Wissam Ben Yedder Akan Menyesal Tinggalkan Sevilla

Foto: Sevilla FC

Wissam Ben Yedder merasakan musim terbaiknya di 2018/2019. Terlibat dalam 41 gol dari 54 penampilan bersama Sevilla, penyerang asal Prancis itu adalah pencetak gol terbanyak Los Nervionenses sepanjang musim (30).

Sepanjang karier profesional Ben Yedder yang sudah berlangsung selama sembilan tahun, dirinya tak pernah mencetak gol sebanyak itu. Pencapaian terbanyak sebelumnya adalah 23 gol di 2015/2016, satu musim sebelum dibeli Sevilla dari Toulouse.

Berhasil jadi andalan Sevilla tidak membuat Ben Yedder merasa nyaman di Ramon Sanchez Pizjuan. Ia justru melihat dirinya seperti ikan besar di kolam kecil. “Saya ingin main di klub terbesar dunia. Itu selalu jadi mimpi saya. Berbagi lapangan dengan pemain-pemain level internasional,” aku Ben Yedder.

Dirinya mengaku tidak bisa memaksa klub jika ia memang ingin dipertahankan. Namun dengan mengungkapkan ambisi itu ke publik, tekanan kini ada di pihak Sevilla. Pasalnya, mempertahankan pemain yang merasa sudah tidak nyaman bisa merusak kondisi tim.

Apalagi jasa Ben Yedder memang dirumorkan menjadi incaran berbagai klub. Menurut laporan Fox Sport, pemain yang memiliki label 40 juta euro itu masuk dalam radar FC Barcelona dan Manchester United. Apabila membicarakan popularitas, keduanya memang ada di atas Sevilla. “Saya rasa ini adalah waktu yang tepat untuk pergi,” kata Ben Yedder.

Sempat Disandingkan Dengan Messi

Foto: FourFourTwo

Kebijakan transfer Sevilla dikendalikan oleh tiga orang: Lopetegui, Joaquin Capparos, dan Monchi. Nama terakhir adalah sosok jenius di balik keberhasilan Dani Alves, Ivan Rakitic, dan berbagai nama lain yang besar bersama Sevilla. Begitu juga dengan Ben Yedder.

Monchi memenangkan tanda tangan Ben Yedder pada musim panas 2016 meski harus bersaing dengan Tottenham Hotspur, Arsenal, dan West Ham United. The Hammers ditolak Ben Yedder karena dianggap ‘terlalu kecil’. Sementara the Gunners gagal mendaratkan Ben Yedder karena melihat Sevilla lebih pas untuk gaya permainannya.

“Dia bisa bergabung dengan Arsenal yang merupakan salah satu tim terbaik dunia. Tapi Sevilla juga tim besar di Spanyol. Gaya permainan Ben Yedder lebih mengandalkan teknik dan dirinya merasa Sevilla lebih pas untuk dirinya,” jelas nakhoda Toulouse saat itu, Pascal Dupraz.

Sejak masih bermain untuk Toulouse, Ben Yedder memang disebut memiliki potensi tinggi. Dupraz menyebut kemampuan Ben Yedder lebih baik dibanding mantan penyerang Sevilla, Kevin Gameiro. “Gameiro pemain hebat. Tapi Ben Yedder adalah seorang penyihir,” ungkap Dupraz. Sementara Alain Casannova yang mengorbitkan Ben Yedder menyebut penyerang kelahiran 12 Agustus 1990 itu memiliki kualitas seperti Lionel Messi.

Tidak Ditahan Sevilla

Foto: NBC Sport

Perjalanan Ben Yedder di Sevilla tidaklah mudah. Ia sempat disia-siakan saat masih diasuh Vincenzo Montella. Tapi, performanya menanjak bersama Eduardo Berizzo. “Berizzo telah memberikan saya kepercayaan. Saya juga percaya pada dirinya,” kata Ben Yedder.

Harus bersabar di tengah pergantian pelatih, Ben Yedder akhirnya membuktikan kualitas dirinya di 2018/2019. Dipanggil ke tim nasional Prancis dan sempat membuat Sevilla jadi salah satu pesaing untuk gelar juara La Liga.

Monchi disebut telah menuruti keinginan Ben Yedder untuk dijual. Ia ditempatkan ke daftar pemain yang siap dilego Los Nervionenses bersama Pablo Sarabia dan Ever Banega. Bila berhasil menjual ketiga pemain itu, Sevilla akan mendapatkan dana sekitar 80 juta euro. Sarabia yang diincar Paris Saint-Germain disebut memiliki label 20 juta euro. Begitu juga dengan Ever Banega yang ingin dipulangkan Boca Juniors.

Dana itu cukup untuk Monchi mencari pengganti ketiganya. Ia dikenal sebagai seorang ahli negosiasi dan sering kali memenangkan pemain-pemain muda dengan harga murah. Ben Yedder saja hanya diboyong dengan dana sembilan juta euro oleh Sevilla. Kini mereka akan menjualnya hampir lima kali lipat.

Penyesalan Ben Yedder

Melepas pemain penting di waktu yang tepat adalah keahlian Sevilla dan dalam beberapa tahun terakhir, mereka tak pernah kesulitan mencari pengganti sepadan. Justru Ben Yedder yang mungkin akan menyesal meninggalkan Ramon Sanchez Pizjuan.

Setelah Los Nervionenses menunjuk Lopetegui sebagai nakhoda mereka, mantan kepala pelatih tim nasional Spanyol itu mengatakan bahwa Sevilla punya ambisi tinggi. “Bicara soal ambisi, tidak ada yang mengalahkan Sevilla. Saya tidak sabar untuk menjalankan proyek ini,” kata Lopetegui.

Sevilla selalu dikenal sebagai salah satu kesebelasan terbaik di Spanyol. Meski popularitas mereka tak sebesar Real Madrid dan Barcelona, klub dari Andalusia ini merupakan perusak persaingan kedua rakasasa itu. Terhitung sejak Perang Dunia II berakhir, Sevilla tujuh kali menjadi pesaing gelar juara. Sekali memenangkan piala La Liga pada 1945/1946.

Apabila Sevilla memiliki ambisi tinggi, dari posisi mereka sekarang hanya ada satu anak tangga. Menjadi pesaing gelar juara dan berambisi menjuarai liga. Mereka sudah memiliki modal yang dibutuhkan di area manajemen. Pemain-pemain di atas lapangan siap untuk ditingkatkan.

Ben Yedder seharusnya bisa menjadi salah satu sosok senior di era baru ini. Tapi dirinya membuka diri untuk pergi. Padahal kesebelasan yang meminati dirinya belum tentu akan memberikan kepercayaan seperti apa yang ia raih di Ramon Sanchez Pizjuan.