Chelsea secara mengejutkan berhasil menang besar 5-2 dari Wolverhampton Wanderers. Lebih menarik lagi, kini 11 gol yang dicetak Chelsea di Premier League, dicetak oleh alumnus akademi.
Gol pertama Chelsea dicetak oleh Fikayo Tomori pada menit ke-31. Lalu, Tammy Abraham mencetak hattrick pada menit ke-34, ke-41, dan ke-55. Chelsea pun menutup pertandingan lewat gol Mason Mount pada menit ke-90+5. Wolves baru bisa membalas pada menit ke-69 lewat gol bunuh diri Abraham dan Patrick Cutrone menit ke-85.
Tammy Abraham negatakan kalau ia berharap ini bisa menjadi musimnya. Penyerang Timnas Inggris berusia 21 tahun ini sudah mencetak tujuh gol dari tiga penampilan terakhirnya. Abraham kini bergabung dengan Sergio Aguero sebagai top skorer Premier League. Abraham pun bergabung dengan Cristiano Ronaldo dan Dele Alli yang menjadi pemain di bawah 21 tahun yang bisa mencetak dua atau lebih dari tiga penampilan beruntun.
“Aku berharap ini menjadi musimku. Aku harus terus bekerja keras di tiap sesi latihan, di setiap pertandingan. Di setiap pertandingan aku ingin membuktikan diriku pada pelatih,” kata pemain yang menghabiskan musim lalu dipinjamkan ke Divisi Championship bersama Aston Villa.
Manajer Chelsea, Frank Lampard, menyatakan kalau Abraham punya antusiasme untuk sukses dan mencetak gol.
“Saya senang untuknya. Saya tahu betapa sulitnya akademi bekerja dan Tammy memiliki pendekatan yang fantastis dan bagaimana dia ingin maju. Ketiga golnya sangat berbeda, itu menunjukkan apa yang bisa dia lakukan,” ungkap Lampard.
Pesona Alumnus Akademi Chelsea
Chelsea kini mencetak 11 gol di Premier League dan Abraham mencetak tujuh di antaranya. Sebelumnya, Abraham mencetak dua gol kala Chelsea menang tipis 3-2 atas Norwich City di Carrow Road. Sepekan kemudian, Abraham kembali mencetak dua gol ketika Chelsea ditahan imbang Sheffield United di Stamford Bridge.
Neil Johnston dari BBC Sport, menyebut kalau Abraham adalah pemain pintar.
“[Abraham] begitu lapar untuk mengesankan, gol pertamanya cerdas dan naluriah, sementara gol keduanya adalah sundulan dari umpan silang Marcos Alonso, yang mencetak penampilan pertamanya di liga. Gol ketiga Abraha, berasal dari asis Jorginho, mungkin terbaik, saat ia dengan tenang mengalahkan Coady sebelum menghasilkan sentuhan yang bagus,” tulis Johnston.
“Kemudian, saat digantikan oleh Michy Batshuayi setelah mendarat dengan canggung, Abraham di-boo oleh fans Wolves. Ia merespons dengan menunjukkan tiga jarinya ke penonton, satu jari untuk setiap golnya.”
Kemenangan atas Wolverhampton Wanderers ini punya peran penting buat Chelsea. Pasalnya, tengah pekan ini mereka akan menjamu Valencia di Liga Champions, sebelum menghadapi Liverpool akhir pekan nanti.
Musim lalu, bersama Maurizio Sarri, Chelsea kalah di Molineux, sementara di Stamford Bridge, Chelsea berbagi angka. Skuat Chelsea saat ini tergolong muda. Mereka memang kerap ceroboh, tapi punya energi yang meledak-ledak.
“Saya senang untuk mereka semua tetapi terutama untuk Fikayo Tomori. Dia telah bekerja sangat keras dari tempat dia mulai sekarang. Ini luar biasa. Kami berusaha memberi kesempatan kepada para pemain muda dan mereka mencetak gol dan menunjukkan kepada kami mengapa kami harus terus menempatkan mereka di tim,” kata Lampard.
Johnston pun turut memuji gol Tomori yang luar biasa, sementara gol Mason Mount tak menunjukkan kalau ia adalah pemain muda. Padahal, Mount baru main lima kali di Premier League!
“Satu-satunya yang negatif dari Lampard adalah cara bertahannya. Mereka masih mencari clean sheet pertama mereka musim ini, sementara mereka punya rekor bertahan terburuk kedua di Premier League setelah kebobolan 11 gol dari lima pertandingan,” tulis Johnston.