Awalnya diragukan kemudian menjadi pujaan begitulah kiprah Roberto Firmino di Liverpool. Pemain asal Brasil tersebut mampu memberikan warna baru saat Liverpool melakukan serangan. Firmino melanjutkan ikon nomer “9” Liverpool setelah Ian Rush, Robbie Fowler, hingga Fernando Torres, sukses menjadi poacher publik Anfield.
Namun ada yang unik dari pemain berbintang libra tersebut ia tak seperti striker biasanya yang berperan sebagai pencetak gol tunggal ataupun memiliki duet di lini depan. Ini karena Firmino adalah seorang false 9. Sejak mengawali kiprah di Liverpool dirinya sempat dipasang sebagai gelandang serang bukanlah seorang striker.
Pada musim 2015/2016 Firmino menjalani musim debut bersama The Reds, ia mengawalinya dengan tidak mudah. Firmino baru dapat mencetak gol pertamanya bersama Liverpool setelah melewati 14 laga tanpa mencetak gol. Statistik Firmino pada musim perdananya tidak terlalu mengesanakan permainannya pun belum terlalu terlihat dalam tim.
Namun begitu Firmino pada musim awalnnya kerap mencetak gol penting, dua golnya ke gawang Arsenal serta golnya ke gawang Manchester United pada ajang piala eropa membantu Liverpool meraih kemenangan.
Firmino diboyong dari Hoffenheim dengan harga 25 juta paun setelah penampilan memukaunya di Bundesliga. Ia mampu mencatatkan 21 asis dalam dua musim terakhirnya di Hoffenheim, rekor tersebut membuat Brendan Rodgers tertarik merekrutnya.
Permainan Firmino tidak terlihat karena pada musim tersebut Liverpool juga sedang alami pergantian pelatih di tengah jalan. Rodgers pelatih yang merekrut Firmino terpaksa didepak dari kursi kepelatihan pada awal oktober 2015. Klopp pun ditunjuk sebagai pengganti Rodgers namun dalam beberapa laga awal debut kepelatihannya.
Firmino pun mengakui kesulitannya pada awal menjalani karir di Liverpool ia mengaku peran Marcellus seorang yg berprofesi sebagai dokter gigi adalah sosok yang membantu dirinya berkembang dan terus bekerja dengan lebih baik lagi. Ia juga mengakui jika peran sang dokter sudah dirasa sejak awal debutnya bermain sebagai sepak bola professional.
“Awal karier sebagai pesepakbola, saya bermain bersama klub Alagoas di Serie B Liga Brasil. Saat itu, saya tidak mempunyai agen,” katanya dikutip dari SkySports.
“Marcellus datang dan memberi saya semangat dan motivasi untuk terus bermain dan memperbaiki diri. Saat itu saya masih sangat muda dan dia adalah teman terdekat saya,” tambahnya.
Firmino Si No 9
Firmino diberikan No “9” di Liverpool namun peran dan permainannya berbeda dari striker The reds seperti sebelum-sebelumnnya. Ini karena dirinya mengemban role permaianan sebagai False 9. Sehingga torehan gol bukan menjadi tolak ukur kembali.
Namun seiring berjalannya waktu Firmino justru bertransformasi sebagai false 9 yang bisa diandalkan sebagai pencetak gol. Pada musim 2016/2017 Firmino memiliki catatan impresif sebagai seorang false 9. Jika dibandingkan dengan Fabregas yang memiliki peran yang sama dengan Firmino saat berseragam Barcelona torehannya dalam tiga musim bersama Blaugrana Fabregas hanya mampu mengoleksi 42 gol dari 155 pertandingannya sedangkan Firmino berhasil mengoleksi 50 gol dari 144 penampilan dalam tiga musim awalnya bersama Liverpool.
Di musim ketiganya bersama Liverpool lah menjadi musim terbaik Firmino sejauh ini catatan golnya sungguh impresif dirinya mampu mencatatkan total 27 gol di seluruh kompetisi bersama The Reds torehan tersebut hanya kalah oleh Mohammed Salah yang pada musim itu tampil menggila dengan keluar sebagai top skorer Liga Inggris dengan koleksi 32 gol.
Melihat hal ini menandakan bahwa Firmino telah bertransformasi dari penyerang yang hanya berperan untuk membuka ruang menjadi penyerang yang memang juga haus akan mencetak gol.
