Persija Jakarta adalah salah satu klub legendaris di Indonesia. Status itu membuat Persija jadi klub yang rajin menyumbang pemain buat Timnas Indonesia.
Bermarkas di ibu kota Indonesia membuat bakat-bakat Persija mudah tercium pelatih Timnas. Tercatat, beberapa sosok kenamaan yang mekar di Persija, acap jadi langganan Timnas. Sebut saja Tan Lioung How, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris, Ricky Yakob, serta Bambang Pamungkas.
Kontribusi dari para pemain Persija ini pun nyata di Timnas. Iswadi menyumbangkan gelar Merdeka Games (1969), Piala Anniversary (1972), dan Pesta Sukan (1972). Tan Lioung How jadi bagian skuat Timnas yang menahan Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1956.
Sementara itu, Soetjipto–akrab disapa Gareng–, berhasil menyumbangkan gelar Piala Aga Khan (1966) serta Piala Raja Thailand (1968). Hanya Bambang Pamungkas yang tidak menyumbangkan gelar apapun bagi Timnas, namun jadi pemain dengan jam terbang terbanyak, yakni 85 laga (37 gol sukses disumbangkan).
Sampai masa 2000-an, Persija masih rutin melepas pemain ke Timnas. Ini tak lepas dari performa Persija yang juga cukup ciamik pada masa tersebut. Memasuki 2010, tradisi ini belum memudar. Para pemain Persija hilir mudik keluar masuk Timnas. Kondisi ini bertahan sampai sekarang.
Tercatat, ada empat pemain yang sekarang dilepas Persija ke Timnas. Mereka adalah Ramdani Lestaluhu, Novri Setiawan, Andritany Ardhiyasa, dan Riko Simanjuntak. Jika ditambah dengan nama Feby Eka Putra di Timnas U-23, maka total Persija sumbang lima pemain untuk Timnas.
Hal ini memang membanggakan, sekaligus memusingkan. Dengan banyaknya pemain yang membela Timnas, maka nama Persija akan dicatat sebagai klub yang banyak mencetak pemain untuk Timnas. Namun, di sisi lain, hal ini jadi beban tersendiri bagi pelatih.
Apalagi, belakangan diketahui jika para pemain Persija acap menderita cedera. Nah, dalam beberapa tahun terakhir, siapakah pemain Persija yang kerap cedera saat membela Timnas?
Mereka yang Pulang dalam Keadaan Cedera
Jika menelisik, ada empat pemain Persija yang mengalami cedera saat membela Timnas. Hal ini berdasarkan dari agenda yang dijalani Timnas dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Yang pertama adalah Rezaldi Hehanusa. Sosok yang melejit bersama Timnas di ajang SEA Games 2017 ini jadi nama yang terkena cedera saat membela Timnas. Cedera ini ia dapat saat Timnas bermain melawan Myanmar, Oktober 2018 silam.
Ketika itu, Rezaldi mengalami cedera kaki yang mengharuskannya naik meja operasi. Sampai saat ini, Rezaldi belum main untuk Persija. Ia masih menjalani proses pemulihan cederanya.
Kedua, ada nama Andritany Ardhiyasa. Sosok yang juga pernah mengenyam pendidikan di Diklat Persib ini jadi andalan di bawah mistar gawang Timnas. Namanya makin mencuat ketika Kurnia Meiga, kiper langganan Timnas lain, menderita cedera panjang yang belum diketahui.
Namun, ketika membela Timnas, Andritany pun tidak luput dari cedera. Ketika Timnas berhadapan dengan Uzbekistan dalam sebuah laga persahabatan, Mei 2018 silam, Andritany mengalami cedera retak tulang penyangga mata. Ia harus absen dua bulan. Hal ini pun sempat memengaruhi penampilan Persija di ajang Liga 1 dan AFC Cup.
Selanjutnya ada nama Novri Setiawan. Pemain yang biasa menghuni posisi sayap kiri di Persija ini juga mulai rutin membela Timnas. Sial bagi Novri, ia langsung terkena cedera saat laga melawan Myanmar, Maret 2019 silam. Beruntung, cedera Novri ini tidak terlalu parah, dan ia hanya absen beberapa pekan saja.
Teraktual ada nama Ramdani Lestaluhu. Sempat tidak dipanggil Timnas, penampilan gemilangnya bersama Persija beberapa musim terakhir, membuat panggilan Timnas hadir kembali untuk dirinya.
Di laga lawan Yordania pada Selasa (11/6/2019), nama Ramdani masuk susunan pemain inti yang diturunkan Simon McMenemy, pelatih Timnas. Nahas bagi Ramdani, ia mendapat cedera usai berduel dengan salah satu pemain Yordania. Ramdani pun harus menepi selama 4 bulan.
Menilik daftar di atas, terlihat bahwa cukup banyak pemain Persija yang terkena cedera, dan beberapa di antaranya memengaruhi penampilan Persija di liga.
***
Perkara pemain Persija yang cedera ini, hal tersebut memang merupakan sebuah peristiwa yang unik sekaligus aneh. Malah, itu bisa jadi indikasi bahwa para pemain Persija hadir ke Timnas dalam kondisi yang tidak fit.
Namun, jika menilik jadwal liga yang padat, tidak bisa dimungkiri kemungkinan itu benar adanya. Dua laga dalam jeda empat hari, belum lagi jika dua laga itu adalah laga tandang, bisa membuat kondisi pemain tidak begitu baik ketika hadir di Timnas. Jika sudah begitu, cedera akan menghantui sang pemain.
Baik itu bagi Persija dan Timnas, cederanya para pemain ini bisa jadi pelajaran untuk mengatur kondisi. Jadwal padat tidak bisa dihindari, namun kondisi pemain adalah sesuatu yang masih bisa dijaga. Peran dokter tim, baik itu Persija maupun Timnas, akan jadi sesuatu yang vital.
Jangan sampai karena kejadian Persija ini, akhirnya tidak ada klub yang mau melepas lagi pemainnya ke Timnas. Karena, semuanya hanya tentang menjaga kondisi saja.