Setelah Nouri, dan Abudullahi, Kini Giliran Iker Casillas

Foto: Independent.co.uk

Serangan jatung yang menimpa Iker Casillas sempat membuat publik sepakbola tertunduk sedih. Kondisi Casillas perlahan membaik. Namun kabar tersebut tetap jadi hal buruk bagi penikmat sepakbola. Apalagi dengan sosok Casillas yang ikonik. Marca bahkan menyebut penyakit jantung mantan penjaga gawang Real Madrid itu membuat sepakbola Portugal jadi satu.

“Saya berharap Casillas cepat sembuh. Dia telah mengangkat derajat sepakbola Portugal,” kata Kepala Pelatih Benfica Bruno Lage. “Kami berharap yang terbaik untuknya,” tambah Kepala Pelatih Sporting CP, Marcel Keizer.

Padahal Benfica sedang berebut gelar juara Liga Nos dengan kesebelasan yang dibela Casillas, FC Porto. Sementara Sporting CP berusaha melengserkan Porto dari zona Liga Champions. Tapi semua mengharapkan yang terbaik untuk Casillas.

Baca juga: Serangan Jantung yang Membahayakan Iker Casillas

Masalah jantung adalah hal yang sering terjadi di dunia sepakbola. Dalam sejarahnya ada beberapa pemain yang meninggal dunia karena gangguan pada jantung mereka. Mulai dari mantan penyerang Leeds United, David Wilson di 1906. Sampai dengan mantan gelandang Newcastle United, Cheick Tiote pada 2017.

Setidaknya sejak 1997, masalah jantung menjadi alasan utama kematian pesepakbola di atas lapangan. Sepakbola Indonesia juga pernah berduka karena alasan yang sama pada April 2000 setelah Eri Irianto gagal jantung di tengah pertandingan Persebaya Surabaya kontra PSIM Yogyakarta.

Menurut dokter yang mengasuh atlet-atlet Indonesia, Michael Triangto, masalah jantung ini diakibatkan oleh dua faktor utama: Kelelahan dan usia. “Olahraga pasti pada dasarnya jadi aktivitas yang sehat. Apalagi olahraga seperti sepakbola yang menggabungkan sisi aerobik dengan unaerobik. Tetapi semua yang berlebihan pasti pada akhirnya tidak bagus,” ungkap Michael.

“Saat Casillas dibuang dari Real Madrid, pasti ada alasannya. Bagaimana caranya agar dia yang sudah tua masih bisa digunakan di atas lapangan. Masalahnya apabila dipaksa main di level tinggi terus-menerus, organ tubuhnya bisa rusak,” lanjutnya kepada Tempo.

Casillas masih memiliki kontrak hingga akhir musim 2019/ 2020 di Porto. Kontrak tersebut bahkan baru ditandatanganinya pada Maret 2019. Namun, serangan jantung yang ia terima membuat karier Casillas di persimpangan.

Berhenti Sebelum Dimulai

Foto: Blueprint Afric

Menengok ke Italia, AS Roma baru saja dipaksa membuat salah satu talenta muda mereka, Nura Abdullahi gantung sepatu karena masalah jantung. Abdullahi baru berusia 21 tahun dan kontraknya masih berlaku hingga 2021.

Meskipun Abdullahi belum pernah tampil bersama tim senior Roma, talentanya disebut sebagai salah satu yang terbaik di Akademi Giallorossi. Mendarat di Olimpico pada Juni 2016 bersama kompatriotnya, Sadiq Umar, Abdullahi tampil impresif di tim Primavera.

Ia pun mendapatkan kesempatan untuk bermain di Serie-B bersama Spezia dan Perugia. Ketika di Perugia masalah jantungnya mulai terdeteksi. Pihak klub bahkan sampai harus memutus kontrak peminjaman Abdullahi dan memulangkankannya ke AS Roma.

“Gagal di Perugia bukanlah akhir dari dunia saya. Saya kembali ke Roma dan akan berpikir tentang masa depan di sana. Kondisi saya saat ini sudah membaik, tapi saya memang tak pernah bugar,” akunya.

Abdullahi awalnya optimis dirinya bisa kembali merumput dan menjalani mimpinya sebagai pesepakbola profesional. “Saya diminta untuk istirahat selama enam bulan. Sebentar lagi saya akan memutuskan ke mana kaki ini akan melangkah. Tunggu saja,” kata Abdullahi.

Namun karena masa istirahat itu, ia mulai tersingkir dari tim nasional Nigeria. Hingga pada akhirnya AS Roma meminta dirinya untuk gantung sepatu di usia 21 tahun. sama seperti Casillas, Abdullahi sempat kembali ke latihan bersama Roma. Namun hal itu tak membantu kondisi jantungnya.

Karier Abdullahi akhirnya terpaksa berakhir sebelum benar-benar dimulai. Padahal dirinya adalah salah satu talenta paling panas dari Benua Afrika. Liverpool dan Barcelona sempat diisukan menginginkan jasanya. Tapi sekarang semua berakhir. Ia hanya bisa ada di balik layar bersama AS Roma. Setidaknya, hingga 2021.

Pensiun Pilihan Masuk Akal

Foto: Sportbible

Pensiun adalah pilihan paling masuk akal ketika pesepakbola mengalami masalah jantung. Penyakit itu datang tanpa peringatan, bahkan sudah banyak korban tumbang saat bermain, memaksakan diri tidak akan membantu kondisi tubuh.

Hal mengerikan pernah terjadi pada gelandang muda Ajax Amsterdam, Abdelhak Nouri. Sama seperti Abdullahi, Nouri adalah salah satu talenta muda yang digadang-gadang akan jadi besar di masa depan. Namun saat pra-musim bersama Ajax, Nouri tersungkur di atas lapangan. Ia dilarikan ke rumah sakit dan koma selama 13 bulan.

Dirinya kini sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan mulutnya karena ada kerusakan otak. Namun semua berawal dari masalah jantung. Wajar apabila mantan penjaga gawang tim nasional Spanyol, Victor Valdes, menyarankan rekannya untuk pensiun.

“Sebagai teman, saya hanya bisa memberi saran. Mungkin ini sudah saatnya, Iker. Saya tetap mendukung karier sepakbola-mu. Namun, sekarang mungkin harus pindah ke sisi lapangan. Bukan lagi menjadi penjaga gawang. Sebagai penjaga gawang, kita sama-sama tahu bahwa posisi itu mengorbankan diri untuk melakukan penyelamatan. Tapi biarkanlah jantungmu terus berdetak, Iker,” tulis Valdes.