Yang Membuat Pep Guardiola Frustrasi dari Kevin De Bruyne

Foto: Manchester Evening News

Tidak selamanya bintang sepakbola selalu memiliki kesan baik di mata banyak orang. Entah di mata pelatih atau para fans, bintang sepakbola juga manusia yang kadang menampilkan hal-hal yang membuat orang lain kesal. Termasuk, Kevin De Bruyne, yang kerap membuat Pep Guardiola merasa frustrasi dengan sebagian penampilannya di atas lapangan.

Di sisi lain, layar raksasa di Stadion Etihad menampilkan nama Bernardo Silva sebagai man of the match di pertandingan melawan Watford akhir pekan lalu. Tentu saja, yang membuatnya mendapatkan penghargaan itu adalah karena hattrick-nya di laga tersebut. Namun, sebenarnya Kevin De Bruyne adalah pemain City lain yang lebih menonjol dalam pertandingan yang berakhir dengan pembantaian itu.

Ya, De Bruyne adalah titik vital dari segala sesuatu tentang kekuatan City yang luar biasa. Secara mendalam, salah satu alasan terbesar mengapa mereka mampu mempertahankan gelar Premier League dan berhasil meraih gelar treble domestik yang bersejarah di musim lalu adalah karena peran penuh De Bruyne di tim utama The Citizen.

Meskipun, mantan pemain Chelsea itu akhirnya harus absen karena cedera di sebagian besar musim lalu. Ia tidak bertanding dalam 29 dari 61 pertandingan City musim lalu. Namun sekarang De Bruyne telah kembali ke permainan terbaiknya, dan berniat menebus semua waktu yang hilang akibat absennya itu. Di satu sisi, Playmaker senilai 54 juta poun ini juga langsung menampilkan bentuk terbaiknya ketika menyiksa Watford dari awal hingga akhir pertandingan, dengan serangkaian peran utamanya dalam mengirim asis dan mencetak gol menakjubkan.

Begitulah kecemerlangan De Bruyne. Ia mungkin bisa dimaafkan karena membiarkan kesempatan besar mendapatkan skor 9-0 hilang begitu saja. Padahal, skor tersebut bisa membuat City menyamai skor kemenangan Manchester United di Premier League.

Seandainya saja penyelesaian Sergio Aguero mencapai standar seperti biasanya, tim asuhan Pep Guardiola pasti akan mendapatkan pencapaian ganda. Seharusnya De Bruyne bisa memberikan pencetak gol terbanyak City itu dengan empat peluang terbaik, tapi ia gagal melakukannya.

De Bruyne sendiri benar-benar mengatur penuh permainan City selama pertandingan. Kemudian memberikan David Silva untuk menjadi pencetak gol pembuka setelah hanya 53 detik sejak peluit dibunyikan, dan menunjukkan kepada Watford bahwa City “tidak akan memberi ampun” kepada mereka sampai wasit Mike Dean meniup peluit akhir pertandingan. Menanggapi hal ini, Pep Guardiola mengatakan bahwa De Bruyne adalah pemain terbaiknya, yang kadang membuat dirinya menggerutkan kepala.

“Dia cukup bagus, ya? Pemain itu punya masa depan, ya? Kevin adalah pemain spesial, terkadang dia melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain di lapangan. Tapi kadang-kadang saya sedikit suka mengerutkan dahi saya dan seketika merespon ‘grrr’, ketika ada bola yang sederhana dan dia justru kehilangannya,“ ujar Pep Guardiola dilansir dari Mirror.

“Bagaimana pun, dengan kualitas Anda, Anda bisa kehilangannya kan? Tapi dia tetap pemain yang sangat berbakat, dengan visinya di depan dan kualitas yang dimilikinya. Kami memiliki musim yang luar biasa, memenangkan empat gelar, tetapi kami sangat merindukannya musim lalu, karena dia adalah pemain istimewa. Saya senang dia ada di sini kembali. Ketika tidak ada yang mengenalnya atau tidak ada yang membicarakannya, klub ada di sana dan berkata, ‘dia selalu bisa membantu kami’.”

Kemenangan tanpa belas kasihan atas Watford ini diraih dengan mudah. Padahal, Raheem Sterling tidak bermain dan duduk di bangku cadangan. Namun tetap saja, City bisa tampil seolah-olah mereka tidak mau melepaskan gelar mereka tanpa perlawanan ahabis-habisan. Selain itu, gelandang Fernandinho, pun sekali lagi diperankan di pertahanan tengah City karena cedera yang melanda.

“Liverpool pasti tahu semua tentang kami. Yang jelas, hasil ini adalah hasil yang baik dari kinerja dan cara kami bermain. Kami berhasil mencetak lima gol di babak pertama. Tetapi jika Anda melihat babak kedua, kami memiliki intensitas yang sama dan ini adalah cara terbaik untuk membangun tim yang baik, untuk memperjuangkan gelar. Ini adalah cara terbaik untuk dimainkan di setiap pertandingan,” pungkas Guardiola.

Sumber: Mirror, Metro