Mateo Kovacic Menyelamatkan Muka Chelsea dari Embargo

Foto: Telegraph

Chelsea resmi mendatangkan gelandang Kroasia, Mateo Kovacic, dengan dana 45 juta Pauns dari Real Madrid. Kovacic akan jadi satu-satunya pembelian the Blues sepanjang musim 2019/2020 mengingat mereka terkena hukuman embargo transfer dari FIFA.

Kovacic sendiri bisa didaratkan ke Stamford Bridge karena dirinya sudah terdaftar sebagai pemain Chelsea pada 2018/2019. Dipinjam dari Real Madrid dengan opsi permanen di akhir musim. Pihak the Blues hanya mengaktifkan opsi tersebut sebelum bursa transfer musim panas resmi dibuka pada Juli 2019.

FIFA menghukum Chelsea setelah hasil investigasi mereka memperlihatkan kejanggalan terkait cara the Blues mendaftarkan pemain akademi mereka. Chelsea tentu membantah dugaan tersebut. Mereka juga mengajukan banding ke Pengadilan Abritasi Olahraga (CAS). Namun banding itu ditolak.

The Blues hanya mendapat keringanan dengan izin membeli pemain akademi sepanjang 2019/2020. Tapi untuk tim senior, mereka tidak bisa mendaftarkan nama baru selain Kovacic dan Christian Pulisic yang diboyong dari Borussia Dortmund sejak Januari 2019.

Menurut berbagai media Inggris, kubu the Blues sebenarnya melakukan kesalahan dalam pengumuman Kovacic. “Setelah mempermanenkan jasa Mateo Kovacic dari Real Madrid, mari tengok kembali memori pertama gelandang Kroasia itu tentang sepakbola,” tulis pihak klub di situs resmi mereka. Padahal seharusnya pengumuman Kovacic baru dilakukan esok hari bersamaan dengan pihak Real Madrid.

Namun hal ini tak terlalu berpengaruh. Kovacic akan tetap menjadi bagian dari the Blues setelah tampil 51 kali selama menjalani masa pinjaman pada 2018/2019.

Anak Emas Sarri

Foto: Football Fancast

Kovacic awalnya membuka harapan untuk kembali ke Real Madrid. Akan tetapi, setelah Los Blancos menunjuk kembali Zinedine Zidane sebagai kepala pelatih mereka, jebolan Dinamo Zagreb itu tahu bahwa tidak ada masa depan bagi dirinya di Santiago Bernabeu.

Bedasarkan laporan AS, hubungan Kovacic dan Zidane mulai rusak sejak 2017/2018. Meski Los Blancos merasakan berbagai kesuksesan bersama Zizou, Kovacic tak mendapat tempat di tim rancangannya. Hanya bermain 10 kali sepanjang musim 2017/2018 berlangsung.

Ini membuat Kovacic meminta untuk hengkang dari Real Madrid. Maurizio Sarri yang menangani Chelsea pada 2018/2019 kemudian melihat Kovacic sebagai gelandang yang ia butuhkan di Stamford Bridge. “Kovacic sangat dibutuhkan di Chelsea. Jika tak ada dirinya, kami hanya memiliki Jorginho sebagai gelandang bertahan,” kata Sarri.

“Dia dan Jorginho sebenarnya memiliki gaya yang berbeda. Tapi keduanya sempurna untuk satu sama lain. Jorginho lebih kepada kemampuan teknis dan mengoper bola. Kovacic jadi gelandang yang memulai serangan. Operan mungkin bukan kemampuan terbaiknya. Tapi, ia memiliki kualitas untuk menjadi pengerak tim,” jelas pelatih asal Italia tersebut.

Sial bagi Kovacic, setelah Chelsea terkena larangan berbelanja dari FIFA, Sarri London dan bergabung dengan Juventus. Kini, meski dirinya sudah dipermanenkan sebagai pemain the Blues, tidak ada jaminan bahwa ia akan menjadi bagian penting di Stamford Bridge.

Hidup di Limbo

Foto: Index.hr

Siapapun yang akan menjadi pengganti Sarri di Stamford Bridge harus mulai berpikir bagaimana dirinya mengatasi dilemma lini tengah the Blues. Masalahnya selama diasuh Sarri, para pendukung Chelsea kesal melihat N’Golo Kante bergerak lebih aktif membantu serangan. Sementara posisi asli Kante diisi oleh Kovacic.

Dengan Kovacic, Kante, dan Jorginho ada di pos yang sama, sosok pengganti Sarri perlu mengambil keputusan. Siapakah yang akan bergerak di sebagai motor penggerak di lini tengah. Menurut Oliver Harbord dari Football.London, Kante dan Jorginho lebih cocok jadi pilihan utama the Blues. Sementara Kovacic berperan sebagai cadangan.

Padahal bukan ini yang dicari Kovacic di Chelsea. Selama diasuh Sarri, dirinya memang jarang bermain selama 90 menit penuh. Tapi, dari 32 penampilan di Premier League, hanya 11 kali Kovacic memulai pertandingan dari bangku cadangan. Dirinya lebih sering menjadi pilihan utama Sarri dibanding duduk menyaksikan teman-temannya dari pinggir lapangan.

Baru dipermanenkan juga sebenarnya bukan halangan untuk Chelsea menjual Kovacic di musim panas 2019. Luka Jovic pindah ke Real Madrid setelah dipermanenkan Eintracht Frankfurt dari Benfica. Akan tetapi, hingga 1 Juli 2019, Chelsea belum meresmikan sosok pengganti Sarri. Nasib Kovacic jadinya masih digantung.

Sementara Sarri yang memuji Kovacic selama 2018/2019 nampaknya sudah melupakan gelandang asal Kroasia tersebut. Sarri memang mengincar pemain Chelsea untuk diboyong ke Turin. Tapi menurut rumor yang beredar, pemain yang diinginkan Sarri bukan Kovacic. Tapi Emerson Palmeri dan Jorginho.

Mengingat Juventus adalah rival abadi Napoli, Jorginho nampaknya tak akan meninggalkan Stamford Bridge untuk reuni dengan Sarri. Mungkin dengan demikian peluang Kovacic ke Juventus akan terbuka. Tapi, saat ini dirinya ada di tengah limbo.

Chelsea seperti mempermanenkan Kovacic hanya demi terlihat aktif di bursa transfer. Padahal belum tentu nakhoda mereka selanjutnya membutuhkan gelandang Kroasia itu di Stamford Bridge.