Anda penikmat sepakbola Indonesia? Siapa yang tidak mengenal klub seperti Persita? Tim yang berjuluk Pendekar Cisadane ini telah promosi dari Liga 2 2020 menuju Liga 1.
Kota Tangerang beserta kabupatennya memiliki potensi besar di dunia sepakbola kita. Mereka menyimpan dua klub yang kental dengan budaya serta sejarah masa lampau yang amat luar biasa, mereka adalah Persikota dan Persita.
Nama terakhir yang disebutkan menjadi sorotan publik di masa pandemi 2021 karena mendobrak inovasi terbaru, yakni bekerja sama dengan salah satu jenama lokal yang menganut pop culture, 90’grunge, graffity style, dan street wear, “Thanksinsomnia”.
Mungkin kata “Thanksinsomnia” memiliki unsur 50:50; sebagian ada yang memahami dan tidak memahami sama sekali. Maka dari itu, izinkan penulis sedikit membeberkan cerita di balik layar dari “Thanksinsomnia” sebelum berkolaborasi dengan klub yang bermarkas di Indomilk Arena ini.
Pada 2012, “Thanksinsomnia” didirikan oleh pemuda yang bernama Mohan Hazian. Awal penamaan jenama “Thanksinsomnia” ditemukan secara tidak sengaja di akun Twitter Bot dan yang memegang nama akun Twitter Bot Thanksinsomnia tersebut ialah Agung Firdaus, hingga akhirnya ia turut bergabung bersama tim “Thanksinsomnia” serta menjadi teman baik dari Mohan Hazian.
Mantan pegawai Planet Surf tahun 2011 ini merintis “Thanksinsomnia” di sebuah kontrakan sederhana. Singkat cerita, karena bisnis fesyen yang dikelola mulai menunjukkan grafik peningkatan, Mohan berpindah tempat ke sebuah rumah di daerah BSD (Bumi Serpong Damai).
Informasi untuk kalian, produk awal yang dirilis “Thanksinsomnia” sebenarnya berupa tas papan skateboard, bukan baju, celana, atau jaket. Untuk distribusi dan penjualannya, Mohan memanfaatkan forum jual beli di Kaskus dan relasinya dengan sistem titip jual. Mengingat waktu itu belum tersedia banyak marketplace seperti yang dijumpai saat ini.
Sebelum menggandeng nama besar Persita, tahun 2015 Thanksinsomnia sudah membuat terobosan berupa kolaborasi dengan jenama lain seperti Queenbeer dan Shining Bright, lalu membuka membuka store official bersama-sama. Selain itu ada Sunday Sunday, brand clothing milik Dochi “Pee Wee Gaskins” juga pernah mempercayai nama besar “Thanksinsomnia”. Sudah pasti tidak perlu diragukan kualitasnya.
Dengan menggabungkan gaya graffity artwork dan sentuhan street style, produk fesyen Thanksinsomnia mampu menciptakan pakaian serta aksesoris unisex yang unik dan edgy. Itu sebabnya dari latar belakang Thanksinsomnia yang telah dijabarkan di atas, manajer Persita tahun 2021, I Nyoman Suryanthara, berani menyodorkan kontrak kerja sama dengan pria kelahiran Lampung tersebut.
Setelah menyetujui kontrak kerjasama dengan Persita, lelaki berumur 30 tahun pada tahun 2021 ini membuat edisi khusus yang dirilis dengan nama “Pendekar Cisadane Sport Gowns”.
Sebagai gambaran, jersey ini didominasi dengan dominasi warna kebesaran Persita, ungu dan putih, dengan motif garis besar di beberapa sisinya. Sejumlah co–branding juga tersemat di berbagai area seperti bagian dada hingga celana. Selain itu, ada pula outerwear dengan skema warna senada untuk melengkapi koleksi ini. Di sisi lain, second batch dari koleksi ini akan meliputi t–shirt, sweatshirt, dan topi polo.
Relasi antara pihak manajer dan Mohan Hazian cukup harmonis, dia juga sangat menyukai sepakbola.
“Kolaborasi ini ialah usaha untuk mendorong minat publik Indonesia dan menyoroti situasi ranah sepakbola melalui langkah yang kecil,” ujar pria yang bercita-cita ingin menjadi pemain ftv dan DJ ini.
Pria yang pernah menjadi penata rias di acara nikahan ini bilang, “Ini merupakan dukungan ‘Thanksinsomnia’ untuk sepakbola lokal, yang mewakili tempat asal kita, dan ditujukan untuk menciptakan semangat positif, khususnya di skena persepakbolaan Indonesia.”
Kita nantikan seberapa jauh kiprah Persita bersama Thanksinsomnia di perhelatan Liga 1 di masa pandemi ini. Tidak sabar merasakan kembali atmosfer liga yang sering ditunda-tunda, toh juga kita gak perlu lagi capek-capek datang ke stadion.