Ketika Premier League Meremehkan Joan Jordan

Foto: La Colina de Nervion

Diincar oleh Arsenal dan West Ham United, Joan Jordan lebih memilih Sevilla sebagai pelabuhan terbarunya. Julen Lopetegui menebus jasa gelandang kelahiran 6 Juli 1994 tersebut dengan dana 14 juta Euro dari SD Eibar. Meski jumlah itu sebenarnya masih di bawah klausal pelepasan Jordan (15 juta Euro). Namun itu adalah tawaran terbesar yang didapat Eibar untuk jasa Jordan.

Arsenal dan West Ham kabarnya hanya melayangkan tawaran sekitar 13 juta Euro kepada Eibar. Lebih rendah dari Sevilla. Akhirnya, Jordan pun pindah ke Sevilla. Namun keputusan Eibar itu tidak hanya dilandasi oleh harga jual saja. Jordan sendiri kabarnya lebih memilih Sevilla dibandingkan hengkang ke Premier League.

Lahir di daerah Katalunya, lebih tepatnya desa Regencos di Girona, Jordan memulai karier sebagai pesepakbola bersama Espanyol. Sejak usia muda, dirinya sudah terlihat sebagai talenta berkualitas di akademi Pericos.

“Jordan adalah pemain yang lengkap. Oleh karena itulah saya memberikannya kesempatan bermain di sini [Espanyol B]. Namun saya sendiri masih mencari cara agarnya dirinya dapat tampil konsisten,” aku Manolo Marquez yang memberi Jordan debut bersama tim cadangan Pericos.

Konsistensi itu akhirnya terpenuhi saat Lluís Planagumà ditunjuk jadi pengganti Marquez. Tidak lama kemudian, Jordan dipromosikan ke tim utama Espanyol oleh Sergio Gonzalez. Tapi sayangnya, Jordan hanya digunakan sebagai pemain cadangan, sementara ia ingin jadi pilihan utama di Espanyol.

Hal itu tidak bisa terjadi, akhirnya Jordan pun dipinjamkan ke Real Valladolid. “Saya perlu merasa dijadikan pemain penting dan hal itu bisa terjadi di Valladolid. Saya mengenal gaya main Paco Herrera [nakhoda Valladolid ketika itu]. Gaya permainan saya cocok dengan apa yang ia terapkan,” kata Jordan.

Kreator Utama Eibar

Foto: Diario Sevilla

Paco pun memuji efek Jordan di lini tengah timnya. “Dia telah memberi kestabilan untuk lini tengah kami. Kehadiran membuat kami optimis bahwa Valladolid bisa ada di posisi yang lebih baik lagi,” kata Paco.

Namun, status Jordan tetap pemain pinjaman. Setelah membantu Blanquivioletas promosi ke La Liga, ia pun kembali berseragam Espanyol. Direktur Olahraga Eibar Fran Garagarza tahu bahwa masa depan Jordan tidak akan panjang di Kota Barcelona. Akhirnya, dia pun meminta pihak klub untuk mendekati Jordan.

“Saat mendatangkan dirinya, saya sudah tahu bahwa Jordan adalah pemain berkualitas dan masih memiliki ruang untuk berkembang. Penampilannya selama 2018/2019 telah memperlihatkan perkembangan itu,” kata Garagarza.

“Waktu pertama datang ke Eibar, Jordan seperti masih membutuhkan sokongan dari dua gelandang lainnya agar bisa bermain dengan baik. Namun dua tahun kemudian dirinya jadi tumpuan. Jordan memang selalu menjadi pemain dengan kemampuan teknis yang bagus. Tetapi lebih dari itu, dirinya selalu ingin menjadi lebih baik,” puji Kepala Pelatih Eibar Jose Luis Mendilibar.

Dikenal sebagai kreator utama Eibar dalam dua musim terakhir, Jordan pun menarik minat Arsenal dan West Ham United. Kemampuannya untuk mengeksekusi bola mati dan melepas tendangan jarak jauh juga membuat Unai Emery mendeteksi Jordan sebagai penerus Aaron Ramsey di Emirates Stadium.

Peluang Jadi Pilihan Utama

Foto: GoalBall

Sayangnya, Jordan terlihat ragu dengan laporan yang mengatakan dirinya akan dijadikan pengganti Ramsey. Melihat lini tengah Arsenal, Emery sudah memiliki Matteo Guendouzi, Lucas Torreira, Granit Xhaka, Mohamed Elneny, Henrikh Mkhitaryan, dan Mesut Ozil. Walau Ozil dan Torreira disebut bisa hengkang dari London Utara. Tak ada jaminan bahwa Jordan akan menjadi pilihan utama.

Begitu juga jika dirinya memilih pergi ke West Ham United. The Hammers memang baru kehilangan Edmilson Fernandes dan Samir Nasri. Tapi mereka juga membeli Pablo Fornais untuk menambah kekuatan lini tengah yang sudah diisi Manuel Lanzini, Pedro Obiang, dan Jack Wilshere.

Dilihat dari jumlah dana yang ditawarkan ke Eibar, keduanya juga terlihat kurang serius pada Jordan. Padahal 15 juta Euro bukanlah angka yang besar di Premier League. Tapi mereka enggan memenuhi klausal pelepasan Jordan. Akhirnya, Sevilla pun memenangkan perebutan tanda tangan Jordan.

Jordan jadi pembelian pertama Lopetegui sebagai nakhoda Sevilla. Ini bisa menjadi bukti bahwa Los Nervionenses siap memberikan tempat utama bagi Jordan. Mengingat jebolan akademi Espanyol itu selalu ingin jadi pemain penting. Marca juga menambahkan bahwa Jordan merupakan target utama Monchi karena dirinya bisa bermain di berbagai posisi.

Siap Mendapat Keuntungan

Foto: Eurosport

Multifungsi bukan berarti dirinya tidak bisa dimaksimalkan dan akan sering berpindah-pindah posisi. La Colina de Nervion menjelaskan bahwa Jordan akan tetap main sebagai gelandang tengah di mayoritas waktunya. Ia akan dibentuk seperti Vicente Iborra yang membela Sevilla selama empat tahun (2013-2017).

Uniknya, cerita Iborra juga mirip dengan Jordan. Sebelum bergabung dengan Sevilla, Iborra adalah gelandang andalan Levante. Penampilannya bersama Granotas sempat membuat dirinya diminati Liverpool. Namun the Reds tak terlihat serius mengejar Iborra.

Akhirnya, Sevilla yang mendaratkan Iborra dengan dana enam juta Euro. Ketika Premier League kembali tergoda dengan Iborra, Leicester City harus membayar 15 juta Euro pada Sevilla.

Joan Jordan didatangkan dengan dana 14 juta Euro oleh Sevilla. Jika melihat rekor Monchi selaku direktur olahraga klub, di masa depan harga Jordan dapat naik empat sampai lima kali lipat. Sama seperti Dani Alves atau pemain-pemain lain yang didaratkan Monchi untuk Sevilla.

Arsenal dan West Ham sebenarnya bisa mendapatkan Jordan dengan harga murah, tapi 15 juta Euro saja tidak mau mereka korbankan untuk investasi jangka panjang.