Mengenang Debut Manis Alexandre Pato di AC Milan

Ketika bergabung dengan Sport Club Internacional untuk kompetisi Campeonato Brasileiro Sub-20, Alexandre Pato harus bertanding melawan para pemain yang usianya empat tahun lebih tua. Namun, mentalnya sudah terasah. Ia bahkan menjadi top skorer turnamen tersebut dan membawa Internacional juara.

Ketika itu, ada rekor panjang yang belum terpatahkan, yakni rekor Pele yang mencetak gol di kompetisi FIFA pada usia 17 tahun 239 hari. Internacional sendiri berlaga di FIFA Club World Cup 2006 dan Pato diikutsertakan. Ia mencetak gol saat berhadapan dengan wakil Afrika, Al Ahly di usia 17 tahun 102 hari!

Permainan bagus Pato di Internacional menghadirkan ketertarikan dari AC Milan. Juara bertahan Liga Champions itu pun merekrutnya pada 2 Agustus 2007 dengan biaya transfer 24 juta euro.

Akan tetapi, karena aturan FIFA soal transfer peman di bawah umur Non-Uni Eropa, transfer Pato terhambat. Ia harus berusia 18 tahun sebelum dikontrak profesional klub Eropa. Ia baru bisa bermain untuk Milan pada 3 Januari 2008, saat bursa transfer dingin Serie A dibuka.

Pertandingan debut Pato buat AC Milan terjadi pada 13 Januari 2008. Saat itu, Milan menjamu Napoli di San Siro berhasil menang 5-2. Di pekan yang sama, Inter mencatatkan kemenangan ketujuh secara beruntun di Serie A usai menang 3-2 atas Siena. Nerazurri pun ada di puncak klasemen dengan jarak tujuh poin.

Akan tetapi, media Italia lebih memilih menyorot pertandingan Milan vs Napoli. Ini adalah kemenangan kandang pertama Milan sejak April 2007. Selain itu, ini juga menandai kembalinya penampilan apik striker mereka, Ronaldo, yang mencetak dua gol.

Pada musim tersebut, sebelum pekan ke-15, Milan cuma menang empat kali. Empat-empatnya dilakukan di kandang lawan: Genoa, Lazio, Sampdoria, dan Cagliari. Sementara di kandang, Milan mencatatkan lima hasil seri dan dua kekalahan.

Buat Pato pertandingan menghadapi Napoli itu adalah mimpi yang menjadi nyata. Ia bisa satu tim langsung dengan dua idolanya: Kaka dan Ronaldo.

Milan musim itu punya sejumlah masalah. Selain karena Filippo Inzaghi yang cedera, Alberto Gilardino juga tak bisa diharapkan. Ia baru mencetak satu gol di pekan ketujuh.

Bagusnya penampilan Pato membuat Silvio Berlusconi menaikkan ekspektasinya. Ia bahkan membandingkannya dengan Marco van Basten. Apalagi ia juga diyakinkan Carlo Ancelotti bahwa apabila Pato melakukan hal yang sama seperti di tempat latihan, maka ia bisa mencetak 30 gol pada periode Januari hingga Juni.

Media Italia pun memberikan pujian. Gazzetta dello Sport menulis “Patomic” di websitenya. Sementara Republicca menulis “What Class!”

Karena penampilan ini, Ancelotti pun terus menurunkan Trio Amerika Selatan yang membuat salah satu pemain senior dari Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, atau Massimo Ambrosini, harus dikorbankan.

“Potensi serangan dengan memainkan dua striker di depan cukup besar besar dan kami akan mencobanya lagi karena mereka amat luar biasa. Pato menunjukkan kualitasnya di tempat latihan. Dia perlu perbaikan di area tertentu tapi dia sangat bagus,” kata Ancelotti saat itu.

Trio Amerika Selatan ini membuat para penggemar Milan saat itu teringat pada trio sebelumnya, seperti “Gre-No-Li” pada 1950-an yang berisi Nils Liedholm, Gunnar Nordahl, dan Gunnar Gren. Juga membuka memori pada trio Belanda di Milan pada akhir 1980-an.

Meski bebannya berat karena ekspektasi padanya begitu tinggi, Pato jelas tidak mengecewakan. Di musim itu, dari 20 penampilan di liga, ia berhasil mencetak sembilan gol. Masuknya Pato juga mengatrol posisi Milan yang hancur-hancuran di paruh pertama musim itu.

Sejak Pato masuk, Milan mencatatkan 14 kemenangan. Milan pun naik ke peringkat kelima untuk setidaknya tetap bermain di kompetisi Eropa pada musim selanjutnya.

Debut Pato di AC Milan begitu manis. Namun, semuanya berubah ketika cedera mulai menderanya. Ia cuma main empat kali pada musim 2012/2013 sebelum akhirnya ditransfer ke Corinthians pada 3 Januari 2013. Kepindahan yang tidak berarti apa-apa kalau dibandingkan harapan besar yang pernah bertengger di pundaknya untuk menjadi striker terbaik di dunia.