Peran false 9 memang berbeda dengan peran striker murni pada umumnya rekor 27 gol yang dibuat Firmino adalah hal yang diluar dugaan karena peran tersebut sesungguhnya bertugas untuk bermain di depan gelandang atau aga jauh turun kebelakang, membuat umpan berbahaya, menggiring ke pertahanan lawan untuk keluar dari bentuknya dan membuat aksi fantastis saat mencetak gol untuk dirinya sendiri dan juga membuka ruang gerak untuk rekan setimnya.
Tapi melihat aksi Firmino belakangan ini ia seolah dapat mengkombinasikan menjadi seorang striker murni dan seseorang yang bermain sebagai false 9. Seorang striker murni harus dibekali oleh insting gol yang tinggi dan mampu membuat banyak peluang.
Firmino pada musim 2017/2018 catatan golnya mengguli striker murni milik Chelsea dan Arsenal yaitu Alvaro Morata dan Alexander Lacaztte yang hanya mencetak 11 gol dan 14 gol. Firmino sendiri menutup musim tersebut dengan 15 gol.
Troy Deeney striker Watford pun memperhatikan kehebatan Firmino ia menyatakan “Saya pikir dia mungkin nomor sembilan terbaik di liga, secara pribadi,” kata Deeney kepada Sky Sports. “Jika Anda seorang manajer, Anda menginginkan seseorang yang dapat menutup seluruh empat bek sendirian, bermain tautan, pendek – ia mencetak gol dan ia mendapat assist. Bagi saya, dia adalah yang terbaik saat ini. ”
Menjadi Striker Modern dengan Banyak Peran
Melihat kemampuan Firmino di lini depan sungguh luar biasa lengkapnya catatannya fantastis baik sebagai striker murni, false 9 ataupun role lainnya. Melihat statistiknya Firmino memiliki data yang baik sebagai seorang Defensive Striker
Data dari statistik pada musim 2016/2017 menunjukkan bahwa Firmino bukanlah penyerang biasa. Dirinya sering menjadi benteng pertahanan pertama Liverpool dengan pressing-nya dan aktif melakukan tekel apabila lawan mencoba melakukan fast break.
Bahkan jumlah tekel yang dilakukan Firmino (58 kali) lebih banyak ketimbang tekel yang dilakukan pemain bertahan sekelas Shkodran Mustafi (Arsenal, 54), ataupun Gary Cahill (Chelsea, 53).
Dalam menciptakan peluang sebagai pemain penyerang Firmino layak disejajarkan dengan para striker elit Eropa lainnya adalah dari kemampuannya menciptakan peluang. Menurut statistik dari Squawka, sepanjang musim 2016/17 Firmino sukses mencetak 76 peluang, lebih tinggi ketimbang Ronaldo dan Lewandowski (30), ataupun Antoine Griezmann (57). Firmino hanya kalah dari Messi yang sukses mencetak 78 peluang.
“Firmino adalah pemain penting, seorang penghubung, penyelesai, petarung, dan pertahanan pertama bagi Liverpool,” kata Juergen Klopp.
Orang-orang mengatakan bahwa Firmino tidak mampu mencetak banyak gol. Apa? Meski tak mencetak gol, ia adalah pemain terbaik karena dia mampu membaca permain dengan baik dan selalu menguntungkan rekan-rekannya. Ia benar-benar luar biasa.”
“Bagaimana seandainya ia mulai berpikir, ‘Oh, aku harus mencetak lebih banyak gol’ dan mulai melakukan tembakan dari berbagai sudut lapangan. Apakah dia masih bisa mengumpan secara cerdas dan masih terus berlari untuk membuka ruang?” tutup Juergen Klopp.
Dirinya benar – benar pemain yang dapat memberikan perubahan untuk tim dalam laga Liverpool melawan Newcastle (14/09) ia memberikan perubahan nyata di lapangan saat itu Firmino masuk sebagai pemain pengganti. Hasilnya Liverpool yang saat itu tengah bermain imbang 1-1 langsung mampu mencetak dua gol guna mengamankan tiga poin. Firmino mencatatkan satu asis cantik kepada Salah.
Sebelumnya dirinya juga menyodorkan asis manis kepada Mane dan mampu diubah menjadi gol namun sayang hal tersebut tidak diitung sebagai asis karena tendangan Mane dapat diblok kiper terlebih dahulu sebelum bola rebound-nya dimaksimalkan kembali oleh Mane.
Kini sepak bola modern memiliki sejumlah peran yang berbeda jauh lebih rumit seiring perkembangan system, taktik dan cara bermain. Pemain diharapkan bisa bermain lebih dari satu posisi dan peran. Bagi Firmino dirinya sudah menunjukan berbagai macam peran yang berguna untuk tim hingga membuat perannya sebagai striker begitu lengkap hingga menciptakan referensi baru dalam sepakbola modern.