Brighton and Hove Albion di Premier League 2017/2018

Chris Hughton dan Tony Bloom sangat bergembira bisa bermain di Premier League musim ini. Tetapi manajer dan pemilik klub itu tahu tim mereka difavoritkan menjadi salah satu kesebelasan yang akan terdegradasi.

Menurut prediksi dari penulis The Guardian mereka bisa berada di posisi ke-20. Rata-rata semua penulis pun memprediksikan dengan posisi yang sama.

“Kami tidak seharusnya takut. Kami berada dalam posisi yang bagus dan akan lebih baik musim depan karena kami memiliki kekuatan dari dalam diri untuk menghadapi musim baru,” kata Tony Bloom, pemilik sekaligus penggemar Brighton sejak usia tujuh tahun.

Setalah memastikan diri promosi ke Premier League, Brighton mulai bergerak di bursa transfer. Namun, pergerakan mereka masih terbatas sehingga terkesan frustrasi.

Salah satunya adalah mereka menarik diri dari transfer gelandang Gent, Renato Neto, karena khawatir cedera lututnya akan kambuh. Brighton juga gagal dalam perlombaan meminjam striker Chelsea, Tammy Abraham dan Ruben Loftus-Check. Tammy dipinjamkan ke Swansea sementara Ruben ke Crystal Palace. Brighton juga gagal mendapatkan bek Liverpool, Joe Gomez, yang memilih bertahan di Anfield.

Tiga pemain bertahan permanen posisi sayap kiri senior Mathew Ryan, Markus Suttner dan Pascal Gross, adalah pemain yang beresiko rendah, klub juga membawa Mathias Normann dan Leyton Orient, Steven Alzate keduanya dipandang sebagai pemain untuk masa depan dari pada musim ini.

Suttner dan Gross, seorang bek kiri dan pemain bernomor 10, tiba dari klub Bundesliga Ingolsadt, Ryan dengan mahar 5.2m poundsterling dari Valencia dan akan menjadi pilihan pertama kiper menyusul keputusan David Stockdale untuk menolak baru dan bergabung dengan Birmingham City. Perekrutan Izzy Brown dengan status pinjaman dari Chelsea menambah kecepatan dan dimensi ekstra pada serangan Albion. “Dia memberi kita ruang lingkup yang baik di area depan, dia berkembang dan mudah-mudahan dia bisa berkembang di sini.” Kata Hughton tentang Brown, yang bersinar di Rotherham United dan kemudian Huddersfield Town musim lalu.

Pesan tentang aktivitas transfer dari Bloom jelas setelah promosi “kami akan melakukan banyak hal secara bertahap” namun ada arugmen bahwa berpikir di luar kebiasaan mungkin tidak memadai. Dari beberapa pemain yang di rekrut pada musim panas, hanya Brown yang memiliki pengalaman di Liga Premier dan itu berjumlah dua penampilan sebagai pengganti yang cepat. Glenn Murray, Steve Sidwell dan Liam Rosenior, ditambah Hughton, menawarkan beberapa pengetahuan di papan atas.

Akan ada ketergantungan mungkin terlalu mengandalkan pada pemain terbaik musim lalu. Lewis Dunk, Dale Stephens, Anthony Knockaert dan Murray semua harus menghadapi tantangan ini. Stiker Sam Baldock, yang menjalani operasi betis selama musim panas, akan menjadi orang lain yang sangat membuat gol setelah gagal tampil di West Ham United setelah promosi mereka di tahun 2012.

Brighton mengalahkan banyak klub tahun lalu dan mencetak gol yang sangat banyak, tapi mereka kebobolan sangat banyak 40 gol di liga dalam 46 pertandingan. Sangat sulit kehilangan Stockdale yang menjaga gawang sebanyak 20 clean sheet, penggantinya Ryan pemain internasional Australia harus berjuang agar bisa menyamakan rekor Stockdale.

Bruno, kapten klub berusia 36 tahun yang absen hanya empat pertandingan liga musim lalu, kembali akan memimpin tim di musim ini keenam sejak bergabung dari Valencia. Connor Goldson, yang didatangkan dari Shrewsbury Town pada tahun 2015, kemungkinan akan dimanfaatkan sebagai cadangan setelah operasi jantung dan pencegahan berhasil dilakukan pada bulan Februari.

“Kami sangat berharap tidak akan hanya untuk satu musim tapi tujuan kami adalah berada di sana selama bertahun-tahun yang akan datang. Kata Bloom. Sambutan terakhir mereka pada pertandingan pra-musim melawan Atletico Madrid, yang tampaknya merupakan pertandingan ideal sebelum memulai musim dan tentunya sebuah acara spesial  melawan City enam hari kemudian. Selama bertahun-tahun Brighton telah dipandang sebagai klub yang berpikiran maju, sebuah tim yang siap menghadapi Liga Premier, tak lama lagi kita akan tahu apakah mereka begitu.