Malcom dan Karma di Barcelona

Malcom didatangkan Barcelona dengan dana 40 juta euro dari Girondins Bordeaux. Ketika itu, Malcom merupakan salah satu talenta paling menarik di Ligue 1. Sejak masuk dalam trisula maut Willy Sagnol bersama Gaetan Laborde dan Valentin Vada, namanya menjadi buah bibir. Disebut sebagai penerus Neymar dan diincar berbagai kesebelasan seperti AS Roma, Fulham, Everton, Inter Milan, dan Barcelona.

Barcelona kemudian dipilihnya. “Ini adalah mimpi saya. Bergabung dengan kesebelasan terbauk dunia. Saya tidak sabar untuk belajar gaya main Barcelona dan membuat para suporter bahagia,” kata Malcom.

Barcelona mendapatkan jasa Malcom di detik-detik akhir bursa transfer musim panas 2018. Seharusnya, ia pindah ke AS Roma. Tapi pikirannya berubah menjelang penutupan jendela. Tak ayal hal ini membuat Roma geram.

“Kami sudah memenuhi semua permintannya. Tiba-tiba ia meminta lebih. Kami menolak. Mereka tidak bisa meminta perubahan di detik akhir,” kata Direktur Olahraga AS Roma saat itu, Monchi.

Monchi bahkan sempat mengatakan akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Tapi pada akhirnya hal itu tidak terjadi. Monchi sendiri sudah mundur dari Roma dan balik ke Sevilla. Sebagai pembelaan, Malcom mengatakan kesepakatan dengan Roma adalah keputusan sepihak dari agennya, Fernando Garcia.

“Saya tidak pernah setuju dengan Roma. Mereka mungkin salah satu kesebelasan terbaik di Eropa. Akan tetapi, saya masih bisa ke sana di lain waktu. Ketika Barcelona datang, itu adalah mimpi saya. Agen saya yang menyetujui AS Roma. Bukan saya,” jelas Malcom.

Hingga pekan ke-35 La Liga 2018/2019, Malcom baru mendapat 367 menit dari 12 laga. Hanya dua kali bermain penuh di La Liga, ia mendapat rata-rata 30 menit di atas lapangan. Total, 772 menit dari 19 pertandingan di tiga kompetisi berbeda. Berhasil memperlihatkan kemampuan terbaiknya bila diturunkan, Malcom masih kalah saing dari Ousmane Dembele.

Malcom mengaku dirinya tetap belajar meski jarang dimainkan. “Saya tetap mempelajari tim ini meski tidak bermain. Saya ingin banyak belajar dan setiap hari saya menyaksikan pemain-pemain Barcelona. Itu impian tersendiri dan jadi alasan utama saya memilih klub ini,” aku Malcom.

Foto: Gist Junction

Meski demikian ada pula yang mengatakan dirinya ingin segera hengkang dari Camp Nou. Laporan beIN Sports bahkan menyebut Malcom sudah melayangkan permintaan pindah ke pihak klub. Barcelona pun disebut akan menggunakan jasa Malcom untuk menarik Marcus Rashford. AC Milan, Liverpool, Tottenham, dan Arsenal adalah beberapa kesebelasan yang tertarik pada Malcom.

Namun menurut ESPN, Barcelona hanya akan melepas Malcom sebagai pemain pinjaman. “Malcom adalah pesepakbola hebat dan dirinya dihargai di Barcelona. Pihak klub sedang berusaha untuk mencari tempat baginya. Mungkin ia akan pergi untuk sementara waktu, tapi tidak akan secara permanen,” kata ESPN.

Sedangkan laporan lainnya mengatakan Malcom akan dilepas Blaugrana dengan dana 45 juta euro. Kepala Pelatih Barcelona Ernesto Valverde juga tidak menampik rumor tersebut. Mengaku pemain kelahiran 26 Februari 1997 itu bisa saja pergi jika memang ada opsi yang sesuai.

“Semua berpikir terlalu ke depan. Terkadang seorang pemain [Dembele] akan bisa tampil lebih bagus dibanding lainnya [Coutinho, Malcom]. Tapi kami selalu berharap yang terbaik dari semuanya. Dembele, Malcom, Coutinho, kami ingin yang terbaik dari mereka,” kata Valverde.

Valverde tidak mengatakan Malcom dan Coutinho akan dibuang. Tapi secara tidak langsung ia juga mengatakan bahwa keduanya bisa saja diusir dari Camp Nou jika tak menampilkan performa terbaik. Lompat dari Bordeaux ke Barcelona mungkin memang kesalahan besar.

Mohamed Salah dan De Bruyne Sebagai Contoh

Foto: ESPN

Dalam 10 tahun terakhir, tidak ada pemain dari papan tengah ke bawah yang bisa langsung menembus Barcelona selain Alexis Sanchez. Keirrison, Henrique, Jean-Clair Tobido, Yerry Mina, hingga Gerard Deulofeu, semua butuh waktu. Keirrison bahkan gagal total di Camp Nou.

Jika mereka tidak berasal dari kesebelasan Spanyol, penghuni papan atas liga top Eropa, atau setidaknya penghuni zona Eropa, bangku cadangan adalah tempat yang disediakan oleh Blaugrana. Malcom adalah korban terakhir dari lompatan tinggi tersebut.

Nasibnya sama seperti saat Mohamed Salah pergi dari Basel. Atau Kevin De Bruyne dari KRC Genk ke Chelsea. Keduanya sudah diakui menjadi pemain hebat kelas dunia. Namun butuh pengalaman di Werder Bremen, Wolfsburg, dan AS Roma untuk mencapai level yang mereka tunjukkan bersama Manchester City serta Liverpool.

Andai Malcom memilih AS Roma ketimbang Barcelona di musim panas 2018, mungkin ceritanya akan berbeda. Sejarahnya, jika tampil bagus di Roma, Barcelona juga akan tertarik. Lorenzo Pellegrini dan Cengiz Under contohnya.

Tapi semua sudah terlambat. Malcom hanya bisa belajar dan bersabar, menikmati karma. Pasalnya, daftar kesebelasan yang meminati jasanya juga tidak menjamin jam terbang bagi dirinya. Hanya bisa diam dan belajar. Berdoa kesempatan datang dan kesabaran di bangku cadangan terbayarakan.