Kisah Keylor Navas yang Pernah Hampir Berkostum Manchester United

Saat transfer David De Gea urung terlaksana pada 2015, sebenarnya ada satu korban lain yang jarang menjadi sorotan. Ia adalah Keylor Navas. Kiper berkebangsaan Kosta Rika tersebut, semestinya menjadi bagian dari transfer De Gea tersebut.

Saga transfer De Gea terhenti hanya karena mesin faksimili. Kegagalan mengumpulkan surat-surat yang dibutuhkan, menjadi alasan mengapa De Gea akhirnya tetap bertahan di Old Trafford.

Dalam pembicaraan tersebut, selain mendapatkan biaya transfer, Manchester United juga menginginkan Navas sebagai klausul transfer. Oleh karena itu, Madrid pun sudah menyiapkan Navas agar bersiap-siap pindah ke Manchester.

Beruntung bagi Navas karena transfer ini gagal. Soalnya, ia memang tak ingin pindah dari Santiago Bernabeu dan sudah menganggap Madrid sebagai rumahnya.

“Aku tak ingin pergi, Madrid adalah rumahku,” kata Navas dikutip dari BBC.

Agen Navas meminta kliennya tersebut untuk stand by. Mereka bahkan sudah menuju bandara dan siap naik pesawat. Di ruang ganti, Navas berdoa. Kalau akhirnya ia pindah, maka itu adalah yang disiapkan oleh Tuhan. Namun, kalau tetap bertahan, maka itu pula jalan Tuhan.

“Aku pikir jika Tuhan ingin aku meninggalkan Madrid, itu akan menjadi yang terbaik, tetapi Dia tidak menginginkan kepergian itu dan aku masih di sini,” kata Navas ketika itu.

“Itu adalah hari terburuk dalam hidupku,” Navas menjelaskan.

“Aku tak menangis di hari itu, tapi aku menangis setelah semua terjadi saat aku bersama istriku. Aku menunggu di bandara bahkan tanpa membawa koper. Aku tidak naik pesawat, tapi aku hampir.”

“Pada akhirnya, setelah semua yang terjadi, banyak momen rumit, kita semua manusia dan akan ada saat ketika Anda meledak.”

Navas diperlakukan tak menyenangkan ketika disertakan dalam transfer David De Gea. Meski transfernya gagal, untungnya ini berakhir bagus buatnya. Ia bertahan di Real Madrid hingga empat musim kemudian. Ia menjuarai satu gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions secara beruntun.

Pada 2019, Navas bergabung dengan Paris Saint-Germain dan tetap menjadi kiper nomor satu.

Sejatinya, Navas sudah menyetujui kontrak dengan United. Ia bahkan melakukannya dari meja penyembuhan karena sedang cedera. Dalam kontrak tersebut, ia akan menjadi pilihan utama Louis van Gaal.

De Gea juga masih bersama United dan kalau dibandingkan dengan Navas, trofi yang ia dapatkan jelas sulit dibandingkan. De Gea memenangi Piala FA di bawah Van Gaal dan Piala Liga serta Europa League di bawah Jose Mourinho.

Sumber: BBC.