Mattia Perin dan Bayang-Bayang Buffon yang Menghantuinya

Foto: Juventus.com

Italia memang dikenal memiliki talenta-talenta kelas dunia di bawah mistar gawang. Tidak perlu jauh ke zaman Dino Zoff, sebelum Gianluigi Donnarumma jadi pilihan utama Azzurri saja, mereka memiliki tiga penjaga gawang yang sama hebatnya: Gianluigi Buffon, Angelo Peruzzi, dan Francesco Toldo.

Buffon adalah yang paling muda di antara tiga nama tersebut. Menjalani debut profesional bersama Parma saat Peruzzi dan Toldo sudah tampil membela negara. Tapi tak butuh waktu lama untuk Gigi menyusul Peruzzi dan Toldo. Ketiganya berangkat bersama ke Piala Eropa (2000, 2004) dan Dunia (1998, 2006).

Piala Dunia 2002 menjadi satu-satunya turnamen di mana mereka bertiga terpisah. Posisi Peruzzi digantikan Christian Abbiati di Jepang-Korea Selatan. Toldo menjadi pilihan utama saat sepanjang kualifikasi menuju pesta sepakbola pertama di Asia. Tapi cedera membuat dirinya digeser oleh Buffon sepanjang turnamen. Sejak saat itu, posisi Gigi tidak terganti di bawah mistar gawang Italia.

Konsistensi Buffon membuat penjaga gawang lain seperti Abbiati, Morgan De Sanctis, Carlo Cudicini, Marco Amelia, dan Salvatore Sirigu tertutup. Saat Buffon sudah mulai menua dan Azzurri merasa perlu regenerasi, barulah generasi penerus diberikan seragam tim nasional. Pada akhirnya, Donnarumma yang ditunjuk sebagai ahli waris Buffon.

Padahal, awalnya posisi tersebut disebut akan menjadi milik Mattia Perin. Namun karena Donnarumma membela kesebelasan yang lebih stabil dan mendapatkan hujan pujian dari media, Perin langsung tertutup oleh Donnarumma. Dengan panggilan ‘Gigio’, Donnarumma nampak lebih pas sebagai pengganti Buffon.

Mengincar Warisan Buffon

Foto: Virgilio

Buffon memberi warisan yang penuh beban. Perin bahkan mengakui bahwa tiga penjaga gawang Azzurri saat ini, Gigio, Sirigu, dan dirinya sendiri tahu bahwa Buffon masih dapat mengambil tempat utama jika ia ingin kembali ke tim nasional.

“Buffon adalah refensi bagi kami semua. Kami sadar bahwa Buffon merupakan standard penjaga gawang tim nasional dan ia merupakan yang terbaik di dunia. Jika dirinya ingin kembali ke tim nasional, dia masih bisa mendapatkan tempat utama,” aku Perin.

Tapi hal itu tidak membuat Perin gentar. Setelah Buffon pergi meninggalkan Juventus, Perin masuk sebagai pengganti. “Ini adalah kesempatan yang datang sekali seumur hidup. Saya tidak bisa menolak Juventus,” kata Perin. Seakan ingin membuktikan bahwa dirinya layak menjadi ahli waris Buffon. Jika tidak di tim nasional, itu akan terpenuhi bersama Juventus.

Sejak pertama mencuat pada 2012, Perin sudah digadang-gadang akan menjadi penjaga nomor satu Italia jika Buffon pensiun. Ia bisa pergi ke mana saja. Bayern Munchen, Napoli, AS Monaco, Inter Milan, Liverpool, banyak yang meminati jasanya.

Tapi ia memilih Juventus sebagai pelabuhan berikutnya. Langkah ini awalnya didukung oleh mantan nakhoda Genoa, Davide Ballardini. “Perin merupakan penjaga gawang terkuat yang pernah saya lihat. Jelas dia punya peluang menjadi pilihan utama Juventus,” katanya.

Kenyataannya, Perin hanya tampil sembilan kali bersama Juventus. Kalah saing dengan Wojciech Szczęsny di Turin.

Dijadikan Alat Tukar Juventus

Foto: Footmercato

Menjelang musim 2019/2020, Buffon kembali ke Turin. Buffon mengaku dirinya hanya akan jadi pelapis apabila ia membela tim selevel Paris Saint-Germain (PSG), oleh karena itulah dia mencari jalan pulang ke Italia.

Demi memuluskan kepulangan Buffon, Juventus kabarnya siap memberi ruang di bawah mistar. Bukan Szczesny yang dibuang, melainkan Perin. Penjaga gawang yang didatangkan dengan dana 12 juta Euro dari Genoa siap dikorbankan setelah hanya satu musim menetap di sana. Dia bahkan belum diberi kesempatan membuktikan diri!

Lebih parah lagi alasannya dibuang adalah karena kepulangan sosok yang sejatinya ingin ia gantikan. Buffon benar-benar menghantui karier Perin.

Beruntung ada beberapa kesebelasan yang siap untuk menampung jasanya. Fiorentina, AS Roma, dan Sevilla, disebut jadi tiga pelari terdepan untuk Perin. Giallorossi jadi unggulan utama karena Juventus punya kepentingan dengan mereka.

Menurut laporan Calciomercato, Juventus siap mengirim Perin ke Ibu kota Italia bersama sejumlah uang asalkan AS Roma mau melepas Nicolo Zaniolo. Football Italia mengatakan hal serupa bisa terjadi jika Perin ke Fiorentina. Mengingat Juventus tertarik memboyong Federico Chiesa.

Saatnya Berdiri Sendiri

Foto: Zimbio

Baik Fiorentina dan AS Roma bukanlah pilihan buruk bagi Perin. Keduanya terlihat butuh penjaga gawang yang bisa diandalkan. Ruben Olsen yang baru didatangkan Roma dari FC Kobenhavn setelah Piala Dunia 2018 tampil mengecewakan di Olimpico. Sama juga dengan Alban Lofont yang ditebus delapan juta Euro oleh Fiorentina pada musim panas 2018.

Tapi bertahan di Italia sepertinya bukan pilihan bijaksana buat Perin. Hal yang perlu ia lakukan adalah fokus pada diri sendiri dan melupakan bayang-bayang Buffon. Itu mungkin hanya bisa terjadi jika ia keluar dari Italia. Oleh karena itulah Sevilla mungkin akan jadi pilihan terbaiknya.

Mereka mungkin tidak bermain di Liga Champions seperti keinginan Perin. Tapi semua kesebelasan yang meminati dirinya tidak ada yang tampil di Liga Champions 2019/2020. Bahkan Roma yang biasanya menjadi langganan turun ke Liga Europa setelah mengakhiri musim 2018/2019 di peringkat enam klasemen.

Sevilla memiliki proyek menarik bersama Monchi dan Lopetegui. Perin bisa menjadi bagian penting dalam proyek tersebut. Membesarkan nama sendiri di Spanyol tanpa perlu bertemu dengan Gianluigi Buffon yang selama ini menghantui dirinya.