Pertolongan Pertama Elliot Management terhadap Turbulensi di AC Milan

Dalam hitungan beberapa pekan lagi, AC Milan akan lepas dari kepemilikan Yonghong Li karena kewajibannya membayar pinjaman 32 milyar euro kepada Elliot Management. Tunggakan itu yang membuat Milan sempat diskors dari kompetisi Eropa dan kini gudangnya sedang dicuci Elliot Management.

Terlepas dari rencana jangka panjang mereka menjalankan Milan, ada beberapa legitimasi dan transparasi pada nama dan status keuangan Elliot Management. Mereka menjanjikan punya stabilitas dan strategi untuk membawa Milan kembali kepada kejayaannya. Apalagi kesebelasan berjuluk I Rossoneri itu ditekan untuk masuk ke Liga Champions pada musim mendatang.

Itu bukanlah tugas yang mudah. Meskipun situasi kepimilian Milan di bawah Elliot Management saat ini, tetap tampak tidak ideal untuk masa depan klub tersebut. Kendati demikian, setidaknya bahwa Milan terlihat berada di tangan yang lebih baik daripada pemerintahan Li. Pejabat-pejabat Elliot sudah bekerja di belakang layar untuk mengumpulan staf teknis. Agar memancarkan perasaan keuangan yang lebih positif dan sehat di mata pendukungnya.

Bersih-Bersih Elliot Management

Langkah awal, mereka melihat peran masing-masing dari CEO, Marco Fassone, dan Direktur Olahraga, Massimiliano Mirabelli. Kedua orang itu dibersihkan untuk mengantarkan ide-ide dan strategi baru dari Elliot Management. Tujuannya untuk mengikat ujung tali yang longgar di Milan dan memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan pengurus klub sebelumnya.

Dewan baru pun diumumkan yang dipimpin Ketua Eksekutif Paolo Scaroni sekaligus pemecatan Fassone. Termasuk penunjukan Leonardo sebagai Direktur Olahraga baru menggantikan Mirabelli. Penunjukan mantan Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG) itu memunculkan optimisme baru di antara pendukung Milan. Bahwa klub kesayangannya itu akan dipandu dengan baik dari semua aspek.

Elliot Management seolah sedang membersihkan rumahnya sehingga para pendukung Milan percaya ada cahaya di ujung terowongan yang gelap sebelumnya. Dengan waktu yang tersisa di musim panas ini, Milan sedang melengkapi staf teknis dan mengumpulkan beberapa tambahan pemain kunci lagi agar bisa bersaing. Sebab Gennaro Gattuso, perlu menentukan bagaimana persiapan kesebelasannya untuk menggapai cita-citanya pada musim yang akan datang.

Memang sudah seharusnya Leonardo Bonucci dkk., termotivasi masuk ke empat besar. Tapi setuju apabila Milan sedang tertinggal di belakang rival sekotanya yaitu Internazionale Milan pada saat ini. Bahkan tertinggal dari AS Roma, Juventus, dan SSC Napoli. Sejauh ini, Milan belum diperlengkapi persennjataan yang baik untuk mengejar perburuan ke Eropa. Maka dari itu tugas Gattuso jangan membiarkan hal-hal yang di luar kendalinya menghalangi tujuan yang ditargetkannya.

Penambahan Amunisi di Bursa Transfer

Agak leganya karena aktivitas di pasar transfer saat ini terlihat agak lebih menjanjikan dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya. Desas-desus yang berputar di media-media Italia hampir teruji kebenarannnya. Memang Milan perlu tindakan serius dalam bursa transfer musim panas kali ini. Meskipun tidak harus menghabiskan uang 200 juta euro seperti musim panas tahun lalu.

Area utama yang membutuhkan prioritas adalah penyerang produktif sejak kepergian Zlatan Ibrahimovic pada musim panas 2012. Alvaro Morata, Ciro Immobile, dan Gonzalo Higuain, adalah nama yang mengambang pada bursa transfer Milan musim panas ini. Meskipun sebetulnya Milan masih punya Patrick Cutrone yang memikul beban kinerja minor Nikola Kalinic.

Sementara Leonardo dikabarkan sedang berada di belakang layar untuk mendapatkan Higuain yang harus bersaing dengan Chelsea. Area lain yang membutuhkan penguatan adalah kedalaman di lini tengah. Maka dari itu kesebelasan bermarkas di San Siro ini gencar mendekati Milan Badelj yang baru membawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018.

Leonardo memang diberikan kebebasan untuk beroperasi di pasar di sisa waktu jendela transfer musim panas ini. Baik itu membeli atau menjual pemain yang tetap berada di dalam parameter Financial Fair Play (FFP). Jelas bahwa Leonardo harus membantu Elliot Management untuk menentukan cara terbaik mengihdari jatuhnya FFP dalam waktu ke depan.

Pekerjaan rumahnya mungkin harus menjual pemain untuk mengumpulkan dana dan membebaskan tagihan gaji klub ini. Hal ini yang menyebabkan Bonucci dikabarkan akan dijual ke PSG. Meskipun begitu, getaran telah terasa bagi pendukung Milan dalam beberapa minggu terakhir.

Kebingungan, ketidakpastian, dan perasaan ambivalensi, di gairah para pendukung Milan telah dipadamkan oleh tujuan yang ditetapkan Elliot Management. Mereka telah menyuntikan optimisme bahwa kapal yang mengarungi lautan ini dapat stabil lagi setelah mengalami sedikit turbulensi.