Tidak Perlu Ciuman dalam Kencan Pertama Cristiano Ronaldo

Setelah menjalani sembilan musim di Real Madrid, Cristiano Ronaldo, memilih hengkang ke Juventus dengan biaya dasar transfer mencapai 100 juta euro. Di sisi lain, banyak yang menyayangkan mengapa Ronaldo tidak mengakhiri karirnya bersama Madrid, mengingat usianya sudah menginjak 33 tahun.

Sudah empat trofi Liga Champions didaratkan Ronaldo untuk kesebelasan berjuluk Los Blancos tersebut. Tapi yang pasti, mendaratnya Ronaldo di Turin, kembali menempatkan Serie-A sebagai pusat perhatian dunia sepakbola. Seperti banyaknya pendukung Juventus yang mencoba masuk ke dalam area medis hanya untuk melihat Ronaldo berjalan di sebuah treadmill, memainkan bola tenis memakai kaki, sampai bernyanyi lagu-lagu pop Portugal.

Hal-hal itu menjelaskan dampak pemasaran dari pemain kelahiran 5 Februari 1985 tersebut. Selanjutnya, sudah waktunya mencari tahu apa yang bisa Ronaldo tawarkan di lapangan untuk Juventus. Yaitu bahwa Ronaldo harus memulai perjalanannya ke Stadion Marc’Antonio Bentegodi, Sabtu (18/8).

Di tempat itu jugalah Diego Maradona memulai petualangannya di Italia bersama Napoli. Juga dengan kekalahan 3-1 dari Hellas Verona pada September 1984. Tapi Ronaldo menghadapi kesebelasan lain dari kota tersebut, yaitu Chievo Verona. Di sisi lain, pertandingan itu hampir tidak terasa seperti pertandingan tandang.

Di luar stadion, para pendukung Juventus memenuhi parkiran mobil. Mereka mencoba untuk sekilas melihat Ronaldo di dalam bus tim yang tiba di stadion. Tiket pertandingan pun terjual habis. Hanya ada satu blok kosong dari tribun Curva Sud. Otoritas lokal mempertahankan larangan bahwa pendukung Chievo tidak boleh menggunakan tempat yang biasa ditempati ultras Verona selama pertandingan kandang mereka karena stadion bersama.

Itu adalah pengingat bahwa sepakbola Italia mempertahankan cara-cara sendiri yang tidak biasa. Megabintang asal Portugal itu melakoni debutnya di Serie-A dengan kemenangan 3-2. Tapi Ronaldo tidak menyumbang gol pada laga perdananya di divisi teratas Liga Italia tersebut. Tiga gol Juventus dicetak Sami Khedira, gol bunuh diri Mattia Bani, dan Federico Bernardeschi.

“Masalahnya adalah mereka tidak hanya punya Ronaldo. Tapi seluruh tim,” imbuh Lorenzo D’Ana selaku pelatih Chievo, seperti dikutip dari The Guardian.

Sementara itu, Ronaldo gagal memenuhi harapan para pendukung Juventus yang mengharapkan gol darinya. Pemain yang lahir di kawasan Madeira itu juga tidak memberikan kontribusi pada tiga gol yang diciptakan Juventus pada laga tetrsebut. Dari situs Whoscored, Ronaldo tidak sekali pun melakukan dribel dan tekel sukses. Sementara media Italia, Sportmediaset, memberi nilai yang pas-pasan untuk Ronaldo, yakni 6,5.

Meski demikian, bukan berarti pemain setinggi 1,85 meter itu bermain buruk. “(Ronaldo) tidak mampu mencetak gol. Hal ini mengejutkan. Tapi setiap kali ia menyentuh bola, menghadirkan bahaya buat lawan,” tulis Sportmediaset. Sepanjang laga, ia melepaskan sembilan percobaan tembakan dan empat di antaranya mengarah ke gawang.

Total percobaan tembakan tersebut terbanyak di antara semua pemain dalam laga tersebut. Peluang terbaik lahir pada menit ke-66, ketika Ronaldo berhasil melesatkan tendangan keras ke arah gawang. Tapi masih bisa diantispasi tangan kiri kiper Chievo, Stefano Sorrentino.

https://twitter.com/Quality_HReel/status/1030870394071384065

Ronaldo menciptakan peluang dua kali untuk rekan satu kesebelasannya. Ia juga mencatatkan akurasi operan yang baik, yaitu sebanyak 90 persen dari 30 kali operannya termasuk dua umpan silang suksesnya. Ronaldo juga memenangi tiga kali duel udara yang merupakan terbanyak kedua di kesebelasannya.

