Tim asia pertama yang berkompetisi di Liga Champions babak penyisihan di miliki dan di biaya oleh pemerintah Kazakhstan.
Pada saat Benfica bertualang jauh ke Kazakhstan sebagai salah satu tim yang berada di grup yang sama pada Liga Champions musim ini mereka akan bermain di salah satu tim terkecil dan daerah terpencil dalam kompetisi – dan juga salah satu yang terkaya.
FC Astana menjadi tim asia tengah pertama yang bisa masuk kedalam babak penyisihan grup setelah mencetak gol dramatis pada saat mereka menang dengan klub asal Siprus Apoel Nicosia bulan lalu.
Hadiah yang mereka dapat adalah menghadapi salah satu pemenang liga champions Benfica, raksasa Spanyol Atletico Madrid dan klub asal Turki Galatasaray.
FC Astana juga sukses mendapatkan pundi-pundi uang untuk klub, total 32 tim dalam babak penyisihan grup mendapatkan hadiah sebesar 12 juta Poundsterling karena berpartisipasi plus 1.5 juta Poundsterling setiap mendapatkan kemenangan dan 500,000 Poundsterling setiap bermain seri.
Kebanyakan tim sepakbola di eropa sangat mempertimbangkan berapa juta yang mereka dapat di Eropa dan ini menjadi keuntungan yang terbesar bermain di Liga Champions, tetapi tidak untuk FC Astana.
Seperti kebanyakan di Kazakhstan tim dibentuk dan dimiliki oleh pemerintah, dan menjadi salah satu kampanye untuk mempromosikan ibu kota negara, letaknya yang terpencil dan menjadi agak dikenal dengan nama Astana.
Pemilik resmi klub tersebut, dimana baru terbentuk 6 tahun yang lalu, dengan negara yang super kaya yang dikenal dengan nama Samuryq-Qazyna.
Diantara aset dana mereka adalah dari sistem postal, perusahaan minyak dan gas negara KazMunayGas, serta bank, tambang, perusahaan penerbangan, banda dan per kereta apian di negara itu.
Asset dari Samuryq-Qazyna, yang diperkirakan bernilai sekitar 66,5 Miliyar Poundsterling, secara teknis membuat FC Astana menjadi salah satu tim terkaya di Liga Champions. Meski perbandingan secara langsung sangat sulit, Forbes menempatkan kekayaan bersih Real Madrid di 30 Miliyar Poundsterling dan Barcelona 2.8 Miliyar Poundsterling. Pundi-pundi mereka sangat banyak itu telah membayar stadion sebesar 30.000 tempat duduk, Astana Arena, dengan biaya 164 juta Poundsterling untuk di bangun dan skuad yang bernilai 14.5 Juta Poundsterling.
Kepala dari Samuryq-Qazyna adalah Omirzaq Shukeev, mantan wakil perdana menteri dan penasihat ekonomi presiden Nursultan Nazarbayev. Klub ini juga anggota dari Nazarbayev`s Astana Presidential Sports Club, yang dibuat tahun 2012 untuk memberikan dukungan finansial bagi beberapa tim olahraga yang bersaing di pentas internasional.
Semua tujuh anggota klub memiliki nama Astana disamping nama mereka sendiri, dan beberapa menampilkan warna biru serta kuning yang diambil dari bendera Kazakhstan.
Yang paling terkenal di antara mereka adalah tim sepeda Astana, rumah bagi beberapa talenta balap terbaik di dunia termasuk Alberto Contador, Vicenzo Nibali, Fabio Aru dan Untuk waktu yang singkat sebelum tuduhan doping menyusulnya adalah Lance Armstrong.
Meskipun masih dihantui oleh kecurigaan doping, tim Astana adala bagian yang terbaik dalam sepeda internasional, dan kehadiran mereka di acara-acara elit telah membawa jumlah yang tak terhitung – sebagian besar adalah publisitas positif terhadap merek Astana, tujuan sebenarnya dari pendukung keuangan klub.
Pejabat Kazakhstan tidak ragu berharap bahwa FC Astana akan menuai keuntungan yang serupa saat mereka bermain melawan beberapa tim top olahraga di Liga Champions, salah satu kompetisi olahraga yang paling banyak ditonton di dunia.
Nazarbayev mengucapkan selamat kepada tim setelah pertandingan Apoel dan mencatatkan bahwa “Astana akan bermain sepakbola dilevel tertinggi di dunia”.
Darhan Kaletaev, ketua FC Astana, dengan cepat mengucapkan terima kasih kepada Perusahaan olahraga Astana. “Kemenangan ini diraih berkat kerja keras staff pelatih, pemain yang mencintai sepakbola Astana, dan dukungan dari presiden Kazakhstan.” Katanya.
Kesuksesan tim tersebut dapat membantu pejabat Kazakhstan melupakan kejadian yang nyaris gagal ke Beijing untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
Olimpiade akan membawa publisitas positif yang signifikat ke Kazakhstan, di mana Nazarbayev – berkuasa sejak sebelum Uni Soviet 1991 bubar – melakukan kontrol ketat terhadap masyarakat, politik dan ekonomi.
Kelompok hak asasi manusia internasional telah memprotes kemungkinan pemberian permainan ke Kazakhstan karena catatannya yang buruk.
Saat ini, FC Astana adalah peringkat terendah dari 32 tim di Liga Champions dan meskipun ia menghindari dikelompokan dengan negara adidaya sepakbola saat ini seperti juara bertahan Barcelona, Real Madrid dan Bayern Munich, grup mereka masih ada tim bertalent seperti Atletico Madrid yang mencapai final Liga Champions 2014.
Tetapi bahkan jika klub tidak melaju pada tahap pertama, penampilan FC Astana akan dilihat seluruh dunia dan membuat pemilik klub di ibu kota sangat bahagia.
Sumber : Terjemahan dari https://www.theguardian.com/world/2015/sep/11/astana-benfica-champions-league-kazakhstan