Kini Saatnya Era Gareth Bale di Real Madrid

Foto: Standard.co.uk

Kepergian Cristiano Ronaldo dari Real Madrid perlahan tapi pasti dilupakan oleh skuad serta supporter. Hengkangnya Ronaldo justru jadi berkah tersendiri untuk Gareth Bale. Lampu sorot kini mengarah kepada sang pemain.

Salah satu kontribusi siginfikannya ia buktikan pada saat mengawal Real Madrid menuju final Piala Dunia Antar Klub. Pada babak semifinal melawan Kashima Antlers, Bale mencetak hattrick dan membawa Madrid menang 3-1.

Tiga gol mantan pemain Tottenham Hotspurs tersebut dicetak masing-masing pada menit 44, 53, dan 55. Bale sendiri pada laga itu diplot sebagai winger dan menyisir flank sebelah kiri. Sebelum akhirnya pada menit 60 ia diganti oleh Marco Asensio.

“Saya tidak memiliki jawaban apa pun untuk mereka. Saya hanya bermain sepak bola dan memberikan yang terbaik untuk tim,” tukasnya seperti dilansir dari Sportsmole.

Sejak didatangkan pada 2013 dari Tottenham Hotspurs, Bale memang seringkali dikritik akibat performa inkonsistennya. Bahkan tidak jarang Bale dikabarkan akan dilego oleh manajemen Madrid di beberapa musim belakangan.

Apalagi pada musim 2016/2017. Ketika itu performa Bale di liga benar-benar drop. Selama semusim, pemain asal Wales tersebut hanya mencetak 7 gol saja. Namun kepercayaan manajemen membuatnya tetap bertahan.

Saat Ronaldo memutuskan hengkang, Bale memang jadi tumpuan serangan Madrid. Jika dulu Madrid begitu Ronaldo-sentris dalam menyerang, kini distribusi serangan mereka jauh lebih merata. Dan Bale jadi salah satu senjata andalan Los Blancos musim ini.

Bale juga memang jauh lebih fleksibel dan bisa berperan dengan baik kendati ditempatkan baik di bagian kiri maupun kanan lapangan. Pemain bernomor punggung 11 tersebut pun turut mengakui dirinya tidak memiliki masalah jika harus ditempatkan di posisi manapun.

“Saya bermain di kiri, bermain di kanan, dan bermain di tengah selama karier saya. Saya tidak ada masalah soal itu, saya nyaman selama pelatih merasa itu adalah hal tepat untuk saya,” tukasnya.

Musim ini Bale sudah mencetak 4 gol untuk Madrid di ajang La Liga, plus ditambah 2 sumbangan assist dari 14 laga yang ia telah lakoni. Sementara di ajang Liga Champions, dari 5 pertandingan, Bale telah membukukan 3 gol dan 2 assist.

Kendati demikian, bayang-bayang cedera masih menghantui Bale. Terbaru, Bale mengakui adalah masalah pada engkelnya. Untungnya ia berhasil mengatasi hal itu pada pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub.

“Engkel saya masih sedikit terasa sakit. Namun saya harus tetap bermain dan memberikan yang terbaik untuk tim,” ujarnya.

Aspek mental juga jadi hal penting yang harus dipertahankan oleh Bale di musim ini. Tidak seperti Ronaldo yang memang memiliki mentalitas seorang juara, kepercayaan diri untuk mencetak gol di tiap laga pun tak perlu diragukan.

Kondisi berbeda ada pada diri Bale. Masalah mental dan kepercayaan dirinya memang tak setebal CR7, oleh karena itu pula performanya acap kali fluktuatif. Bahkan ia jadi orang yang berbeda jika dibandingkan dengan sosok Bale dengan seragam Timnas Wales.

Jika mampu terus konsisten di musim ini, terutama dalam aspek mencetak gol, Bale bisa jadi kunci dari kebangkitan Madrid yang sejauh ini tampil kurang greget di La Liga. Mental dan kepercayaan dirinya lambat laun pasti terasah seiringnya Madrid bertumpu pada dirinya. Sebab tanggung jawab yang ia emban kini, berbeda dengan apa yang ia dapat sejak bergabung pertama kali di Santiago Bernabeu.