Menunggu Ibrahimovic Kembali ke Italia

Foto: Dailymail.co.uk

Zlatan Ibrahimovic sedang berjuang untuk memberikan gelar MLS Cup 2019 bersama LA Galaxy. Mengakhiri musim di peringkat lima klasemen akhir zona barat, Ibrahimovic dan kawan-kawan perlu memulai perjalanan playoffs mereka dari fase paling awal.

Hingga artikel ini ditulis (21/10), mereka berhasil melewati tantangan pertama dengan menang 2-1 dari Minnesota United. Namun, Ibrahimovic yang menjadi topskorer klub sepanjang musim reguler tidak mencetak gol pada pertandingan tersebut.

Raihannya di musim reguler (30) sekalipun masih kalah dibanding pencapaian Carlos Vela (34) yang mengangkat Supporter Shield 2019 setelah membantu LAFC jadi tim terbaik MLS sepanjang musim reguler. Meski demikian, Ibrahimovic tidak ragu untuk menyombongkan diri. Ia mengaku dirinya masih punya kualitas untuk kembali ke Eropa dan memenangkan gelar di Benua Biru.

Ibrahimovic merupakan salah satu pemain yang pernah mengecap hampir semua liga top Eropa. Serie-A (Juventus, Inter, AC Milan), Ligue 1 (Paris Saint-Germain), Premier League (Manchester United), hingga La Liga (Barcelona) sudah pernah ia rasakan. Jika ia kembali ke Eropa, 1.Bundesliga akan menjadi pilihan paling masuk akal.

Akan tetapi, penyerang berkebangsaan Swedia tersebut sepertinya tak melihat Liga Jerman sebagai sesuatu yang menggiurkan. Dirinya justru ingin kembali ke Italia. Mengincar lagi scudetto yang sudah enam kali diangkatnya. Walaupun dua di antara piala tersebut ditarik karena kasus calciopoli.

“Jika saya kembali, scudetto adalah incaran utamanya. Saya masih bisa jadi pembeda di atas lapangan. Saya bukan bintang yang dipajang hanya untuk dilihat orang-orang saja. Saya masih bisa mencetak 20 gol di Serie-A,” kata Ibrahimovic pada Gazzetta dello Sport.

https://www.instagram.com/p/B3t99zsBotL/

Sebenarnya, ada juga rumor yang mengatakan bahwa Ibrahimovic akan pensiun setelah MLS Cup 2019. Entah itu berakhir dengan LA Galaxy sebagai juara ataupun tidak. Tetapi, jika Ibrahimovic ingin kembali ke Serie-A, hal itu juga bisa terjadi.

Perlu diakui bahwa sosok penyerang 3 Oktober 1981 itu adalah atraksi tersendiri. Bahkan situs resmi MLS mencatat bahwa kostum Ibrahimovic merupakan barang dagang terbaik mereka sepanjang musim 2019. Lebih banyak dibeli dibandingkan Wayne Rooney, Luis Nani, Vela, ataupun Bastian Schweinsteiger yang pensiun.

Serie-A sebagai liga tentu akan terbantu dengan kehadiran Ibrahimovic. Mereka butuh dan ingin nama besar bermain di Italia. Bahkan sampai meringankan pajak pemain jika datang ke Negeri Pizza. Pertanyaannya, ke mana Ibrahimovic harus berlabuh?

Butuh Klub Baru

FOTO: The18

Juventus adalah kesebelasan pertama Ibrahimovic di Italia. Dibeli dari Ajax Amsterdam dengan dana 16 juta Euro pada 2004, ia bertahan selama dua tahun sebelum berkhianat dan pergi ke Inter. Mengingat dua scudetto yang diraih Ibrahimovic bersama Si Nyonya Tua ditarik karena calciopoli, kembali ke Turin bukanlah ide buruk.

Maslahnya, Maurizio Sarri selaku nakhoda Juventus sudah memiliki terlalu banyak opsi di lini depan. Ia bahkan sampai membuang Moise Kean ke Everton untuk menghidupkan lagi Gonzalo Higuain dengan warna hitam-putih.