Untuk ukuran pemain baru, Massimiliano Allegri, Pelatih Juventus, mengaku puas terhadap Ronaldo. “Baru berlatih tujuh hari dengan kami, tapi dia (Ronaldo) melakukan hal yang sangat baik. Saya terkesan karena Ronaldo mampu menyatu dengan tim. Sangat disayangkan dia tidak mampu mencetak gol,” ucapnya.

Allegri menempatkan Ronaldo sebagai penyerang tunggal pada formasi awal 4-2-3-1. Tapi pemain berjuluk CR7 itu justru lebih sering bergerak melebar ke kiri lapangan.

Penyerang yang sebelumnya berposisi sayap itu menjadi muara serangan Juventus pada pertandingan tersebut. Mungkin Ronaldo bisa diduetkan dengan Mario Mandzukic atau Paulo Dybala dalam formasi 3-5-2 pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

Pahlawan Dari Persepsi Lain Marcโ€™Antonio Bentegodhi

Di sisi lain, kiper Chievo, Stefano Sorrentino, memang bermain luar biasa dengan mengagalkan seluruh peluang Ronaldo. Sampai pada akhirnya, ia bertubrukan dengan penyerang bernomor punggung 7 tersebut. Dikabarkan juga bahwa istri Sorrentino sempat geram terhadap Ronaldo karena tidak terlihat berempati terhadap suaminya itu.

Pasalnya, Sorrentino sempat pingsan setelah paha Ronaldo mengenai kepala Sorrentino saat bertabrakan pada waktu tersebut. Insiden itu memaksa Sorrentino ditandu keluar lapangan dan digantikan Andrea Seculin. Keluarnya Sorrentino membuat Juventus menang 3-2. Padahal sebelum Sorrentino ditarik keluar, Chievo sanggup menahan Juventus dengan skor 2-2.

Kemudian Sorrenetino dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa menalami patah hidung, cedera leher dan bahunya memar. “Sebelum datang ke lapangan, saya berkata kepada diri saya sendiri. Saya harus mencoba untuk menghentikannya dengan segala cara,” kata Sorrentino kepada Italia TV.

Setelah di rumah sakit, Sorrentino mendapatkan pesan dari Ronaldo dan berterima kasih kepadanya melalui akun Twitter miliknya. “Saya menerima pesan keakraban dan pemulihan cepat dari Cristiano Ronaldo. Terima kasih legenda!,” tulis Sorrentino

Menanti Gol Cristiano Ronaldo di Pertandingan Lain

Lagipula fakta bahwa Ronaldo gagal bikin gol pada debut sudah lazim terjadi dalam karirnya. Ronaldo kering gol saat menjalani partai pertama Liga Champions bareng Sporting Lisbon melawan Internazionale Milan pada 2002. Begitu pun ketika debut Liga Primer Inggris bersama Manchester United pada 2003 ketika melawan Bolton.

Di level tim nasional juga Ronaldo gagal mencetak gol ketika melawan Kazakstan pada 2003. Debut yang menghasilkan gol yaitu ketika membela Madrid di La Liga Spanyol melawan Deportivo La Coruna pada musim 2009/2010. Meskipun golnya dicetak melalui penalti yang memenangkan Madrid dengan skor 3-2.

Bahkan Ronaldo tak pernah absen menjebol gawang lawan dalam empat penampilan perdana Liga Spanyol 2009/2010.

Tapi Ronaldo bisa dibilang pesepakbola bintang yang tidak kenal lelah. Setelah gagal membela Juventus dengan gol melawan Chievo, Ronaldo langsung berlatih sendirian di pusat kebugaran pada esok harinya, Minggu (19/8). Aktivitas itu diunggah melalui akun instagramnya. Ronaldo menganggap hal itu salah satu cara untuk melemaskan otot kakinya setelah tampil 90 menit melawan Chievo.

Sekarang, fokus Ronaldo ialah menatap laga ke depan pada Sabtu (25/8). Juventus akan menjadmu Lazio yang berlangsung di Allianz Stadium. “Ronaldo akan mencetak gol perdana resmi secepatnya. Saya percaya itu,” tutur Wojciech Szczesny, kiper Juventus, seperti dikutip dari Sportmail.

Masih banyak tersisa banyak pertandingan resmi untuk Ronaldo bersama Juventus. Tidak perlu menyesali karena Ronaldo tidak mencetak laga pertamanya di Serie-A. Ibaratkan seperti kencan pertama, memang tidak perlu langsung mendapatkan ciuman. Tapi yang penting adalah dia menyukaimu terlebih dahulu.

Sumber lain: Fox Sport, Independent.