Mencari Tempat Penampungan Terbaik untuk Pedrinho

Foto: AS.com

Oktober 2018, tepatnya tanggal 18, Corinthians ditekuk Cruzeiro di final Copa do Brasil. La Bestia Negra sukses mempertahankan gelar yang mereka raih setahun sebelumnya berkat peraturan gol tandang setelah mengakhiri pertandingan dengan agregat 2-2. Namun, ada luka yang tersisa dari pertandingan itu.

Seharusnya, Corinthians yang menjadi juara. Pasalnya, mereka berhasil membobol gawang Cruzeiro dua kali di leg kedua. Pertandingan itu seharusnya berakhir dengan skor 3-2 untuk klub berjuluk Time do Povo. Sialnya, gol Corinthians yang dicetak Pedro Victor Delmino da Silva (Pedrinho) dianulir wasit tanpa alasan yang jelas.

Kesal dengan ulah wasit, Will Dantes selaku agen Pedrinho berjanji akan membawa kliennya keluar dari Brasil. “Kami tidak akan pernah melupakan Corinthians. Namun, perlakuan wasit di final Copa do Brasil adalah titik puncaknya. Tanah ini [Brasil] sudah dipenuhi oleh orang-orang yang nakal dan curang,” kata Dantes.

Jadwal Brasileiro Serie A berbeda dengan kompetisi Eropa. Liga dimulai pada Bulan April dan berakhir di Desember setiap tahunnya. Artinya, apabila Pedrinho ingin segera pergi dari Corinthians setelah kasus itu, ia baru akan masuk di bursa transfer musim dingin.

https://www.instagram.com/p/BpEm8CUhHzi/

Dirinya memang dikaitkan ke beberapa kesebelasan seperti Real Madrid dan Barcelona saat itu. Tapi seperti biasa, sangat jarang kesebelasan Eropa menggelontorkan banyak uang di bursa transfer musim dingin. Sementara Pedrinho dipatok dengan harga 30-50 juta Euro.

Akhirnya, ia pun bertahan di Corinthians untuk satu musim lagi. Hingga 3 Juni 2019, Pedrinho sudah bermain lima kali untuk Time do Povo dan mencetak tiga gol. Namun menjelang bursa transfer musim panas Eropa, di saat berbagai kesebelasan memulai lembaran baru dan mengubah komposisi, Pedrinho kembali mendapatkan kesempatan untuk pergi dari Corinthians.

Memulai kariernya bersama EC Vitoria, Pedrinho disebut sebagai salah satu talenta Brasil paling menarik. Disejajarkan dengan Malcom de Oliveira (Barcelona) dan Vinicius Jr (Real Madrid). Ia sebenarnya sudah mendapat jalan keluar dari Brasil pada musim dingin 2019. Tapi tawaran dari Tiongkok ditolak oleh Pedrinho.

“Saya tidak tahu kesebelasan apa yang menginginkan saya. Sejujurnya saya juga tak mau tahu. Saya mengatakan kepada Dantes bahwa tawaran itu menggiurkan. Namun seorang pemain Brasil selalu punya mimpi main di Eropa. Itulah yang saya incar,” jelas Pedrinho.

Dikenal sebagai pemain yang memiliki tendensi menyerang cukup kuat dan gemar melepas tembakan-tembakan jarak jauh, Pedrinho saat ini dikaitkan dengan Borussia Dortmund, FC Porto, dan Atletico Madrid. Ketiga kesebelasan itu bukanlah pilihan yang buruk bagi sosok kelahiran 13 April 1998 tersebut.

Bayang-Bayang Sancho dan Griezmann

Foto: Scoopnest

Meski Dortmund, Porto, dan Atleti merupakan langganan Liga Champions, mereka bukan lompatan yang terlalu tinggi seperti Barcelona dan Real Madrid. Tapi tidak semuanya bisa memberikan tempat utama di lini tengah untuk Pedrinho.

Dortmund merupakan kesebelasan paling sibuk di antara tiga pilihan di atas. Mereka sudah mendatangkan Thorgan Hazard, Julian Brandt, dan Nico Schultz sebelum jendela transfer resmi dibuka pada Juli 2019. Mereka memang tidak ada yang satu posisi dengan Pedrinho, tapi sebagai seorang sayap kanan, Pedrinho berarti harus bersaing dengan Jadon Sancho.

Sementara Sancho adalah bintang utama Dortmund sepanjang 2018/2019. Sekalipun BVB siap menebus 50 juta euro untuk Pedrinho, bersaing dengan Sancho bukanlah pilihan yang bijak untuk Pedrinho.

Atletico Madrid bisa jadi tempat yang tepat untuk Pedrinho berkembang. Diego Simeone sedang memulai lembaran baru dengan Rojiblancos setelah ditinggal Antoine Griezmann, Godin, Filipe Luis, Juanfran, dan Lucas Hernandez.

Namun Simeone Mengandalkan 4-4-2 double pivot sebagai formasi utamanya. Pedrinho bisa saja menjadi gelandang kanan. Tapi itu tidak akan membuat dia tampil seimpresif di Corinthians. Bermain sebagai sayap adalah alasan mengapa dirinya bisa mencetak tiga gol dari lima pertandingan.

Ditarik sedikit ke belakang, kesempatan Pedrinho untuk menyerang akan semakin sedikit. Jika ia memaksakan diri, hasilnya lini tengah Rojiblancos tidak akan stabil. Sementara jika ia didorong menjadi penyerang tengah, dirinya akan berada di bayang-bayang Griezmann. Apalagi saat di Corinthians ia sudah pernah disebut mirip dengan Neymar.

Dibukakan Pintu oleh Gabriel Barbosa

Porto juga punya masalah serupa dengan Atleti. Mereka juga menggunakan 4-4-2 double pivot sebagai konsep utama di atas kertas. Hal paling masuk akal saat ini untuk Pedrinho adalah Inter Milan.

Corinthians disebut menginginkan Gabriel Barbosa dari Inter. Mereka dapat menggunakan ketertarikan itu untuk menurunkan harga Pedrinho. Will Dantes bahkan mengaku kliennya akan sangat senang jika bermain di Inter. “Inter akan jadi destinasi yang luar biasa untuk karier Pedrinho,” kata Sang Agen.

Bersama Inter, Pedrinho bisa menjadi penghubung antara lini tengah dan depan di formasi 3-5-1-1 ala Conte. Dengan begitu dia akan mendapatkan kebebasan untuk menyisir ke sisi lapangan untuk membangun serangan. Seperti Eden Hazard kala diasuh Conte di Chelsea.

Melihat komposisi Inter di 2018/2019, mereka tidak memiliki pemain yang bisa mengisi pos di belakang penyerang selain Antonio Candreva. Besar peluang Pedrinho main di Giuseppe Meazza. Saat mereka mengincar pemain seperti Romelu Lukaku untuk menjadi penyerang utama, Nerazzurri pasti juga butuh lini kedua yang dapat memecahkan kebuntuan. Pedro Victor Delmino da Silva bisa melakukan hal itu!