Memahami Peraturan “Work Permit” Baru di Premier League

Keputusan UK (Britania Raya) untuk keluar dari Uni Eropa pada 2020 lalu membuat para pesepakbola yang berasal dari luar Britania Raya–Inggris, Wales, Skotlandia, Irlandia Utara–wajib memiliki ijin kerja. Ijin kerja ini selanjutnya akan kami sebut work permit.

Namun pada 14 Juni 2023, Federasi Sepakbola Inggris (FA) mengonfirmasi bahwa mereka akan melakukan “pelonggaran” terkait kriteria pesepakbola yang hendak memiliki work permit ini.

Klub Liga Premier dan EFL tentu sudah terbiasa mengetahui bahwa setiap pemain yang didatangkan dari luar negeri harus memenuhi syarat untuk kriteria Governing Body Endorsement (GBE) yang dikeluarkan Home Office,Departemen Dalam Negeri Britania Raya.

Seperti apa penilaiannya? Ini diukur oleh sistem berbasis poin yang menilai apakah pemain memenuhi syarat untuk bermain untuk kesebelasan di Inggris. Agar memenuhi syarat atau kriteria, seorang pemain di luar UK ini membutuhkan 15 poin.

Untuk mendapatkan poin tersebut, sejumlah faktor dipertimbangkan, diantaranya: kualitas liga asal mereka, seberapa sering mereka bermain di klub dan apakah mereka bermain memperkuat timnasnya.

Pemain dengan 15 poin atau lebih akan diizinkan untuk masuk dan bermain untuk klub Inggris, sementara mereka yang memiliki 10 sampai dengan 14 poin dapat mengajukan banding –yang seringkali tidak berhasil– ke komite banding.

Mereka yang memiliki kurang dari 10 poin dapat dikontrak oleh klub, tetapi sampai mereka mencapai kriteria, dan tidak dapat bermain untuk klub Inggris. Contohnya adalah Andrey Santos, wonderkid Brazil berusia 19 tahun yang dikontrak oleh Chelsea pada bulan Januari 2023 lalu tetapi kembali ke Vasco da Gama di Brasil dengan status pinjaman dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan work permit di Inggris.

Seandainya transfer itu terjadi di jendela transfer musim panas (Juli) ini, klub milik Todd Boehly sudah pasti bisa mendaftarkan Andrey dan tidak perlu meminjamkannya balik ke Vasco. Pasalnya, dengan pelonggaran peraturan ini, klub kini bisa mendaftarkan pemain yang tidak memenuhi kriteria GBE. Tim-tim di Premier League dan Championship akan dapat menambah empat pemain seperti itu ke dalam skuat mereka, sementara tim League One dan League Two diizinkan memiliki dua pemain.

Apa bedanya dengan aturan lama?

Aturan pasca-Brexit (keluar dari Uni Eropa) berarti klub Inggris tidak dapat menggunakan pemain yang tidak memenuhi kriteria GBE.

Hal tersebut sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah bagi klub-klub besar yang kerap mendatangkan pemain internasional yang sudah mapan. Contohnya, merekrut para pemain muda dengan label wonderkid yang berarti sudah bermain di klub ternama di kesebelasan negaranya berasal, atau juga sudah memperkuat tim nasional senior.

Namun, itu memaksa klub-klub “kecil” di Premier League dan mereka yang berada jauh di bawah piramida sepakbola mereka untuk menggunakan strategi transfer yang berbeda. Klub-klub di liga minor di Eropa tiba-tiba kehilangan keunggulan kompetitifnya saat menjual ke Premier League dan perhatian beralih ke benua lain seperti Amerika Selatan dan Asia.

Dalam kasus ini, Brighton & Hove Albion sangat pandai untuk menyiasati hal ini. Contohnya saat mereka mendatangkan pemain seperti Moises Caicedo dan Kaoru Mitoma.

Caicedo yang didatangkan pada Januari 2021, adalah pemain internasional Ekuador yang baru saja bermain sementara yang Mitoma dikirim dengan status pinjaman ke klub Belgia, Union Saint-Gillois. Di sanalah Mitoma kemudian mendapatkan “pengakuan” Jepang  (dengan bermain di timnas) yang membuatnya memenuhi syarat untuk mendapatkan work permit.

Mengapa FA melakukan perubahan work permit ini?

Chief executive FA Mark Bullingham mengeluarkan pernyataan: “Sebagai badan pengatur sepakbola Inggris, kami mengawasi seluruh ekosistem sepak bola dan kami ingin membuat model baru yang akan memenuhi tujuan berbeda dari pemangku kepentingan sepak bola kami.

“Kami bekerja sama dengan klub dan liga dan telah merancang solusi progresif yang akan memberi klub akses tambahan ke talenta internasional dan memberi insentif kesempatan bermain untuk talenta Inggris.”

 

Jadi, bisa dibilang ini adalah salah satu solusi yang dianggap dapat menghadirkan lebih banyak talenta-talenta baru yang berlaga di Inggris yang sebelumnya disulitkan dengan peraturan kebijakan lama.

Apakah ini memengaruhi aturan “Home Ground”?

Bersamaan dengan apa yang dikatakan Bullingham, FA juga mengeluarkan pernyataan: “Sementara setiap klub akan mendapatkan setidaknya dua tempat untuk pemain di musim pertama, mereka akan menerima antara nol dan empat tergantung pada jumlah pemain Inggris yang bermain di musim mendatang.

“Liga Premier dan EFL juga telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan FA dalam meningkatkan jalur bagi pemain muda Inggris yang berbakat. Solusi ini mendukung pengembangan pemain Inggris dan akses klub ke bakat luar negeri.

“Hasil dari perubahan sistem GBE dan peningkatan jalur pengembangan akan terus ditinjau, yang berarti peningkatan jumlah tempat yang diperbolehkan per klub harus berhasil.”

Pernyataan tersebut bisa diartikan bahwa klub-klub Inggris akan kehilangan kesempatan untuk merekrut pemain yang tidak sesuai dengan kriteria GBE di musim mendatang jika mereka tidak memberikan menit bermain yang signifikan kepada pemain muda Inggris.

Pun demikian, aturan lokal tidak berubah sehubungan dengan perubahan luar negeri ini: Kesebelasan Premier League masih harus menyertakan setidaknya 8 (delapan) pemain yang menghabiskan tiga musim (atau 36 bulan) di klub Inggris sebelum ulang tahun ke-21 mereka.