Dengan keberadaan Higuain, Paulo Dybala, dan Cristiano Ronaldo, sulit untuk Ibrahimovic masuk. Mario Mandzukic saja sudah diasingkan dari tim dan kemungkinan besar hengkang. Penyerang Kroasia itu kabarnya diincar Manchester United di bursa transfer mendatang.

Inter Milan juga sama. Antonio Conte suda puas dengan Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Lautaro Martinez di lini depannya. Mauro Icardi bahkan diasingkan ke PSG sebagai pemain pinjaman. Padahal sebelumnya Icardi adalah kapten klub.

AC Milan tidak masuk dalam diskusi. Ibrahimovic hanya mengincar tim yang berpeluang raih Scudetto dan Rossoneri tak masuk ke dalam nominasi tersebut. Ibrahimovic bahkan melempar kritik ke klub yang pernah ia bela di periode 2010-2012 itu.

“AC Milan bukan lagi klub yang dicintai. Baik di Italia ataupun dunia. Menurut saya, banyak orang-orang yang sebenarnya tidak cocok ada di posisi mereka. Paolo Maldini contohnya. Dia jelas pemain hebat, salah satu favorit saya sepanjang masa. Namun dirinya bukanlah seorang direktur teknik,” katanya.

Antara Napoli, Atalanta, dan Bologna (?)

FOTO: Sport.de

Jika menengok klasemen Serie-A 2019/2020, pilihan lainnya adalah Atalanta dan Napoli. Napoli adalah pilihan favorit Ibrahimovic. Pasalnya, keinginan untuk kembali ke Serie-A tidak lepas dari film dokumenter tentang Diego Maradona. Lewat dokumenter tersebut, dirinya melihat kegilaan publik San Paolo tertarik untuk merasakannya sendiri.

“Saya melihat bagaimana seluruh kota mencintai dirinya [Maradona]. Akan menarik untuk berusaha melakukan hal yang sama dengan Maradona. Dengan keberadaan saya di sana, San Paolo pasti akan selalu penuh tiap akhir pekan,” aku Ibrahimovic.

Ibrahimovic sadar bahwa Napoli mungkin tidak akan datang untuk dirinya. Tapi ia tertarik untuk merasakan hidup Maradona sekaligus bekerja di bawah Carlo Ancelotti lagi. Ancelotti juga menyambut baik niat Ibrahimovic tersebut.

“Saya akan menelponnya dan memberi tahu dia bahwa kami menunggunya,” kata mantan nakhoda PSG tersebut. Kehadiran Ibrahimovic mungkin dapat membantu Napoli jadi juara. Sesuatu yang sudah lama mereka dambakan sejak merekrut pemain-pemain Real Madrid seperti Raul Albiol, Higuain, dan Jose Callejon ke San Paolo.

https://www.instagram.com/p/B3oHBfsBMNq/

Tapi, jika Ibrahimovic ingin tantangan yang lebih berat, Atalanta akan jadi pilihan terbaik. La Dea sebenarnya tidak membutuhkan penyerang lagi dengan Papu Gomez dan Duvan Zapata di lini depan. Kehadiran Ibrahimovic justru bisa menutup sinar bagi keduanya.

Tapi, Atalanta telah memperlihatkan banyak potensi. Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici bahkan mendukung La Dea untuk mengikuti jejak Leicester City di Inggris. “Inter Milan jelas pesaing utama untuk scudetto. Tapi kami [Juventus] tidak bisa meremehkan Atalanta. Mereka bisa jadi seperti Leicester City,” kata Paratici.

Apabila Bologna saja diberi ruang untuk menawar seorang Ibrahimovic. Jelas dirinya perlu mempertimbangkan juga Atalanta sebagai pelabuhan berikutnya. Tapi yang jelas, ke mana pun Ibrahimovic mendarat, dirinya pasti akan mencuri perhatian.