Kurang dari tiga bulan, gelaran Piala Dunia 2022 siap bergulir. Bagi seorang pesepakbola profesional, bermain di turnamen level tertinggi tersebut adalah mimpi yang layak untuk diperjuangkan. Tak terkecuali pemain tim nasional Amerika Serikat dan Chelsea, Christian Pulisic.
Menuju gelaran akbar Piala Dunia pada akhir tahun nanti, penting bagi Pulisic untuk menjaga kebugaran dan ketajaman bermainnya. Jelas, hal ini akan berdampak pada kualitas permainan kapten timnas Amerika Serikat tersebut demi mencapai peak performance tepat pada saat ajang tersebut dihelat.
Mendapat menit bermain secara reguler adalah skenario terbaik untuk menjaga asa tampil di Piala Dunia. Sayangnya, itu tidak terjadi pada Pulisic setidaknya dalam 12 bulan terakhir bersama Chelsea. Pada periode tersebut, ia kesulitan menembus tim inti dan hanya bermain 13 kali menjadi starter dari 38 pertandingan musim lalu.
COVID-19 dan cedera pergelangan kaki memang menjadi penghambat kemajuan Pulisic di Chelsea. Meski sudah sepenuhnya pulih, ia masih belum mendapatkan kepercayaan penuh dari Thomas Tuchel yang juga mantan pelatihnya dulu bersama Dortmund.
Dilansir dari data The Athletic, Pulisic masuk dari bangku cadangan untuk bermain total 31 menit dalam dua pertandingan Chelsea sejauh ini. Kemenangan tandang 1-0 ke Everton dan hasil imbang 2-2 hari Minggu lalu dengan Tottenham setidaknya melibatkan namanya.
Perlukah Pulisic Hengkang dari Chelsea di Jendela Transfer Ini?
Jika waktu bermain reguler adalah kebutuhannya, mungkin saja pergi dari Chelsea adalah cara terbaik demi target piala dunia tercapai. Saat ini, persaingan di dalam skuat London biru untuk posisi ideal Pulisic memang cukup ketat. Dari dua laga awal musim 2022/2023, Tuchel lebih senang memainkan Mason Mount dan Kai Havertz. Belum lagi hadirnya Raheem Sterling, amunisi baru yang didatangkan dari City menjadi opsi lini serang bagi pelatih asal Jerman tersebut.
Sejak resmi berpindah kepemilikan, Chelsea cukup gencar dalam membidik pemain baru. Saga transfer pemain seperti Raphina dan Jules Kounde yang sempat ramai di internet lalu tentu melibatkan Chelsea di dalamnya. Ini menandakan Chelsea sedang dalam masa transformasi besar. Kembalinya dua striker Chelsea musim lalu, Timo Werner ke RB Leipzig dan Romelu Lukaku ke Inter Milan adalah bukti keinginan Tuchel dan pemilik baru Chelsea untuk merombak susunan tim.
Jika kesempatan menunjukan kemampuannya adalah hal yang diinginkan oleh Pulisic, tidak ada opsi lain untuk mendapatkannya sebelum jendela transfer musim panas ini berakhir. Kontraknya di Chelsea menyisakkan dua tahun, kepergiannya musim ini tentu menguntungkan baik Chelsea maupun dirinya.
Manchester United Membutuhkan Pulisic?
Dilansir dari ESPN FC, dalam tiga hari terakhir sampai Rabu (17/8) Manchester United dikaitkan dengan 8 nama pemain untuk diburu melengkapi skuat Erik Ten Hag. Salah satu nama yang muncul adalah Christian Pulisic.
Erik Ten Hag ingin mengandalkan permainan yang proaktif. Melihat dua pertandingan awal United musim ini jelas jauh dari keinginan sang pelatih.
Lini belakang memang masih menjadi perhatian serius dari skuat United musim ini. Kekalahan 4-0 dari Brentford menunjukan organisasi pertahanan yang kacau. Ini sulit diterima Ten Hag, meski ia menilai kesalahan individual adalah perusak rencana permainannya pada laga itu.
Permasalahan belum selesai di lini pertahanan, kini lini depan United pun tidak lepas dari perhatian pelatih anyar berkebangsaan Belanda tersebut. Kapabilitas lini serang United menghadapi pertanyaan besar. Jelas mereka membutuhkan pemain baru yang mampu memberikan dampak positif terhadap tim.
Sancho mengalami kesulitan menemukan potensi terbaiknya sejak didatangkan dari Dortmund pada 2021 lalu. Begitu juga Rashford yang masih belum mampu memberikan kontribusi dalam sistem penyerangan United pada dua laga awal musim ini. Ditambah drama bintang mereka, Cristiano Ronaldo yang sempat menyatakan ingin hengkang dari klub pun belum mampu memberikan kontribusi pada tim.
Kedatangan Pulisic jika berhasil diselesaikan oleh United, tentu menjadi amunisi baru bagi lini serang mereka. Pulisic menawarkan sesuatu yang berbeda untuk variasi bermain dan opsi kedalaman skuat bagi United.
Dengan semangat dan ambisinya menuju Piala Dunia Qatar 2022, bukan tidak mungkin Pulisic akan memaksa pemain United lain memberikannya waktu bermain. Pulisic jelas memiliki kualitas dan kreativitas.
Jika permanent deal terlalu sulit dicapai dengan Manchester United, seharusnya tidak masalah jika hanya loan satu musim penuh. Keduanya layak untuk mencoba memenuhi masing-masing kebutuhannya. Bukan tidak mungkin, mereka mampu menjadi lebih dari sekadar opsi.