Regulasi dan Etika Kontrak dalam Kisruh Madura United, Cristian Gonzales, dan PSS Sleman

“Banyak yang bertanya alasannya kenapa (Madura United rekrut Cristian Gonzales)? Hal itu karena Gonzales itu legenda sepakbola Indonesia,” kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro seperti dilansir laman Superball. “Gonzales adalah pemain bagus, dia adalah top skorer dan dia saya rasa masih layak untuk bersaing di level tertinggi.”

Rasa-rasanya belum terlalu lama manajer Madura United, Haruna Soemitro membanggakan rekrutan terbaru mereka sebelum muism 2018 ini bergulir. Dengan rasa percaya dirinya yang tinggi, ia mengungkapkan bahwa El Loco, sapaan akrab Cristian Gonzales ini, masih mampu bersaing di level tertinggi sepakbola Indonesia. Bahkan Gonzales sendiri direncanakan akan menjadi duta besar Madura United nantinya.

Namun jauh panggang dari api, harapan sang manajer tersebut ternyata mulai pupus. Rumor ketertarikan salah satu kontestan Liga 2, PSS Sleman, terhadap Cristian Gonzales semakin menguat meski Gonzales sudah dikontrak oleh Laskar Sape Kerrab. Kondisinya, Gonzales sendiri memang bukan pemain inti di lini depan Madura saat ini. Bahkan baru tercatat bermain belasan menit sepanjang empat pekan Liga 1 musim 2018 bergulir.

“Hanya satu yang kita tunggu sekarang adalah gentleman daripada seorang Gonzales untuk datang kepada saya. Karena ketika dia datang (ke Madura United) dengan baik-baik, dia juga harus pergi dengan baik-baik,” kata Haruna Soemitro dilansir laman Media Madura.

“Kami hanya sebatas komunikasi tentang bagaimana kalau di sesi berikutnya mereka memakai jasa Gonzales, kami nggak ada masalah asalkan ada kecocokan, tapi sebagai klub profesional harus ada itung-itungannya yang kita tentukan. Belum sampai kesepakatan ke situ, tiba-tiba Gonzales sudah berada di Sleman,” lanjutnya.

Haruna selaku Manajer Madura United sah-sah saja naik pitam dan membahas tentang kontrak dan profesionalitas Cristian Gonzales. Sebetulnya, bagaimana regulasi yang tertuang perihal kontrak pemain ini? Kami mencoba mecari tahu lewat dokumen regulasi Liga 2 musim 2017 lalu. Berikut kami nukilkan beberapa pasal yang membahas tentang kontrak, antara lain;

Pasal 40 Status Pemain (Regulasi Liga 2 Musim 2017)

  1. Seluruh hal terkait dengan status Pemain mengikuti ketentuan yang diatur dalam FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players (2016 Edition).
  2. Seorang Pemain hanya dapat melakukan kontrak, didaftarkan dan/atau bermain di 1 klub dalam pelaksanaan Liga 2.
  3. Pemain tidak diperbolehkan melakukan kontrak atau bermain di Klub lain selain Pemain yang bersangkutan terdaftar. Klub wajib untuk memastikan bahwa Pemain mereka tidak terikat kontrak atau terdaftar di Klub lain.
  4. Apabila terdapat Pemain yang melanggar pasal 40 ayat 3, akan dilaporkan ke Komisi Disiplin dan dapat dikenakan sanksi larangan bermain sekurang-kurangnya 1 musim Liga 2 berikutnya kecuali Pemain yang bersangkutan dapat menyampaikan bukti yang valid serta sanksi tambahan dari Komisi Disiplin. Klub dimana Pemain bermain akan dikenakan sanksi:
  5. setiap Pertandingan yang telah dijalankan dimana Pemain yang bersangkutan bermain dinyatakan batal;
  6. dianggap mengundurkan diri dari Liga 2 sesuai dengan pasal 12 dan pasal 13;
  7. dilaporkan ke Komisi Disiplin untuk mendapatkan sanksi tambahan.
  8. LIB berhak melakukan verifikasi terhadap dokumen yang dipersyaratkan terhadap proses pendaftaran Pemain. Ketidaklengkapan dokumen dari Pemain akan mengakibatkan Pemain yang bersangkutan tidak akan disahkan oleh LIB.
  9. Klub wajib untuk memastikan seluruh dokumen pendaftaran Pemain baik dokumen asli maupun salinan serta dokumen pendukung dikirimkan dalam keadaan baik kepada LIB sesuai dengan periode yang telah ditetapkan.
  10. Perpindahan Pemain dapat dilakukan dengan kondisi sebagai berikut:
  11. bagi Pemain yang dalam masa kontraknya ingin berpindah ke Klub lain, harus melalui mekanisme transfer atau pinjam merujuk kepada FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players (2016 Edition);
  12. Klub yang melakukan penambahan Pemain melalui mekanisme transfer atau pinjam harus menyampaikan formulir perpindahan Pemain;
  13. Pemain yang melakukan pengakhiran kontrak yang disepakati bersama antara Pemain dan Klub sebelum durasi kontrak berakhir, tidak diperbolehkan berpindah ke klub lain pada musim Liga 2 yang berjalan sebelum statusnya ditetapkan oleh LIB.

