DAVID NERES MENJADI PEMAIN TERMAHAL AJAX AMSTERDAM MUSIM INI

Nama David Neres Campos mungkin belum banyak dikenal masyarakat khususnya pecinta sepakbola, namun pemain muda berusia 20 tahun asal Brazil tersebut kini menjadi perbincangan hangat di Liga Belanda. Bagaimana tidak meski berstatus sebagai pemain anyar yang terbilang masih junior tapi Neres mematok harga yang cukup mahal bagi klub manapun yang ingin menggaet dirinya. Tak terkecuali tim raksasa asal ibu kota Belanda, Ajax Amsterdam. Ajax tertarik karena menilai Neres memiliki perjalanan karir yang cukup bagus sehingga tidak diragukan lagi akan skill yang dimilikinya. Sekilas tentang Neres, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu lahir di Sao Paulo 3 maret 1997. Ia mengawali karir di dunia sepakbola sejak umur 10 tahun dengan bergabung bersama skuad muda Sao Paulo, gaya bermain apik yang selalu ia tunjukkan membuat dirinya semakin dikenal, bahkan dirinya juga masuk dalam skuad muda Brazil U-20 untuk berlaga di Cope Libertadores U-20. Pada agustus 2016 Neres dipromosikan ke skuad utama Sao Paulo FC oleh manajer Ricardo Gomes, tak menyia-nyiakan kesempatan yang telah ia raih, Neres mampu membawa debut pertamanya dengan kemenangan dan pada 22 oktober 2016 ia mencetak gol pertamanya di skuad utama Sao Paulo.
Di Sao Paulo karir Neres terus melejit, hingga namanya menjadi banyak sorotan tim besar liga domestic Brazil, tak terkecuali tim raksasa Eropa. Akhirnya saat usia Neres menginjak 19 tahun, pada Januari 2017 lalu Ajax Amsterdam mengontrak dirinya hingga juni 2021 dengan nilai transfer cukup mahal yakni sebesar 12 juta euro, namun tidak menutup kemungkinan jumlah itu akan bertambah menjadi 15 juta euro jika nantinya akan ditambah dengan berbagai bonus. Nilai transfer ini menjadikan pemain sayap asal Brazil itu sebagai pemain termahal yang dibeli Ajax musim ini. Kendati demikian nilai transfer David Neres belum bisa melangkahi nilai transfer termahal yang pernah dilakukan Ajax saat memboyong Miralem Sulejmani. Pemain yang berposisi sebagai penyerang asal Serbia itu diboyong ke Amsterdam Arena dari SC Heerenven pada 2008 dengan nilai transfer 16,3 juta euro, sepanjang karirnya bersama Ajax Sulejmani sudah bermain 137 pertandingan dengan mengantongi 44 gol.
Namun ada kelebihan yang dimiliki Neres dari Miralem Sulejmani, selain bermain sebagai sayap kanan, ia juga bisa bermain di sisi kiri, hal inilah yang sangat dibutuhkan Ajax untuk bisa mengatur serangan menjadi lebih tajam, namun menurut Ovemars yang juga salah satu manajemen Ajax, Neres akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi di Belanda sebelum nantinya kan turun untuk pertandingan penting yang akan dihadapi Ajax. Pada saat yang bersamaan, Ajax menjual Anwar El Ghazi yang posisinya juga sebagai sayap. Meski banyak klub raksasa Italia yang tertarik untuk menggaetnya namun pilihan jatuh ke klub asal Ligue 1 Prancis, Lille dengan kontrak selama 4,5 tahun dan harga 9 juta euro.

Meski dirinya terbilang masih junior tapi ia yakin bahwa permainannya tak kalah dengan pemain mahal yang pernah diambil Ajax Amsterdam sebelumnya. Keputusan yang diambil Neres ini dinilainya sangat tepat apalagi jalan untuk mencapi impiannya telah terbuka lebar, namun keputusan tersebut sangatlah berat bagi keluarga yang akan ia tinggalkan, khususnya Ibunda Neres yang kurang setuju akan kepindahannya dari Brazil ke Negeri kincir angin Belanda. Karena wajar jika seorang ibu sangat merasa berat berpisah dengan putranya, apalagi David Neres terhitung masih sangat muda. Sang bunda menilai seharusnya Neres masih harus banyak belajar di Sao Paulo sebelum ia akan memulai karirnya lebih jauh lagi. Namun mau tidak mau keluarganya menyutujui keputusan yang diambil Neres, sebab jika tetap bermain di liga domestic ia menilai tidak akan bisa berkembang tapi jika sukses bersama Ajax nanti, dia akan membawa perbaikan ekonomi pada keluarganya. Hal inilah yang menjadi dorongan juga bagi Neres untuk tetap konsisten pada tujuannya pergi ke Ajax.
Kini Ajax Amsterdam menanti kiprah cemerlang yang akan diberikan David Neres pada timnya, karena saat ini Ajax sendiri masih haus akan gelar baik di liga domestic ataupun internasional. Lantas apakah harga mahal yang telah dikeluarkan Ajax mampu membawa perubahan bagi timnya? Kita nantikan musim ini apakah Ajax finish dengan gelar atau harus puasa gelar, mengingat posisi Ajax saat ini di Eeredivisie masih dikategorikan terpuruk setelah beberapa kali mendapatkan kekalahan.