Serie-A Italia Sebagai “Rumah Terbaik” Para Pesepakbola Balkan

Serie A memiliki hubungan yang panjang dengan pesepakbola asal Balkan. Istilah “Balkan” populer dipakai untuk mewakili negara-negara Slavik seperti Bulgaria dan negara pecahan Yugoslavia seperti Serbia, Montenegro, Makedonia Utara, Bosnia, Slovenia, Kroasia.

Selama 25 tahun terakhir, beberapa pemain terbaik yang pernah menghiasi permainan Italia telah melakukan perjalanan mengadu nasib dari Eropa tenggara untuk bermain sepakbola di salah satu liga sepak bola terbaik di dunia. Di sini kita melihat, beberapa pemain dari masa lalu yang hebat dan juga bintang-bintang masa kini yang bersinar di Serie-A.

Serie A di era 90-an adalah tempatnya. Pemain terbaik di dunia bermain untuk tim terbaik di dunia di liga terbaik di dunia. Nama-nama yang kini mendapat titel legendaris seperti Alessandro Del Piero, Christian Vieri, Paolo Maldini, Francesco Totti, Roberto Baggio dan banyak lagi superstar Italia memamerkan bakat mereka bersama impor asing seperti Zinedine Zidane, Gabriel Batistuta dan Juan Sebastian Verón. Itu benar-benar waktu yang menyenangkan untuk sepak bola Italia. Pada akhirnya, pesepakbola asal Balkan ada di dalamnya.

Kemenangan kesebelasan Yugoslavia Red Star Belgrade (Crvena Zvezda) di Piala Eropa pada tahun 1991, banyak pesepakbola hebat di tim juga pindah ke Italia. Dejan Savicevic, Sinisa Mihajlovic, Vladimir Jugovic dan Darko Pancev misalnya, bergabung dengan klub Italia serta pemain kelahiran Balkan lainnya seperti Zvonimir Boban dan Alen Boksic, dan keberhasilan para pemain ini di Italia berarti klub Italia membuka mata mereka ketika datang ke menemukan pemain. Tren ini juga terus berlanjut selama dua dekade terakhir. Orang-orang seperti Dejan Stankovic, Aleksandar Kolarov, Mirko Vucinic dan Goran Pandev sangat sukses di tahun 2000-an.

“Ketergantungan” Klub Italia dengan Pemain Asal Balkan

Klub seperti Lazio, Inter dan Fiorentina sangat sukses dalam pembelian pemain Balkan. Mihajlovic dan Stankovic yang disebutkan di atas bersinar pertama kali di Lazio dan kemudian di Inter, di mana Stankovic memenangkan gelar treble pada tahun 2010.

Kesuksesan Inter pada era Roberto Mancini, misalnya. Kala itu, Mancini memercayai pemain Balkan daripada kebanyakan, dan itu terbukti dalam skuad Inter-nya. Setelah sukses yang dia nikmati bersama Mihajlovic dan Stankovic di tim, dia sekarang memiliki Stankovic di stafnya dan pemain seperti Samir Handanovic, Marcelo Brozovic, Ivan Perisic, Adem Ljajic dan Stevan Jovetic dalam skuad kala itu. Inter juga banyak meraup keuntungan saat menjual Mateo Kovacic dengan harga mahal ke Real Madrid.

Kini Internazionale masih mempertahankan “tradisi” mereka satu ini dengan memiliki 5 pemain Balkan di skuat inti mereka. Sang kapten, Samir Handanovic adalah pemain berkebangsaan Slovenia. Dua pemain asal Kroasia yaitu Ivan Perisic dan Marcelo Brozovic juga masih dipertahankan. Kemudian 2 pemain asal Serbia yakni Aleksandar Kolarov dan kiper pelapis, Filip Stankovic.

Klub asal Firenze, Fiorentina, juga memiliki 2 nama asal Serbia di skuat inti mereka: Nikola Milenkovic dan Dusan Vlahovic. Sebelumnya, Fiorentina memiliki sejarah sukses dalam menemukan dan mengembangkan talenta Balkan. Deretan nama seperti Josip Ilicic, Nikola Kalinic, Nenad Tomovic, Milan Badelj, dan Ante Rebic adalah talenta yang berhasil mereka orbitkan di Serie-A.

Kehadiran Balkan juga terlihat di klub-klub Italia lainnya. Atalanta yang dalam 3 musim terakhir menjadi langganan Liga Champions, terlihat sangat ketergantungan dengan para pemain Balkan mereka: Josip Ilicic (Slovenia) dan Mario Pasalic (Kroasia). La Dea juga memiliki pelapis sekaliber Bosko Sutalo (Kroasia) dan penjaga gawang Boris Radunovic (Serbia).

Dari ibukota, Lazio yang musim depan akan ditangani Maurizio Sarri, memiliki 4 pesepakbola Balkan di dalam skuat. Kapten mereka, Senad Lulic adalah pemain timnas Bosnia. Lalu ada nama menjanjikan seperti Sergej Milinkovic-Savic (Serbia), Adam Marusic (Montenegro), juga Vedat Miriqi (Kosovo).

Lain halnya dengan rival sekota, AS Roma. Meskipun mereka hanya mengandalkan satu nama Edin Dzeko yang asal Bosnia, namun sang allenatore anyar, Jose Mourinho dikabarkan serius mendatangkan Nemanja Matic yang juga merupakan pemain asal Serbia.

Sementara AC Milan, kini memiliki 2 pemain asal Kroasia yakni Ante Rebic, Mario Mandzukic, dan Rade Krunic yang berkebangsaan Bosnia. Di selatan Italia, Napoli masih akan bergantung dengan dua nama inti di skuat mereka, yakni pemain berlabel wonderkid asal Makedonia Utara, Elif Elmas serta bek tangguh asal Serbia, Nikola Maksimovic.

Bisa dikatakan, Italia adalah pengembaraan terbaik para pesepakbola Balkan ini. Cuaca yang lebih bersahabat ketimbang negara lain seperti Inggris misalnya, ditengarai sebagai salah satu alasan mengapa pesepakbola Balkan amat mudah beradaptasi di sini.

Bagi para pesepakbola muda, Italia kini menjadi pilihan realistis untuk menjadi batu lompatan karier sebelum berlaga ke liga yang lebih top seperti Inggris atau Spanyol. Sementara bagi para pesepakbola veteran, Italia layaknya tempat terbaik untuk pulang.

Pola permainan yang tak terlalu mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik membuat Italia dipilih sebagai tempat berkarier di penghujung karier. Tengok bagaimana Aleksandar Kolarov yang kembali ke Italia setelah berjaya bersama Manchester City. Begitupun dengan para veteran seperti Mario Mandzukic dan Nikola Kalinic yang masih mendapatkan tempat di Italia.

Siapa pesepakbola asal Balkan di Italia yang menjadi idola kalian?