Transfer Hector Herrera dan Ruginya Pachuca

Foto: Futbol Radio Formula

Gelandang asal Meksiko, Hector Herrera, resmi didaratkan Atletico Madrid sebagai pemain baru keenam mereka di musim panas 2019. Didatangkan bersamaan dengan Joao Felix, Herrera tentu tidak mendapat sorotan terlalu besar. Apalagi dirinya diboyong secara cuma-cuma. Tidak dengan dana besar seperti Felix yang mencapai 126 juta Euro.

Meski demikian, kedatangan Herrera ini jadi bukti bahwa Diego Simeone tahu apa yang  dibutuhkan untuk memulai revolusi di Wanda Metropolitano. Apabila Felix disebut akan menggantikan Antoine Griezmann, Herrera adalah pengganti sepadan untuk Rodri. Hanya beberapa jam setelah pengumuman Rodri ditebus Manchester City, Herrera diresmikan oleh Rojiblancos.

Herrera dikenal sebagai salah satu pemain paling konsisten yang dimiliki FC Porto. Siapapun nakhoda Porto, Herrera selalu bisa menjadi pilihan utama. Julen Lopetegui, Nuno Espirito Santo, Paulo Fonseca, semua mengakui talenta Herrera. Bergabung dengan Atletico Madrid akan menjadi puncak dari karier pemain kelahiran 19 April 1990 itu.

Pasalnya sebelum mendarat di Porto, Herrera sebenarnya sudah diincar berbagai kesebelasan top Eropa. Termasuk Manchester United dan Liverpool. “Kami tahu banyak opsi di depan Herrera. Tapi paling penting adalah memikirkan proyeksi masa depannya. Memilih kesebelasan yang terbaik bagi dirinya. Hingga saat ini, pihak klub belum memberi tahu saya ke mana Herrera akan berlabuh,” kata Gabriel Caballero yang menangani El Zorro di musim terakhirnya bersama Pachuca.

Ketika Herrera akhirnya memilih Porto, Caballero pun ikut senang. “Dia sudah memiliki status sebagai pemain tim nasional. Herrera adalah seorang gelandang sejati. Porto pasti akan senang memiliki pemain yang tak kenal lelah seperti dirinya,” katanya.

Bahkan Hugo Sanchez legenda Meksiko yang mengasuh Herrera sebelum kedatangan Caballero melihat potensi Zorro sebagai salah satu pemain terbaik dunia, bisa mengikuti jejaknya ke Real Madrid.

“Saya yakin dirinya bisa mencapai level itu. Porto adalah batu loncatan yang bagus untuk dirinya. Bahkan seorang pelatih di Italia mengaku ke saya bahwa Juventus akan coba mengejar Herrera setelah Pogba dijual ke Manchester United,” kata Sanchez.

Diselamatkan Pachuca

Foto: Los Pleyers

Herrera adalah sosok yang sangat disayang oleh publik Pachuca. Ia lahir dari keluarga miskin. Talentanya sudah terlihat sejak muda, tapi kemampuannya tak terdeteksi dan hanya tertahan di divisi dua Meksiko. Kemudian Efrain Flores yang menangani Pachuca meyaksikan Herrera bersama Tampico Madero.

“Alasan saya selalu membentuk turnamen kecil dengan kesebelasan-kesebelasan di area Pachuca adalah untuk melihat pemain seperti Herrera. Hidup mereka tak terjamin dan hanya itu yang bisa saya lakukan. Herrera ketika sama sekali tidak memiliki uang,” aku Flores.

“Saya melihat Herrera sebagai sosok yang akan segera melakukan hal buruk jika tidak mendapatkan kesempatan. Dia depresi. Tapi sebagai pesepakbola, saya senang melihat gaya permainannya. Dirinya dibekali karakter, kemampuan teknik ataupun taktik. Ia membuktikan bahwa dirinya bisa membayar kepercayaan diberikan oleh klub,” lanjutnya.

Tanpa Flores dan Pachuca, Herrera mungkin tak akan memiliki karier sebagai pesepakbola professional. Namun saat ia pergi meninggalkan Porto, pihak Pachuca disebut mengalami kerugian. Pasalnya, Herrera menerima kontrak tiga tahun dari Atletico Madrid dengan status sebagai bebas agen. Sehingga tidak ada dana yang masuk ke kantong Pachuca. Padahal mereka memiliki klausal 20% jika Herrera dijual Porto.

Padahal Herrera punya banyak kesempatan untuk memberikan kontribusi kepada klub yang telah membesarkannya. Pada 2016 ia diincar oleh Napoli. Bahkan beIN Sport mengatakan bahwa hal ini segera terealisasi di musim panas. Tapi ternyata tidak jadi kenyataan. Sekitar dua tahun kemudian, dirinya diincar Arsenal. Namun Herrera menolak pergi dari Porto. “Saya hanya akan pergi jika Porto sudah tidak membutuhkan saya,” katanya.

Kebahagiaan Herrera Jadi Prioritas

Ketika Porto sudah tidak membutuhkan dirinya, mereka melepas Herrera secara cuma-cuma. Pachuca pun akhirnya merugi. Beruntung Los Tuzos tetap menyayangi dirinya. “Apapun keputusannya, hal yang paling penting bagi kami adalah kebahagiaan Herrera. Uang bukanlah masalah,” kata Pemilik Pachuca Jesus Martinez.

Efrain Flores yang menyelamatkan Herrera pun ikut bahagia melihat pemain binaannya bisa membela Atletico Madrid. “Sangat senang rasanya melihat pemain seperti dia bisa membela kesebelasan elit Eropa. Herrera sudah melewati berbagai hal untuk mencapai level yang ia tempati sekarang,” aku Flores.

“Herrera akan menambah kekuatan Rojiblancos. Sejak dulu Herrera selalu tahu cara menempatkan dan memaksimalkan dirinya. Sangat sulit untuk tidak jatuh cinta dengan kesebelasan yang ia bela,” tambah Flores.

Didapuk sebagai pengganti Rodri yang menjadi kunci lini tengah Diego Simeone sepanjang musim 2018/2019, Atletico Madrid pasti juga memiliki pikiran serupa dengan Flores. Meskipun Gianni Verschueren dari  Bleacher Report punya pikiran berbeda. Melihat Marcos Llorente lebih cocok menggantikan Rodri dibandingkan Herrera.