cristiano Ronaldo tidak betah di Bernabeu. Ia menolak tawaran kontrak dari Real Madrid. Florentino Perez [Presiden Real Madrid] takut apabila Ronaldo hengkang, tidak ada sosok pembelian besar yang bisa memuaskan suporter, Bale dikejar,” kata Calderon.

Didatangkan untuk jadi pengganti Ronaldo. Namun gagal memberikan rasa tenang seperti Ronaldo, suporter Real Madrid pun akhirnya memandang Bale secara negatif. Dari situlah rumor ketertarikan Real Madrid pada penyerang Belgia, Eden Hazard, akhirnya muncul.

Bisa Gantikan Ronaldo

Foto: Sunday Post

Bale sebenarnya punya peluang untuk pergi dari Benabeu sebagai pahlawan. Hal itu terjadi pada musim panas 2018. Setelah berhasil mencetak dua gol di final Liga Champions lawan Liverpool, Bale seharusnya hengkang. Jose Mourinho sudah menunggunya di Old Trafford.

Namun Bale lebih memilih bertahan di Real Madrid. Berjudi, berusaha lepas dari bayang-bayang CR7 dan memimpin Los Blancos. Padahal setelah mencetak gol indah ke gawang Loris Karius dan membawa Real Madrid juara Liga Champions, Old Trafford bisa menjadi tempat ideal baginya.

Mungkin Bale tidak bisa menggantikan Ronaldo di Bernabeu. Namun saat itu ada peluang baginya untuk menjadi pengganti Ronaldo di Old Trafford. Setelah berbagai nama gagal untuk memenuhi ekspektasi nomor punggung tujuh, Bale yang baru memupuskan mimpi rival Manchester United bisa menjadi sosok tersebut.

Terlambat Untuk Pergi

Tapi sekarang semua sudah terlambat. Bale tetaplah pemain berkualitas. Hanya nilai jual yang ia miliki sudah menurun. Jika memang pada akhirnya Bale ingin bertahan di Bernabeu dan membungkam suporter yang meragukan dirinya, mungkin saran Rafael van der Vaart bisa membantu.

“Anda harus bersikap seperti bajingan untuk dihargai di Real Madrid. Mereka membayar 100 juta euro untuk jasa Anda. Itu berarti Anda bisa bertindak sesuka hati. Mengambil semua eksekusi bola mati dan keputusan penting di lapangan,” kata van der Vaart yang pernah membela Real Madrid sebelum bertemu Bale di Tottenham.

Saran itu bisa dicoba oleh Bale. Lagipula bukankah itu juga yang dilakukan Cristiano Ronaldo di Real Madrid sebelum Zidane datang? Andaikan Bale ingin bertahan, tak ada pilihan lain selain menjadi bajingan. Jika ia pindah, kesebelasan mana yang bisa menjadi tempat untuk membuktikan diri? Sesukses apapun dia di sana, dirinya tetap ‘gagal’ di Real Madrid.