Mengapa Kita Harus Berterima Kasih pada Benevento?

Benevento memang mengakhiri Serie-B 2016/2017 di peringkat kelima. Tapi mereka berhasil meraih tiket terakhir menuju Serie-A setelah menyingkirkan Carpi melalui partai final play-off promosi.

Agregat 1-0 memastikan Benevento lolos karena gol semata wayang George Puscas pada pertemuan kedua. Sebelumnya, mereka mengakhiri leg pertama dengan skor 0-0 sehingga berhak menyusul SPAL dan Hellas Verona.

Promosinya Benevento ke Serie-A terasa spesial karena merupakan pertama sepanjang sejarah. Padahal, kesebelasan itu masih berkarir di Lega Pro pada musim sebelumnya. Artinya, kesebelasan berjuluk Stregoni (penyihir) itu mengalami promosi secara beruntun dari musim ke musim.

Menginjak Serie-A tentu membuat kebahagian Benevento tidak ada habisnya. Para pemainnya langsung mengecat rambut bewarna merah-kuning sesuai dengan warna kesebelasannya usai memastikan diri promosi.

Fabio Lucioni dkk., memang layak mendapatkan prestasi tersebut. Mereka pun menjadi partisipan teranyar di divisi tertinggi Italia setelah yang dilakukan Crotone pada musim 2016/2017.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah Benevento mampu seperti Crotone karena terhindar dari degaradasi pada musim perdananya di Serie-A? Nyatanya, Serie-A bukan kompetisi mudah bagi kesebelasan yang dipromosikan oleh Marco Baroni tersebut.

Kiprah Benevento di Serie A Pertama Mereka

Dari 14 laga sejak Serie-A 2017/2018 bergulir, Benevento selalu kalah dan tidak pernah mendapatkan satu poin pun.  Mereka pun baru mencetak enam gol yang paling sedikit di Serie-A musim itu.

Bahkan kesebelasan itu sudah kebobolan 34 kali yang paling banyak di antara kesebelasan Serie-A 2017/2018 lainnya. Awalan Benevento itu merupakan yang terburuk di sepanjang sejarah Serie-A setelah Venezia pada 1949 dan Legnano pada 1951.

Kedua kesebelasan itu mengalami tujuh kekalahan beruntun sejak awal musim.  Bahkan catatan Benevento juga terburuk di antara lima liga besar Eropa lainnya, antara Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol.

Kesebelasan yang akhirnya dibesut Roberto De Zerbi itu pun tenggelam di dasar klasemen sementara Serie-A 2017/2018. Kendati demikian, Benevento merupakan kesebelasan papan bawah Serie-A yang paling banyak dibicarakan di Italia.

Petaka Bagi AC Milan, Kenangan untuk Masa Depan

Selama 14 pertandingan awal, Benevento belum pernah mencetak lebih dari satu gol. Sampai pada akhirnya ketika sedang tertinggal 2-1 dari AC Milan pada pertandingan ke-15 Serie-A 2017/2018 di Stadion Ciro Vigorito.

Milan sedang menjaga keunggulan dengan menumpuk pemainnya di sekitaran kotak penalti sendiri. Tapi ketika Danilo Cataldi mengumpan bola dari eksekusi tendangan bebas, terjadi sesuatu yang benar-benar menakjubkan.

“Aku melompat dan memejamkan mata. Itu lebih merupakan lompatan seorang kiper daripada striker,” ujar Alberto Brignoli, kiper Benevento, seperti dikutip dari BBC.

Lompatan Brignoli itulah yang membuat bola tandukannya tidak mampu ditangkap Gianluigi Donnarumma. Sundulan itu membuat skor berakhir menjadi 2-2. Menjadi pertama kali Benevento mencetak lebih dari satu gol sekaligus mendapatkan poin perdananya di Serie-A.

“Ini pertandingan yang indah dan tepat. Sempurna untuk seorang penjaga gawang,” sambung Brginoli.

Kegembiraan telah dibawanya dan itu bisa dilihat dari air matanya. Brignoli menerima sambutan seperti seorang pahlawan dari para pendukung Benevento. Ada spanduk dukungan dan sebotol minuman yang menunggunya di luar apertemennya.

Gol Brignoli pun bisa dibilang sebagai salah satu hal pertama yang akan diingat orang tentang Benevento untuk Serie-A 2017/2018 maupun untuk tahun-tahun mendatang. Sementara kemenangan pertama mereka didapatkan ketika menjamu Chievo Verona pada 30 Desember 2017.

Saat itu kemenangan 1-0 berhasil diraih atas gol yang dicetak Massimo Coda. Benevento lagi-lagi menjadi mimpi buruk Milan saat bertemu kembali pada pertandingan ke-34 Serie-A musim ini di Stadion San Siro.

Situasi saat itu adalah Milan yang ingin mengamankan slot kompetisi Eropa musim depan. Tapi justru Benevento yang meraih kemenangan sekaligus yang pertama kali di laga tandang Serie-A. Padahal kesebelasan itu harus bermain dengan 10 pemain karena Check Diabate diganjar kartu kuning kedua.

Bahkan penguasaan bola Milan mencapai 63 persen dan menciptakan peluang lebih banyak. Ada 21 tembakan dan enam yang mengarah ke gawang tamunya tersebut. Tapi kemenangan bersejarah atas Milan tidak mampu menyelamatkan Benevento dari degradasi.

Kesebelasan itu dipastikan turun ke Serie-B karena kemenangan Crotone atas Udinese dengan skor 2-1. Perolehan itu secara matematis memastikan Benevento degradasi dan terbenam di dasar klasemen dengan raihan 17 poin.

Empat pertandingan tersisa mereka saat itu pun dipastikan tidak bisa mengejar Crotone, meski seluruh laga itu berhasil dimenangkannya.

Wajib Berterima Kasih kepada Benevento

Benevento adalah salah satu simbol dan harapan masyarakat di daerah Naples Timur. Waktu pertandingan 90 menit mereka adalah pelarian masyarakat sana dari kehidupannya masing-masing.

Kawasan timur Naples itu sering menderita banjir dan paling parah terjadi pada 2015. Kerusakannya saat itu menyebabkan kerugian sampai senilai 1,2 milyar euro. Bantuan dari kota Naples ke daerah timurnya itu  membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam.

Maka bukan tanpa alasan bahwa Benevento menjadi hiburan dan pelipur lara masyarakat di sana.

Di sisi lain, daerah asal Benevento dikenal sebagai daerah penyihir karena sering dijadikan lokasi ritual keagamaan oleh orang-orang Germanik, Longobards. Penduduk di sana menganggap ritual Longobards sebagai bentuk pemujaan kepada penyihir.

Tapi nyatanya sihir Naples Timur tidak bisa membuat mereka bertahan seperti Crotone pada musim lalu di Serie-A. Sekarang, justru Benevento terdegradasi ke Serie-B bersama Crotone pada musim ini.

Kendati demikian, setidaknya para penikmat sepakbola Italia harus berterima kasih kepada sensasi yang diukir Benevento. Kesebelasan itu telah memberikan warna berbeda di Serie-A selama satu musim.

Selain karena bagusnya seragam mereka dan logo yang unik juga tentunya. Atas segala keajaiban dan catatan unik yang diukir Benevento. Oleh sebab itulah selayaknya berterima kasih kepada kesebelasan tersebut. Grazie Benevento!