Agustus 2013, Willian menyepakati kepindahannya dari klub Rusia, Anzhi Makhachkala ke Tottenham Hotspur. Mereka sepakat dengan nilai transfer 30 juta paun. Pemain internasional Brasil itu pun juga telah menyetujui secara verbal, dan kemudian menjalani tes medis. Manajer Tottenham Hotspur saat itu, Andre Villas-Boas tentu saja senang bukan kepalang, karena akhirnya berhasil merekrut Willian.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada bursa transfer musim dingin, mereka memang sempat gagal memboyong Willian. Ketika itu, pemain yang saat itu berusia 25 tahun tersebut hengkang dari klub Ukraina, Shakhtar Donetsk ke Anzhi Makhachkala dengan nominal transfer yang sama. Padahal, Andre Villas-Boas menginginkannya untuk dipasang di belakang dua striker, terutama sebagai winger.
Akhirnya, mereka hampir meresmikan kedatangan Willian di White Hart Lane, markas klub berjuluk The Lilywhites tersebut sebelum berganti nama menjadi Tottenham Hotspur Stadium sejak April 2019. Dalam perburuan ini pun mereka sukses mengalahkan pesaingnya, Liverpool yang sempat pula menjalin kesepakatan lisan dengan pemain kelahiran Ribeirao Pires, Brasil, 9 Agustus 1988 silam itu.
Menit Terakhir
Dengan dibiayai Tottenham, disebut salah satu laporan, Willian terbang dari Makhachkala, Rusia ke London. Dia berada di ibu kota Inggris itu selama beberapa pekan, sampai terjadinya kesepakatan. Lalu menjalani tes medis pada 22 Agustus 2013. Dia pun masih berada di markas klub London utara tersebut, saat mendapat panggilan telepon dari agennya. Setelah itu, situasi berubah dengan cepat.
Sang agen mengabari bahwa Chelsea juga berminat, dan telah pula mengajukan tawaran. Willian seketika berubah pikiran. Dia lebih tertarik pindah ke tetangga sebelah, klub London barat tersebut.
“Saya berada di London selama dua minggu, menunggu, menunggu keputusan Tottenham, karena mereka dalam situasi di mana Gareth Bale sedang dalam proses pergi untuk bergabung dengan Real Madrid,” cerita Willian, seperti yang dilansir oleh website resmi Chelsea pada 22 September 2022.
“Liverpool juga tertarik. Saya tidak yakin tentang Chelsea. Mereka menunjukkan minat, tetapi pada awalnya tidak begitu tegas. Chelsea datang di hari saat saya akan menandatangani kontrak dengan Tottenham. Saya di markas Tottenham untuk menyelesaikan kesepakatan ketika telepon datang. Agen saya berkata, ‘Chelsea baru saja menelepon saya dan mereka menginginkanmu’,” lanjutnya.
“Saya berkata, ‘Oke, saya ingin pergi ke sana!’. Lalu saya meninggalkan tempat latihan dan kembali ke hotel. Itu adalah situasi yang sulit karena saya kurang lebih setuju bergabung dengan Tottenham, tapi dalam pikiran saya hanya Chelsea. Setelah kesepakatan antara Anzhi dan Chelsea disetujui, saya hanya ingin pergi ke sana. Itu adalah keputusan terbaik dalam karier saya,” pungkas Willian lagi.
Hubungan Memanas
Willian dikabarkan sempat tertahan di markas Tottenham selama delapan jam. Pihak klub yang merasa telah dibohongi juga mengancam akan melaporkannya ke FIFA. Namun, akhirnya Willian bisa pergi dan bergabung dengan Chelsea. Nilai kontraknya pun memang sedikit lebih tinggi, 32 juta paun. Tiga hari kemudian, dia resmi menandatangani kontrak bersama klub berjuluk The Blues tersebut.
Namun, pembajakan itu telah memicu ketegangan dalam hubungan kedua tim. Presiden Tottenham, Daniel Levy meyakini Chelsea tak benar-benar menginginkan Willian. Karena, sudah ada banyak pemain menyerang di lini tengah klub tersebut pada saat itu. Pemilik Chelsea pada masa itu, Roman Abramovich disebut-sebut “sakit hati” setelah sebelumnya Tottenham tak mau melepas Luka Modric.
Selain itu, juga ada perseteruan antara pelatih Chelsea saat itu, Jose Mourinho dengan Andre Villas-Boas. Sebelumnya mereka memang pernah bekerja sama di Porto, Chelsea dan Inter Milan. Namun, hubungan keduanya diketahui sudah memburuk, dan persaingan mereka semakin sengit di Inggris. Alih-alih meminta maaf, pernyataan Jose Mourinho kala itu malah menunjukkan kesombongannya.
“Itulah bahaya tes medis sebelum kontrak. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan tes medis secara rahasia,” tambah pelatih asal Portugal itu pula seperti menyindir.
Lima Trofi
Willian akhirnya resmi memakai jersey Chelsea bernomor punggung 22; dan nomor 10 pada musim terakhirnya, 2019/2020. Selama tujuh tahun di Stamford Bridge, 336 penampilan dicatatkannya dengan 63 gol di semua kompetisi. Lima trofi pun berhasil dipersembahkan untuk klub, termasuk gelar juara Premier League 2014/2015 dan 2016/2017, serta kampiun Europa League 2018/2019.
Pada 14 Agustus 2020, Willian menyeberang ke klub London utara lainnya, Arsenal. Sayangnya, karier sang pemain tidak berjalan baik. Semusim kemudian, dia pun pulang ke Corinthians, klub profesional pertamanya di Brasil. Namun, sejak awal musim 2022/2023, Willian ternyata kembali lagi ke London barat, meskipun kali ini dia membela Fulham, dalam usianya saat ini yang sudah memasuki 34 tahun.
Sumber: The Guardian, Chelsea FC, Wikipedia