Kisah Masal Bugduv, Pemain Imajiner yang Menipu Dunia

Pernah mendengar nama Sugimin Hidayatullah? Namanya sempat membuat heboh jagat sepak bola dalam negeri pada 2012 silam. Pasalnya, pemain muda itu dikabarkan dikontrak oleh raksasa Spanyol Real Madrid. Maharnya pun fantastis, 7 juta Euro, saat ini setara dengan 114 miliar rupiah lebih. Bakatnya sendiri ditemukan super agen Jorge Mendes, yang banyak mengurusi transfer pemain-pemain dunia.

Kabar ini pertama kali ini dilaporkan penyiar olahraga, Pangeran Siahaan, melalui akun Twitter. Dia menggambarkan Sugimin Hidayatullah memiliki bakat luar biasa, hingga dijuluki “El Piji” oleh media Spanyol. Tapi, rupanya kabar itu hoaks belaka. Sosok pemain muda itu cuma fiktif. Dia melakukannya karena kesal pada media Tanah Air yang selalu heboh saat ada pemain Indonesia trial di luar negeri.

“Permata” dari Moldova

Sekitar empat tahun sebelumnya, kisah Masal Bugduv juga sempat membuat kehebohan yang sama. Sosok yang disebut sebagai “permata” dari Moldova itu diklaim sebagai salah satu talenta luar biasa dari Eropa Timur. Tidak tanggung-tanggung, bahkan The Times sampai memasukkannya dalam daftar 50 pemain muda berbakat pada saat itu, melalui artikel yang berjudul “Footballs Top 50 Rising Stars”.

“Pemain terbaik Moldova, penyerang berusia 16 tahun yang banyak dikaitkan dengan kepindahan ke Arsenal, dalam pengurusan izin kerja. Dan dia juga telah dikaitkan dengan banyak klub besar lain,” tulis The Times dalam laporannya, dikutip dari Sports Lens.

Nama Masal Bugduv tertulis dalam urutan ke-30, di mana saat itu dia terdaftar sebagai salah satu anggota skuat klub Moldova, FC Olimpia Balti.

Tak hanya The Times, majalah When Saturday Comes edisi Januari 2009 juga menerbitkan artikel bercerita tentang bakat Masal Bugduv, ditulis oleh Mark Gilbey.

“Di tengah perselisihan nasionalis dalam sepakbola Moldova, ada satu titik terang di cakrawala, keajaiban lini tengah berusia 16 tahun, Masal Bugduv, yang diprediksi banyak orang akan segera bermain di liga utama Eropa,” tulisnya.

Sebelumnya, Goal.com juga sempat menyebut nama Masal Bugduv dalam ulasan mereka menjelang kualifikasi Piala Dunia 2010 pada September 2008. Makanya, namanya pun mulai dibicarakan banyak penggemar sepak bola dan sosoknya terus dicari. Bahkan, sejumlah klub Eropa pun jadi penasaran untuk mengetahui kemampuan sang bintang muda, dan mungkin mengamankan tanda tangannya.

Sempat “Diincar” Arsenal

Kehebohan Masal Bugduv ini bermula dari sebuah artikel yang tertulis dipublikasikan oleh AP, seperti mengacu kepada kantor berita Associated Press. Berita itu dimuat ulang seorang blogger beridentitas gheno pada 22 Agustus 2008. Sang pemain disebut tengah diincar klub-klub besar Eropa sepanjang musim panas. Mulai dari Zenit St Petersburg di Rusia, hingga duo tim Inggris, Chelsea dan Arsenal.

Dalam artikel itu, disebutkan pula agennya, Sergei Yulikov, telah menyandingkan bakat Masal Bugduv dengan dua eks gelandang Arsenal, Cesc Fabregas dan Samir Nasri, serta John Obi Mikel dari Chelsea.

“Dia memainkan sepakbola dengan cara yang indah, selalu bergerak, selalu mengoper bola, selalu berlari,” cerita Yulikov tentang pemain yang lahir pada 14 April 1992 itu dalam laporan tersebut.

Massal Bugduv dilaporkan menjalani debut profesional bersama klubnya, FC Olimpia Balti di Adzi Cup pada Desember 2007. Tak hanya jadi pemain termuda, dia pun turut mencetak hattrick. Hasilnya, panggilan internasional memperkuat Timnas Moldova dalam laga persahabatan melawan Armenia pada 28 Mei 2008. Sang pemain sukses mencetak satu gol untuk mengamankan hasil imbang 2-2.

Makanya, tidak heran jika banyak klub besar Eropa yang disebut tertarik pada bakat Masal Bugduv. Salah satunya adalah Arsenal yang dikabarkan sudah sangat dekat untuk mendapatkannya. Tidak hanya The Gunners, berita lainnya yang tertulis juga dilaporkan oleh AP menyebut bahwa Liverpool pun sudah hampir berhasil merekrut wonderkid tersebut dengan biaya sebesar 5 juta Poundsterling.

Pemain Imajiner

Namun, ada beberapa keanehan ditemukan warganet dalam berita-berita tentang Masal Bugduv itu. Salah satunya penyebutan kota Tirol yang tak pernah ada di Moldova. Nama klubnya juga sempat ditulis Olimpia Tirol, setelah sebelumnya Olimpia Balti. Nama sang pemain juga tak ditemukan dalam laman Timnas Moldova di Wikipedia, meski profilnya bisa dibaca sejak Juli 2008 hingga Januari 2009.

Hingga akhirnya seorang warganet menuliskan komentar di laman The Offside yang ditautkan ke berita The Times. “Pemain seperti itu tidak ada, itu palsu,” tulis pembaca beridentitas Makki itu.

Menurut laporan Sports Lens, dia merupakan editor olahraga salah satu surat kabar Rusia. Melalui kenalannya di salah satu portal sepak bola Moldova, diketahui tidak pernah ada nama Masal Bugduv.

Ternyata Masal Bugduv hanyalah seorang pemain imajiner. Pada 2017, jurnalis Irlandia Declan Varley mengakui bahwa dialah yang menciptakan cerita viral itu. Dia melakukannya karena frustasi harus menyaring berbagai spekulasi dalam informasi transfer sepakbola. Dari eksperimen sosial itu, kini pembaca bisa mengetahui bahwa media sebesar apapun ternyata tetap bisa terjebak berita palsu.

Sumber: Sports Lens, The Guardian, Wikipedia.