Menakar Persaingan Mattia Perin di Juventus

Pemain-pemain asli Italia tampak sulit untuk tidak menerima tawaran dari Juventus. Termasuk Mattia Perin yang lebih memilih bergabung dengan Juventus daripada tawaran dari SSC Napoli. Padahal Napoli pun sama dengan Juventus akan berlaga di Liga Champions 2018/2019.

Anda saja Perin hengkang ke Napoli, peluangnya menjadi kiper utama sangat besar karena perginya Pepe Reina ke AC Milan. Di sisi lain, beban Perin bergabung dengan Juventus sangatlah besar. Pertama, ia dituntut menjadi pengganti Gianluigi Buffon yang memutuskan pergi dari Juventus pada akhir musim lalu.

Kedua, ia akan bersaing dengan Wojciech Szczesny yang bukanlah kiper sembarangan. Soal ini, Perin mengaku tidak takut pergi ke kesebelasan besar karena ada persaingan untuk memperebutkan tempat di kesebelasan utama.

“Saya tidak takut pergi ke klub besar karena ada persaingan untuk berebut tempat di tim utama klub-klub besar,” tegasnya. “Saya harus berjuang untuk mendapatkan tempat di klub besar mana pun,” sambung Perin seperti dikutip dari Sport Mediaset.

Lagi pula kontrak Perin di Genoa tinggal tersisa satu tahun lagi. Maka dari itu Genoa berpotensi kehilangan kiper 25 tahun itu secara cuma-cuma. Sampai pada akhirnya Perin akan menjadi suksesor Buffon meskipun Chelsea juga mengincarnya.

Kepindahan Perin diselesaikan dengan kesepakatan 12 juta dan ditambah bonus 3 juta euro jika tampil memuaskan. Tapi pembayaran dilakukan dalam tiga periode finansial alias dicicil. Ia menandatangani kontrak selama empat musim dengan gaji 2,5 juta euro per tahun.

Kiper yang pernah dipinjamkan ke Padova itu pun melakukan tes medis di sebelah Stadion Allanz pada 8 Juni lalu. Tes medis itu mengakhiri petualangan Perin selama 10 tahun di Genoa. Sudah 148 pertandingan yang dipersembahkan untuk kesebelasan yang diikutinya sejak akademi.

“Saya sangat antusias dan saya datang ke sini penuh dengan kerendahan hati karena saya punya banyak hal untuk dipelajari,” ujar Perin. “Klub sangat tertarik kepada saya dan ketika mereka menghubungi agen saya, saya hanya harus mengatakan ini ya,” sambungnya dikutip dari Forza Italian Football.

Mattia Perin akan Lebih Dilindungi di Juventus

Ada sedikit perbedaan antara Perin dengan Buffon dan Szczesny selama Serie-A 2017/2018. Perin merupakan kiper utama yang tidak tergantikan sebanyak 34 pertandingan di Genoa selama musim lalu tersebut. Sementara Buffon dan Szczesny harus bergantian bermain sebagai penjaga gawang utama Juventus.

Sementara Buffon, bermain sebanyak 18 kali dan Szczesny diberikan kesempatan 17 pertandingan. Tapi soal nirbobol, Buffon lebih unggul dibandingkan dua kiper yang disebutkan sebelumnya itu. Buffon berhasil mengakhiri 11 pertandingan tanpa kebobolan.

Jumlah itu memang satu angka lebih sedikit daripada Perin dan bilangan yang sama di atas Szczesny. Tapi jika dihitung rataan perlaga, Buffon mampu menyelesaikan pertandingan 0,61 nirbobol perlaga. Perin sendiri cuma sanggup melakukan 0,35 nirbobol perlaga meskipun dimainkan jauh lebih banyak daripada Buffon.

Jika membandingkan soal jumlah kebobolan, Perin perlu memberikan perhatian khusus kepada Szczesny sebagai kompetitiornya nanti. Hal itu karena ia cuma kebobolan sembilan kali yang lebih sedikit dari Buffon sebanyak 11 kali. Padahal jumlah pertandingan Szczesny cuma kalah satu angka saja dari Buffon.

Sementara Perin sudah kebobolan 34 kali yang menyamai angka penampilannya selama musim lalu. Tapi ada anti tesa yang mewajarkan mengapa gawang Buffon dan Szczesny lebih aman dijebol lawan. Alasannya karena ia dibentengi bek-bek berkualitas di Juventus seperti Giorgio Chiellini, Mehdi Benatia atau Daniele Rugani.

Berbeda dengan Perin yang dibentengi Ervin Zukanovic dan Nicolas Spolli karena namanya kalah tenar dibanding bek-bek tengah Juventus. Situasi itu jugalah yang akan membuat Perin lebih gemilang bersama kesebelasan barunya ini nanti. Ya bayangkan saja, di Genoa saja ia bisa terus berkembang, apalagi jika nanti dibentengi bek-bek hebat di Juventus.

Apalagi permainan Perin selama satu musim lalu cepat membaik kembali. Padahal ia sempat mengalami cedera ligamen lutut parah pada satu musim sebelumnya, selama Serie-A 2016/2017. Tapi cematilah catatan penyelamatan perlaga kiper yang pernah dipinjamkan ke Pescara ini selama musim lalu.

Catatan penyelamatannya selama musim lalu adalah 3,4 perlaga. Rataan itu lebih sama baiknya seperti musim 2014/2015. Artinya, penyelamatan Perin perlaga itu lebih baik dari dua musim sebelumnya meski sempat mengalami cedera parah. Jadi para pendukung Juventus tidak perlu takut terhadap kejadian buruk yang pernah dialami Perin.

Rataan penyelamatan Perin itu juga lebih baik ketimbang Buffon dan Szczesny. Buffon menyelamatkan gawangnya sebanyak 2,1 perlaga dan Szczesny 1,4 di setiap pertandingannya. Meskipun nanti penyelamatan gawang Perin per laga akan lebih sedikit karena dibentengi bek-bek tengah berkualitas.

Adapatasi yang Harus Dilakukan Perin di Juventus

Di sisi lain, kemampuan Perin yang perlu diasah bersama Juventus pada musim nanti adalah soal akurasi operannya saja. Akurasi operan kiper kelahiran Latina itu masih kalah dibandingkan Szczesny. Perin  cuma mencapai 58 persen dari umpan akuratnya selama musim lalu bersama Genoa.

Sementara Szczesny mampu melakukannya mencapai rataan 75 persen. Akurasi operan di Juventus sangatlah penting karena gaya permainan pelatihnya, Massimiliano Allegri, sering melibatkan kipernya untuk memainkan bola pendek di kawasan pertahanan.

Hal itu agar kesebelasannya mampu build-up serangan dari lini belakang. Tentunya hal itu melibatkan kipernya yang bisa dicontohkan oleh Buffon di setiap musimnya di bawah instruksi Allegri. Buffon pun memiliki catatan akurasi umpan 77 persen selama musim lalu.

Tinggal meningkatkan kebiasaan terlibat dalam membangun serangan saja yang mesti dilakukan Perin di Juventus. Jika hal itu mampu ia hadapi, barulah ia mampu membuktikan tekadnya yang tidak takut bersaing di kesebelasan besar. Apalagi Perin akan merasa semakin istimewa menjaga gawang Juventus karena servis bek-bek hebat dan pengalaman.