Regulasi Liga 2 musim 2017 lalu ini jelas-jelas menuliskan konsekuensi dari perpindahan pemain yang masih terikat kontrak dengan klub sebelumnya. Mengapa kami mengambil dari regulasi Liga 2, tentu karena klub yang dituju oleh Gonzales adalah peserta Liga 2 yaitu PSS Sleman meski klub asalnya saat ini bermain di Liga 1. Bahkan jika kita teliti, toh sebetulnya regulasi yang tertulis dengan cetak miring di atas isinya sama saja dengan regulasi Liga 1 musim 2017 lalu. Bedanya, jika regulasi status pemain Liga 2 berada di pasal 40, maka regulasi status pemain Liga 1 berada di pasal 33.

Langkah manajemen PSS Sleman yang tak jadi memperkenalkan Gonzales kepada publik dalam acara peluncuran skuatnya menjadi masuk akal jika melihat konsekuensi yang akan diterima klubnya. Pihak Madura United bisa melayangkan tuntutan dan PSS bisa dianggap mengundurkan diri dari kompetisi bahkan sebelum sepak mula dilakukan. Merugikan? Tentu saja, apa lagi Laskar Elang Jawa berambisi untuk promosi di penghujung musim nanti.

Christian Gonzales memang menghadiri acara tersebut, namun statusnya hanya sebagai tamu di tribun kehormatan saja. Semua rencana pengumuman mengejutkan ini urung dilakukan karena manajer Madura keburu naik pitam atas kelakuan anak buahnya tersebut.

Wajar saja memang, pemain profesional mana yang secara sukarela datang menghadiri acara peluncuran tim dari divisi lain, di saat timnya sudah menjalani liga selama empat pekan? Sikap tidak etis inilah yang disayangkan oleh Haruna meski secara regulasi, Gonzales tak melanggar apapun karena belum terikat kontrak (dengan PSS Sleman) dan bergabung menuju tim selain Madura United saat ini.

Pihak Haruna dan Madura boleh kecewa, namun pihak Cristian Gonzales yang diwakili istrinya ternyata enggan dibilang tak profesional. Eva Gonzales menuturkan bahwa, “tentang isu kabur itu sama sekali tidak betul. Justru kalau sudah tidak dibutuhkan kenapa  El Loco dihujat dan dipermasalahkan? Kalau ada tim yang lebih membutuhkan tenaga El Loco kenapa hidup tidak saling membantu?” ujarnya dilansir laman Tribun Jogja.

“El Loco sudah puluhan tahun menggeluti dunia bola dengan banyak prestasi serta dicintai seluruh lapisan. Apakah mas percaya El Loco gak menghargai kontrak ?”

Ungkapan ‘tidak saling membantu’ yang terlontar lewat istrinya ini terkesan menggampangkan perihal etika dan transfer pemain. Jika memang ada niatan pindah tentu harus melalui prosedur yang resmi apapun alasannya. PSS Sleman bukannya tak bisa mendatangkan Gonzales, namun ada alur yang harus mereka ikuti karena Gonzales sudah terikat kontrak secara profesional. Justru karena Gonzales adalah pemain senior, harusnya bisa menjadi panutan pemain yang lebih muda di Indonesia.

“Sementara ini belum (bersama PSS). Secepatnya kami kasih waktu untuk menyelesaikan administrasi di Madura United,” kata manajer PSS Sismantoro, Sabtu (14/4) dilansir laman JPNN. “Harus yakin sebelum kompetisi dimulai nanti, El Loco sudah bisa dikontrak,” lanjutnya cukup optimis, meski Gonzales dikabarkan memiliki harga 800 juta dalam sekali kontraknya.

Jika konflik transfer ini berakhir dan akhirnya Gonzales bisa berseragam hijau-hijau ala PSS Sleman, ia memang diyakini akan lebih banyak mendapatkan waktu bermain di Liga 2 ketimbang di Madura United yang penuh sesak dengan penyerang inti. Meski sudah umur 40 tahun, ketajaman El Loco tak boleh disepelekan begitu saja di Liga 2 apalagi Sleman adalah salah satu tim yang disegani lawan di setiap musimnya. Kesempatan memenangkan pertandingan dan promosi akan menjadi lebih terbuka, sekaligus mampu mendongkrak penjualan kostum dan tiket pertandingan karena kedatangan calon pemain termahal di Liga 2 ini.

Apa boleh dikata, skema perpindahan Gonzales ke Sleman ini win-win solution, memang.