Mencari Marwah Madiun Putra

Menurut Kansil dan Julianto, membedakan antara “perjuangan” dan “pergerakan”, pergerakan memiliki arti khusus, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dengan menggunakan organisasi yang teratur (Kansil dan Julianto, 1988:15).

Hal ini dapat disimpulkan jika “perjuangan” masih menggunakan cara-cara tradisional, belum adanya organisasi yang teratur sebagaimana yang dilakukan dalam “pergerakan”.

Berbagai perlawanan rakyat yang terjadi di jaman perlawanan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung, serta perlawanan-perlawanan rakyat lainnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa perjuangan mereka masih dalam batas-batas wilayah yang sempit dan parsial. Ini membuat perlawanan tersebut dapat diredam oleh kekuatan Hindia Belanda yang telah menguasai secara nasional di Nusantara.

Hal serupa dialami teman-teman kita, Great Bull Boys (GBB), dan seluruh elemen suporter Madiun Putra di manapun berada. Mereka sedang berjuang mati-matian untuk mencari keadilan di negeri kita. Pasalnya, klub yang dicintainya “mati suri semusim lebih” dan tidak ada kejelasan dari manajemen klub.

GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra sudah mengadakan forum diskusi dan menghasilkan beberapa poin penting yang harus dilaksanakan serta dijunjung tinggi oleh semua stakeholder Madiun Putra.

Berikut paparan poin yang diutarakan:

Pertama, GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra satu suara membuat surat resmi kepada pihak manajemen Madiun Putra. Surat ini berisikan kejelasan klub di Asprov Jawa Timur dan ingin bertemu untuk membahas keberlangsungan klub.

Kedua, bila surat tidak ada balasan atau tidak direspons oleh pihak manajemen Madiun Putra, GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra akan gencar bergerilya di media sosial dengan menggaungkan tagar #SaveMadiunPutra dan beberapa orang terjun langsung untuk menemui pihak owner.

Ketiga, GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra semakin memperkuat media sosial, kegiatan mural tembok jalanan, himgga memasang bendera di sudut bangunan. Tujuannya untuk menggerakkan hati serta nurani semua suporter Madiun Putra.

Keempat, seiring pergerakan di atas berjalan, akan ada program “safari” kembali dijalankan. Safari ini digagas ulang untuk mengembalikan terciptanya silaturahmi dan menjawab seluruh keluh kesah yang dirasakan teman-teman komunitas Madiun Putra.

Kelima, setelah pergerakan semua berjalan sesuai rencana, Bull Merch sebisa mungkin akan dihidupkan kembali dengan penuh tanggung jawab dan semangat baru. Jika ada pihak lain yang ingin menggunakan atas nama Bull Merch, silahkan berdiskusi dengan GBB dan ada ketentuan yang berlaku.

Keenam, GBB For Madiun (GFM) tetap diagendakan, mungkin tidak bulan ini atau tidak pada tahun pandemik ini. Seiring pergerakan ini berjalan, apapun hasilnya, GFM adalah bonus dari perjuangan.

Begitulah pemaparan beberapa poin yang disampaikan oleh penulis dan enam poin di atas penulis dapatkan dari Rizhal Putra, kontributor dari Madiun Football. Hubungan penulis dengan Rizhal Putra bisa dikatakan akrab dan kami sepakat untuk merilis poin-poin di atas ke media digital agar publik mengetahui kondisi Madiun Putra di tahun 2019 hingga 2021 seperti apa.

Madiun Putra sempat dikenai sanksi sebesar 40 juta rupiah lantaran Madiun Putra mengundurkan diri dari kontestan Liga 3 tahun 2019. Sebenarnya, draft grup Liga 3 sudah dirilis, tetapi Madiun Putra memilih mundur dari kompetisi.

Imbas dari itu, Madiun Putra dilarang mengikuti kompetisi liga 3 tahun 2020. Karena Liga 3 tahun 2020 ditiadakan imbas dari pandemi semakin melonjak di Indonesia, seharusnya Madiun Putra bisa mengikuti liga 3 tahun 2021 sebab sudah melewati semusim.

Perlu diketahui, pada saat itu Madiun Putra dikelola secara swadaya dan kolektif oleh tenaga GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra karena perpindahan tangan manajemen lama dengan suporter Madiun Putra. Jadi, manajemen Madiun Putra saat itu ialah GBB dan seluruh elemen suporter Madiun Putra, seperti halnya St. Pauli di 2.Bundesliga.

Ingat, seluruh lapisan pecinta Madiun Putra tidak buta dan tidak membisu, mereka bergerak mencari keadilan untuk klub yang dicintainya sampai kembali di depan mata. Dimanakah dan kemanakah Madiun Putra saat ini? Jawabannya yaitu masih sama-sama diperjuangkan dan pasti pulang ke tempat asalnya. Stadion Wilis, Kota Madiun.