Pertaruhan Gaya Bermain Manchester City Karena Erling Haaland

Seorang Erling Braut Haaland adalah hot property di sepakbola sekarang. Saking panasnya, coba ketikkan kata kunci berikut: Erling Haaland (isi klub favorit kalian), maka akan muncul rumor transfer berikut sumber yang “katanya” terpercaya.

Haaland dapat dikatakan prototipe striker sepakbola modern: Pandai mencetak gol, atletis, andal dalam duel udara, serta memiliki kelebihan dalam pergerakan tanpa bola. Ia memang tak sempurna, namun klub mana yang akan menolak bila sang bos mampu menebusnya?

Di usia yang baru akan menginjak 22 tahun, Erling sudah mampu mencetak 112 gol dalam karier profesionalnya. Bahkan di klub yang sebelumnya ia bela,RB Salzburg, jumlah gol yang ia cetak melebihi jumlah penampilannya. Pendek kata, Erling Haaland adalah gol.

Pada waktu yang bersamaan, Manchester City layaknya monster lapar yang selalu berambisi memenangi semua titel juara yang ada. Dengan pondasi yang baik serta didukung pendanaan yang kuat, Man City melihat peluang untuk menjadi “rumah” bagi calon peraih pemain terbaik sedunia.

Bebanding terbalik dengan sesama klub kaya raya, Paris Saint-Germain yang memilih untuk mendatangkan para pemain terbaik yang sedang mengalami peak performance (atau malah melewatinya) seperti Neymar dan Leo Messi, Man City melihat ke masa depan. Menurut mereka, Haaland adalah masa depan gemilang.

Haaland dan Akhir Obsesi Terhadap Kun Aguero

Dengan bangga, Manchester City mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Borussia Dortmund tentang kepindahan Erling Haaland. Seperti yang mereka posting dalam laman resmi www.mancity.com

“Manchester City can confirm we have reached an agreement in principle with Borussia Dortmund for the transfer of striker Erling Haaland to the Club on 1st July 2022.”

Mengutip Guardian, Man City menebus klausul sebesar 51 juta Paun atau 60 juta Euro untuk seorang Haaland. Dengan gaji diperkirakan sebesar 375 ribu Paun per pekan.

Manchester City seolah terus mencari pengganti sepadan sepeninggal kepergian legenda hidup mereka, Sergio Aguero. Bisa dibilang, belum ada yang dapat menyamai paket lengkap seorang Aguero untuk gaya bermain dan “tactically fit” dengan Guardiola.

Menariknya, obsesi Manchester City terhadap Kun Aguero bisa dibilang sangat besar. City berkali-kali merekrut penyerang Argentina dengan harapan mencetak “Next Aguero.”

Di awal musim ini, mereka merekrut Julian Alvarez, mesin gol River Plate yang direkrut dengan nilai 14 juta Paun kemudian kembali dipinjamkan ke klub asalnya dalam jangka waktu semusim. Ada juga nama Dario Sarmiento yang direkrut dari Estudiantes dengan nilai 5,2 juta Paun, sebelum kemudian dipinjamkan ke feeder club mereka, Girona.

Haaland dan Perjudian Manchester City

Sampai akhirnya, kedatangan Erling Braut Haaland di musim panas nanti seolah menjadi pernyataan bahwa Manchester City lepas dari bayang-bayang Aguero. Pertanyaan besar kemudian timbul: “Akankah Haaland beradaptasi dengan taktik Guardiola atau justru Guardiola yang akan mengubah segalanya demi Haaland?”

Sekarang, mari berbicara data. Haaland memang striker berbahaya saat ini. Di Champions League musim 2021/2022, ia mencatatkan total 31 shot on goal. Statistik yang diperoleh dari Whoscored mencatatkan Haaland berada dalam urutan kelima penyumbang asis terbanyak di UCL. Ia juga lebih sedikit kehilangan bola bila dibandingkan dengan para striker di kesebelasan lainnya, macam Mohamed Salah, Robert Lewandowski, atau Kylian Mbappe.

Yang menjadi persoalan, ketika melihat catatan passing, Haaland terlihat inferior dibandingkan para striker top lainnya. Sebegai pembanding, Karim Benzema membuat rataan 41 operan per 90 menit untuk Real Madrid, Mbappe sebanyak 38,9 operan per 90 menit, atau Cristiano Ronaldo dengan 32,4 operan per 90 menit. Haaland hanya membuat 22 operan per 90 menit yang membuatnya berada si urutan ke-129 dari 193 striker di lima liga teratas Eropa.

Mari bandingkan bagaimana skuat Man City membuat catatan passing dalam permaiannya di musim ini: Phil Foden dengan rataan 40,5 operan per 90 menit, Jack Grealish dengan 41 operan per 90 menit atau penyerang mereka, Gabriel Jesus dengan 36,5 operan per menit.

Penulis melihat ini sebagai gap yang cukup jauh. Memang masih ada kemungkinan bagi Haaland untuk meningkatkan jumlah operan terkait gaya bermain Man City dibawah arahan Pep Guardiola yang haus possesion ball. Namun bila melihat potensi yang dimiliki Haaland, jalan keluar terbaik adalah mengubah gaya permainan di tiga perempat lapangan lawan.

Dengan kata lain, Man City tak bisa lagi menerapkan peran false nine yang selama ini biasa ditampilkan. Opsi pertama yakni memainkan Haaland sebagai poacher yang dengan kata lain, membangun sistem yang sepenuhnya menyokong Haaland demi mencetak banyak gol.

Opsi kedua yang masuk akal, adalah dengan menempatkan salah satu dari para gelandang serang mereka seperti Phil Foden, Jack Grealish, Kevin De Bruyne, atau Raheem Sterling sebagai trequartista yang berfungsi sebagai “jembatan” antara Haaland dengan para gelandang lainnya.

Opsi terakhir yang menurut penulis kecil terjadi, adalah dengan menjadikan Haaland sebagai target forward karena keunggulannya di duel udara, sehingga memudahkan para gelandang serang lain untuk melakukan serangan ke kotak penalti lawan. Artinya, jumlah gol Haaland bila dimainkan dengan peran ini akan merosot tajam.

Pep Guardiola pun sepertinya akan memaksimalkan potensi serangan City agar lebih mematikan kedepannya. Guardiola mengatakan bahwa Haaland bukanlah satu-satunya jawaban atas kebutuhan gol.

“Para pemain baru selalu membantu untuk mencoba menjadi tim yang lebih kuat tetapi bek yang baik tidak akan menyelesaikan masalah pertahanan kami. Satu striker tidak akan menyelesaikan masalah mencetak gol yang mungkin kami miliki,” kata Pep, dikutip dari Guardian.

Man City pun sepertinya akan terus memperkuat skuat mereka tanpa memedulikan kecocokan dengan kebutuhan sang manajer. Hal ini bisa berkaitan dengan kontrak Pep Guardiola akan habis di Juni 2023 mendatang dan sampai saat ini ia belum mengambil keputusan akan bertahan di Etihad kedepannya.