Watford baru saja mengganti pelatih mereka, Javi Gracia, dengan Quique Sanchez Flores. Kondisi Watford yang belum stabil membuat banyak pengamat menyebut kalau Arsenal akan mudah menjungkalkan The Hornets di Vicarage Road.
Awalnya, prediksi tersebut hampir terjadi. Di babak pertama, Arsenal sudah unggul 2-0. Dua gol Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-21 dan ke-32, membuat para penggemar Watford menundukkan kepala. Bagaimana tidak? Di babak pertama, Arsenal cuma melepaskan tiga attemps, sementara Watford delapan attemps.
Di babak kedua, Watford tampil lebih agresif. Mereka memperkecil ketertinggalan pada menit ke-53 ketika Tom Cleverly memanfaatkan umpan Gerard Deulofeu. Setelahnya, Watford tampil trengginas. Puncaknya ketika David Luiz membuat wasit Anthony Taylor menunjuk kotak penalti untuk Watford. Tendangan penalti pun tak disia-siakan Roberto Pereyra pada menit ke-81.
Usai gol tersebut, Watford tak menurunkan tekanan. Arsenal hanya melepaskan empat attemps, di babak kedua, Watford melepaskan 23 attemps!
Optimisme untuk Watford
31 attemps yang dilepaskan Watford merupakan rekor attemps terbanyak The Hornets di Premier League. Angka ini tambah mengejutkan melihat lawan yang dihadapi Watford adalah Arsenal, juara tiga kali Premier League. Belum lagi Watford baru memecat Javi Gracia dan menggantinya dengan Sanchez Flores sepekan sebelum pertandingan digelar.
Watford sebenarnya bisa menambah banyak gol. Pasalnya, usai gol kedua Watford, Ismalia Sarr dan kolega berkali-kali menekan gawang Arsenal yang dikawal Bernd Leno. Hasil ini memang tetap membuat The Hornets di peringkat ke-20. Namun, hasil ini juga memberikan aura positif.
Dalam pertandingan melawan Arsenal, Watford tak ragu untuk memberikan pressing. Hal ini pula yang jadi alasan mengapa Cleverley bisa mencetak gol pertama. Awalnya, Leno memberikan umpan pendek pada Sokratis yang berdiri di sampingnya. Pemain berkebangsaan Yunani ini pun mengumpan pada Matteo Guendouzi. Namun, umpannya terlalu lemah sehingga bisa langsung di-intercept oleh Deulofeu. Bola hasil intercept bergulir pada Cleverley yang langsung melepaskan tendangan keras.
31 attemps yang diproduksi Watford juga menjadikannya sebagai rekor Arsenal, yang tak pernah menerima attemps sebanyak itu. Meskipun melepaskan banyak attemps akan tetapi hanya 10 yang mengenai sasaran. Selain itu, Watford juga punya masalah karena Troy Deeney masih belum bisa tampil.
***
Pelatih Arsenal, Unai Emery, menerima hasil ini dan mengakui kekuatan Watford.
“Secara fisik, mereka lebih kuat ketimbang kami, jadi kami ingin melakukannya dari goal-kick dan menyambungkannya ke Mesut Ozil, seperti yang kami lakukan di gol pertama.
“Kami punya sejumlah pemain muda. Kami tengah bekerja untuk meningkatkan dan mereka akan mendapatkan pengalaman dari pertandingan seperti hari ini. Kami bisa tumbuh dan belajar dengan kesalahan seperti itu. Kami tahu kalau 2-0 saja tak cukup saat turun minum,” jelas Emery.
Sementara itu, manajer Watford, Quique Sanchez Flores, menggambarkan betapa ia merindukan Premier League.
“Apakah aku merindukan Premier League? Ya. Aku rindu segala jenis emosi itu. Aku mencintainya. Aku amat bahagia dengan penampilan para pemain. Kami punya satu poin menghadapi lawan yang kuat. Ini bagus untuk rasa percaya diri kami. Kami begitu positif,” kata Flores.