Soal Pemasaran Pemain, Bergurulah pada Negeri Cina

Foto: AFC

Ketika Wu Lei pertama didaratkan oleh Espanyol di bursa transfer musim dingin 2019, ada asumsi bahwa ia hanya diperalat Periquitos untuk pemasaran di Negeri Tirai Bambu. Pikiran ini bukan tanpa alasan.

Espanyol diakuisisi oleh perusahaan Tiongkok, Rastar Group, sejak 2016. Ketika pertama datang di November 2015, mereka hanya ingin memperlebar jaringan ke dunia olahraga. Tapi setelah menguasai mayoritas saham klub, Rastar berjanji akan memberi kesuksesan.

“Rastar memberikan kekuatan untuk Espanyol bersaing di bursa transfer. Mereka juga berterimakasih kepada para pemegang tiket musiman dan berjanji akan memberikan kesuksesan untuk klub. Nasib Espanyol kini ada di tangan mereka,” tulis pihak Espanyol.

Meski demikian, Periquitos tidak bisa lepas dari papan tengah La Liga. Rastar memang memecahkan rekor transfer klub dengan mendatangkan Sergi Darder dan Borja Iglesias pada musim panas 2018.

Akan tetapi dana dikeluarkan tak jauh dari 6,3 juta pauns yang sebelumnya dikeluarkan untuk Leo Baptistao di 2016. Iglesias yang jadi pemain termahal Espanyol hanya ditebus dengan dana sembilan juta pauns dari Celta Vigo. Tiba-tiba mereka mendaratkan Wu Lei dengan dana 1,8 juta pauns.

Penyerang yang diboyong dari Shanghai SIPG itu memang dikenal tajam di Chinese Super League (CSL). Tapi apabila melihat lini serang Espanyol sudah diisi oleh Iglesias dan Pablo Piatti. Juga mempertimbangkan dana yang dikeluarkan Espanyol untuk Wu, pembelian ini seperti tidak perlu ditanggapi dengan serius. Kecuali dilihat sebagai alat pemasaran.

Efek Pemasaran

Apalagi pemain Tiongkok pertama yang tercatat di La Liga, Zhang Chendong, mendapat label sebagai titipan sponsor. Bukan dari suporter, media, ataupun pengamat. Langsung dari kepala pelatih Rayo Vallecano saat itu, Paco Jemez.

“Ini adalah keputusan terburuk selama saya di sini. Kita tidak bisa membiarkan sponsor mendatangkan pemain,” protes Jemez yang menangani Rayo selama tiga musim sebelum Chendong mendarat di 2015.

Asumsi itu juga tidak salah. Buktinya, saat Wu menjalani debut, 40 juta warga Tiongkok ikut menyaksikan pertandingan Espanyol. Padahal Wu hanya bermain selama 12 menit melawan Villarreal. Sosial media mereka mendapatkan lebih dari 20 ribu pengikut dan kostum replika Wu Lei terjual lebih dari 2.000 helai hanya dalam 48 jam setelah dirinya diresmikan oleh Espanyol.

Kepala Komunikasi La Liga Joris Evers bahkan mengakui bahwa kehadiran Wu membantu pemasaran. “Kami selalu ingin menjadi liga terbaik dunia. Setidaknya nomor dua. Tiongkok adalah pasar yang sangat penting bagi kami dan kehadiran Wu Lei sangat membantu,” aku Evers.

Lebih dari Pemasaran

Foto: SCMP

Mengingat bagaimana perusahaan Tiongkok lainnya, Ledman, memaksa semua peserta divisi dua Portugal untuk memiliki pemain atau pelatih Tiongkok setelah resmi menjadi sponsor liga, asumsi Wu Lei sebagai alat pemasaran tidaklah salah. Tapi tidak juga tepat.

Pasalnya, Wu cukup berkontribusi dalam kesuksesan Periquitos menembus Liga Europa 2019/2020. Terlibat dalam lima gol dari 16 pertandingan, Wu membantu Espanyol menang melawan Rayo dan menahan imbang Athletic Bilbao serta Celta Vigo. Tanpa Wu, mereka akan kehilangan lima poin dan turun ke peringkat 12 klasemen akhir. Jauh dari zona Eropa.

Sergi Darder yang merupakan salah satu pemain termahal di era Rastar Group bahkan mengakui kemampuan Wu. “Saat dia pertama datang, jelas ia perlu beradaptasi. Namun dirinya bisa melakukan hal itu dengan cepat. Dia sendiri bahkan terkejut bisa bermain di tim utama dalam waktu singkat,” kata Darder.

“Awalnya kami tidak tahu banyak tentang dirinya. Kami juga terkejut mengapa dia bisa ada di sini. Tapi Wu membuktikan diri. Ia adalah pemain yang cepat, pintar mencari ruang, dan memiliki insting untuk mencetak gol. Saya rasa dia akan jadi pemain penting bagi kami,” kata gelandang senior Espanyol, Victor Sanchez.

Espanyol Ketagihan

Foto: CGTN

Keberhasilan Wu Lei bahkan membuat Espanyol ketagihan memperluas pasarnya di Negeri Tirai Bambu. Mereka membangun kerja sama dengan sekolah sepakbola San Gao FC serta mengincar talenta Tiongkok lainnya, Yan Junling pada musim panas 2019. Yan disebut akan menjadi pengganti Roberto Gago yang hengkang ke West Ham United.

Kenyataannya, menengok Tiongkok untuk mencari pemain baru bukanlah hal yang buruk. Tapi perlu diingat juga bahwa Wu Lei merupakan talenta terbaik Tiongkok saat ini.

“Wu merupakan pemain yang luar biasa. Mungkin di angkatannya, hanya ada satu atau dua pemain lain yang bisa mencapai level tersebut,” jelas Xie Hui, yang mendapatkan julukan ‘Beckham dari Tiongkok’ semasa bermain.

Untuk pemain seperti Yan Juling yang dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik CSL dua kali berturut-turut (2017, 2018). Atau Zhang Linpeng yang telah menjadi incaran Chelsea selama empat tahun (20152019), mungkin memang layak untuk dicoba. Tapi jika mereka mendarat di Eropa tanpa dasar yang jelas, wajar apabila menimbulkan pertanyaan.

Menurut Transfermarkt, Tiongkok saat ini memiliki 85 pemain yang tampil di Eropa. Dari Romania hingga Inggris. Tapi dari semua pemain itu, Wu Lei adalah yang terbaik. Bahkan, Wu seorang bahkan dihargai lebih mahal dibandingkan 42 pemain yang tampil di Portugal. Entah itu dari akademi tim divisi utama ataupun titipan sponsor di Ledman Pro League.