SSC Napoli menggantikan peran AS Roma pada Serie-A 2017/2018. Roma yang biasanya menghantui Juventus dalam perburuan scudetto (juara), kali ini Napoli terus memepet di papan atas klasemen sementara. Bahkan poin Napoli di peringkat dua klasemen sementara Serie-A musim ini telah unggul jauh dari Roma.
Napoli mengoleksi 81 poin setelah menjalani 33 pertandingan Serie-A musim ini. Sementara Roma di peringkat ketiga cuma memiliki 64 poin yang artinya tertinggal 17 angka dari Napoli. Meskipun Roma mendapatkan poin dari SPAL pada pertandingan pekan ini, selisih angka dengan Napoli tetaplah jauh.
Di sisi lain, jelas Napoli tidak selega itu meskipun satu langkah lebih maju daripada Roma dibanding Serie-A 2016/2017. Waktu di mana peringkat Napoli berada di bawah Roma yang menjadi runner-up musim lalu itu. Alasan masih belum bisa lega karena peluang Napoli untuk meraih juara musim ini hampir tertutup.
Kesebelasan itu sempat menduduki puncak klasemen dari pekan ke-4 sampai ke-14. Sempat turun ke peringkat kedua pada pekan ke-15 dan ke-16 karena dikudeta Internazionale Milan. Kemudian Napoli bisa bangkit lagi pada pekan ke-17 dan kembali duduk di puncak klasemen sementara.
Selanjutnya kesebelasan berjuluk Partenopei itu lagi-lagi harus geram kepada Juventus si langganan juara Serie-A. Posisi Napoli di puncak harus dikudeta Juventus pada pekan ke-28. Kala itu Napoli ditahan imbang Inter dan dikalahkan Roma pada pekan sebelumnya. Sementara Juventus berhasil meraih dua kemenangan beruntun atas SS Lazio dan kemudian Udinese.
Padahal Maurizio Sarri, Pelatih Napoli, sudah berkorban banyak untuk Napoli. Salah satunya adalah merelakan tampil di Liga Champions dan Liga Eropa dengan skuat seadanya dan tidak bertanding sesuperior di Serie-A musim ini. Salah satu contohnya adalah beberapa kali Allan Marques dan Jorginho dicadangkan sehingga lini tengah Napoli sering kalah dari lawan.
Juventus pun masih mempertahankan posisi puncaknya sampai saat ini. Kesebelasan besutan Massimiliano Allegri itu unggul empat poin dari Napoli. Kemudian datanglah hari yang bisa dikatakan menentukan bagi penerima tahta juara Serie-A musim ini. Yaitu pada pekan ini, ketika Juventus akan menjamu Napoli di Stadion Allianz, Senin (23/4) dini hari nanti.
Kesempatan, Persembahan dan Bungkaman Terakhir untuk Kota Naples
Pekan yang berat bagi Napoli meskipun pertandingan nanti adalah kesempatan mereka untuk memepetkan poin dengan Juventus. Dibilang berat karena Napoli belum pernah menang di kandang Juventus sejak 1 November 2009. Pertemuan putaran satu musim ini pun Napoli justru takluk ketika menjamu Juventus di Stadion San Paoli pada 2 Desember 2017
Maka bukan tanpa alasan bahwa 90 menit lebih nanti akan menjadi momen penting dan paling menentukan dalam perburuan scudetto musim ini. Napoli tidak bisa tidak harus menang jika tidak ingin peluang meraih scudetto tertutup.
Kemenangan akan membuat jarak poin Napoli semakin mendekati Juventus, yaitu hanya satu angka saja. Jarak itu akan menjaga peluang Napoli sebab Juventus masih menyisakan dua pertandingan sulit sampai akhir musim ini. Juventus masih harus berhadapan dengan Roma dan Inter dalam sisa empat laga berikutnya.
Konsentrasi Juventus juga akan terbagi dua karena masih harus bertanding pada final Copa Italia 2017/2018 pada 10 Mei nanti. “Taruhannya sangat tinggi untuk kedua tim, tetapi bukan berarti hasilnya akan berarti akhir dari liga musim ini karena masih ada beberapa pertandingan sulit yang akan datang untuk kedua tim,” ujar Giorgio Chiellini, bek tengah Juventus, seperti dikutip dari Football-Italia.
Sebetulnya, sisa pertandingan Napoli bisa dibilang lebih ringan dibandingkan Juventus. Hanya Fiorentina yang bisa dibilang paling berat pada sisa laga sampai akhir musim ini. Napoli mesti ingat bahwa arah ombak masih bisa berubah jika kemenangan bisa didapatkan atas Juventus pada laga mendatang. Kemenangan dan gelar juara bagi Napoli juga akan menjadi bungkaman mereka kepada ‘si pengkhianat’ Naples, yaitu Gonzalo Higuain.
Pendukung Napoli sudah lama tidak menyambut kembali scudetto di Kota Naples. Sejak terakhir kali pada 1990 ketika mengandalkan ketajaman Diego Maradona melalui 16 golnya. Harapan yang sempat sama ditumpu kepada Higuain sebagai sama-sama penyerang dari Argentina seperti Maradona. Tapi Higuain kadung mengkhianati Napoli dengan pindah ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2016. Jadi pada musim inilah sejatinya kesempatan scudetto masih terbuka lebar bagi Napoli. Musim ini atau tidak sama sekali.