Indonesia Jadi Opsi Terbaik Adam Johnson

Foto: Independent.co.uk

Setelah tiga tahun menghabiskan hidupnya di balik jeruji besi, mantan pemain tim nasional Inggris, Adam Johnson, akhirnya dinyatakan bebas. Pemain kelahiran 14 Juli 1987 tersebut terakhir tampil bersama Sunderland di Premier League.

Masih berada dalam usia produktif dan tercatat sebagai jawara Premier League, bukan berarti Johnson dapat dengan mudah kembali ke lapangan hijau. Tidak di Inggris.

Kasus yang menjerat Johnson merusak reputasinya sebagai pesepakbola profesional. Dia kini dikenal sebagai pedofil. Menghasut anak di bawah umur (15 tahun) melakukan hal-hal tidak senonoh dan bersetubuh dengannya.

Johnson dijatuhi hukuman enam tahun penjara oleh pengandilan. Namun seperti mantan pemain Manchester City lainnya, Ched Evans, ia hanya menjalankan setengah dari masa hukumannya.

Baca juga: Shawshank Redemption ala Ched Evans

Berbeda dengan Evans yang dinyatakan tak bersalah setelah dua setengah tahun hidup di penjara, reputasi Johnson mustahil dibersihkan. “Anda telah mengekspolitasi kepercayaan suporter muda. Anda seharusnya memperlihatkan etika baik ke dia,” tutur Hakim Jonathan Rose. “Namun korban baru saja ulang tahun ke-15, dan Anda merasa ketertarikan seksual sehingga mengeksploitasinya. Anda mengakui itu,” lanjut Sang Hakim.

Akibat tindakan yang dilakukan oleh Johnson, korban yang mengidolai dirinya mengalami trauma. Takut untuk melakukan aktivitas di luar sampai sekolah sekalipun. “Saya berada dalam masa-masa gelap selama satu tahun terakhir,” aku korban.

Aelfwynn Sampson dari pihak kepolisian melempar kritik kepada Johnson. “Popularitas dan status sosial yang kuat tidak membuat kita memiliki hak untuk melanggar hukum. Itu tidak menjadi jaminan untuk melakukan apapun yang kita lakukan,” katanya.

Catatan hukum tersebut memastikan nama Adam Johnson tercoret dari semua kesebelasan profesional Inggris. Menurut Daily Mail, semua kesebelasan divisi dua hingga empat Inggris tak akan sudi menerima Johnson.

Sebuah tindakan wajar mengingat nasib Ched Evans yang mendapat protes dari suporter berbagai klub sebelum namanya bersih. Sudah bersih sekalipun, label pemerkosa masih menghantui dirinya.

Melihat hal ini, mantan pemain Sunderland, Micky Gray, mengusulkan Johnson untuk ke luar negeri jika ingin tetap bermain. “Jika ia ingin terus bermain, satu-satunya pilihan ada di luar negeri. Sangat sulit melihat Johnson mengakhiri kariernya di Inggris sekalipun dia sudah menjalani masa hukumannya,” kata Gray.

Indonesia Sebagai Opsi

Foto: Telegraph

Seperti kata Aelfwynn Sampson, seharusnya popularitas dan kekuatan sosial tidak dapat membuat seseorang bebas dari hukum. Itu memang hal yang ideal. Namun apabila Adam Johnson ingin menggunakan popularitas dan kekuatan sosial yang dimilikinya untuk bebas dari hukum, Indonesia mungkin bisa jadi opsi.

Memang tidak selalu. Tidak pasti. Saddil Ramdani juga pernah terkena masalah hukum karena dilaporkan melakukan kekerasan kepada pacarnya. Itu kekerasan, jika berbicara pelecehan seperti yang dilakukan Johnson, kasusnya berbeda. “Namanya juga cowok,” kurang-lebih respon itulah yang akan ia terima.

Jangankan mantan pemain tim nasional Inggris dan juara Premier League. Mahasiswa tak terkenal saja dapat mengakhiri kasus dugaan pemerkosaan dengan damai. Apalagi sosok sekelas Adam Johnson! Dia pasti akan mendapat pemakluman.

https://www.youtube.com/watch?v=M53X01Q7-Yc

Lihat saja kasus Marko Simic di Australia. Bukan pertama kalinya penyerang Kroasia milik Persija itu diduga melakukan pelecehan seksual. Kasus pertama hilang ditiup angin. Kasus kedua, sedang dalam proses untuk damai.

“Pihak maskapai peswat sudah kompromi damai. Seharusnya itu dapat dijadikan sebuah alat persiapan agar kasus ini berakhir damai. Mungkin pada awal April 2019 semua sudah selesai,” kata CEO Persija Ferry Paulus.

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Imam Nahrawi bahkan meminta pihak Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) untuk membantu Simic. “Tentu kita harus hormati hukum di sana [Australia]. Tapi saya harap PSSI mendampingi Simic. Komunikasi dengan Kementrian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di sana,” saran Imam.

Status Simic mungkin penyerang asing, tapi dia adalah salah satu penyerang handal di divisi tertinggi sepakbola Indonesia. PSSI, Persija, hingga pemerintah ikut membantunya. Perlu diingat Simic tidak pernah membela tim senior Kroasia. Jika Simic saja mendapat perlakuan seperti itu, bagaimana dengan Adam Johnson yang memiliki 21 penampilan dengan the Three Lions?

Tidak Tertarik dengan Asia

Foto: Sports Illustrated

“Johnson sudah tiga tahun tidak bertemu dengan anak perempuannya. Jadi dia tidak mau pindah terlalu jauh seperti India dan Tiongkok. Sementara kesebelasan Championship dan League One tidak mau menerimanya. Johnson sedang berpikir untuk melanjutkan karier sebagai agen,” kata seorang sumber kepada the Sun.

The Sun, jadi semua kemungkinan masih terbuka. Pintu untuk Johnson ke Indonesia masih terbuka. Apalagi mantan pemain-pemain Premier League kerap membela kesebelasan Liga 1 dalam beberapa tahun terakhir.

Apabila Johnson memang tidak berminat melanjutkan karier sebagai pemain di Indonesia, mungkin Thailand dapat membantunya. Menurut hukum Thailand, melakukan hubungan seksual dengan anak-anak berusia 15 tahun adalah sesuat yang legal. Ilegal jika mereka masih berusia 12 tahun ke bawah.

Untuk usia 13 dan 14 tahun, hukum Thailand memberi izin, asalkan ada dasar pernikahan. Hukum itu sangat membantu Johnson yang menurut psikiater pengadilan memang punya ketertarikan seksual kepada anak-anak dan belum matang secara mental.

Keputusan ada di tangan Johnson. Namun yang jelas dengan hukum Indonesia yang lemah tentang pelecehan seksual dan resume sebagai mantan jawara Premier League dan pemain tim nasional Inggris, pasti ada kesebelasan Liga 1 yang berani menerima dirinya.