Banyak dari suporter timnas Indonesia yang mempertanyakan mengapa Shin Tae-yong tidak memanggil pemain naturalisasi yang berposisi sebagai penyerang tengah? Ragnar Oratmangoen biasa main di sayap sementara Rafael Struick masih perlu proses. Pun dengan Jens Raven yang perjuangannya masih sangat panjang.
Coach Shin malah memanggil para pemain belakang. Di kemudian hari, langkah ini bisa dipahami: untuk bersaing dengan striker lawan yang secara postur tinggi besar.
Setelah area pertahanan diatasi, Coach Shin kian fokus memoles para penyerang timnas. Ia membawa Yoem Ki-hun, mantan pelatih Suwon Samsung Bluewings, yang diplot khusus melatih para striker.
Dalam latihan timnas Indonesia, ia melatih Hokky Caraka, Ramdhan Sananta, dan Dimas Drajad. Sementara itu Rafael dan Ragnar akan dilatih di Saudi. Menurut Coach Yoem, kualitas striker timnas Indonesia tidaklah payah bahkan punya kekuatan yang bagus. Kelemahannya cuma ada di keseimbangan. Pemain juga sering tak tahu harus melakukan apa usai menerima bola.
Selain itu, akurasi juga kembali dipertajam. Dengan gaya bermain timnas yang sekarang, striker tidak perlu berlatih banyak-banyak tendangan jarak jauh. Soalnya, peluang golnya jauh lebih kecil ketimbang melakukannya dari dalam kotak penalti. Di sisi lain, striker harus bisa menahan bola di dalam kotak untuk dikonversi menjadi peluang.
Coach Yeom juga sudah menganalisis permainan Rafael dan Ragnar. Sehingga, saat di Saudi, ia sudah tahu apa yang harus dilakukan oleh keduanya.
Semoga, kehadiran Coach Yeom bisa meningkatkan kualitas timnas Indonesia utamanya di lini serang.