Apakah Persib Bandung Masih Membutuhkan Zulham Zamrun?

Persib Bandung secara resmi mendatangkan Zulham Zamrun dari PSM Makassar untuk Liga Indonesia musim kompetisi 2020. Zulham menjadi rekrutan keempat Persib musim ini. Kehadiran pemain kelahiran 19 Februari 1988 ini terbilang mengejutkan karena di saat yang sama, rumor beredar kalau Maung Bandung justru tengah mengincar Saddil Ramdani.

Pengumuman Zulham langsung mendapatkan reaksi beragam dari Bobotoh. Ada yang mendukung, ada juga yang mengerenyitkan dahi. Ini tak lepas dari keputusan manajemen Persib yang mendatangkan Zulham meski sang pemain sudah berusia di atas 30 tahun. Terlebih lagi Zulham pernah mengalami cedera panjang ketika membela Persib.

Redaksi Ligalaga.id berbincang dengan pengamat cum jurnalis sepakbola Indonesia, Aun Rahman, membicarakan peluang Zulham di Persib Bandung.

Menurut Aun, pemilihan Zulham mesti dilihat dari utilitasnya yang akan digunakan sebagai apa. Menjadikan Zulham sebagai winger, tidak membuat Aun sreg. Pasalnya, jumlah winger Persib Bandung sudah menumpuk, mulai dari Febri Haryadi, Gozhali Siregar, Frets Butuan, Edwin Ramdani, bahkan Esteban Vizcarra pun biasa ditempatkan di sisi lapangan.

“Pertanyaannya adalah apakah Zulham akan ditempatkan sebagai sayap juga, atau memang dijadikan sebagai back up striker? Kalau dijadikan back up striker, saya sepakat banget. Maksudnya, memang Persib juga butuh. Apalagi Beni Okto juga sepertinya lebih cocok ditempatkan sebagai pemain sayap, ketimbang sebagai striker,” ucap Aun.

Aun sepakat apabila Zulham dijadikan sebagai pelapis untuk striker Persib yang kini dihuni Geoffrey Castillion dan Wander Luiz. Alasan utamanya karena pergerakan Zulham yang mobile di depan gawang lawan.

Kehadiran mantan pemain Persiter Ternate ini jelas akan mengganggu mood pemain di posisi yang sama. Contohnya Ghozali yang dirumorkan akan hengkang, meski isu tersebut langsung ditepis jauh-jauh oleh sang pemain. Menurutnya, kedatangan Zulham tidak mengganggu Ghozali. Rumor ini bukannya tanpa sebab. Musim lalu, menit bermain Ghozali agak berkurang karena bagusnya penampilan Frets.

Satu hal lain yang membuat Zulham sulit berkembang apabila ditempatkan sebagai striker adalah karena faktor usia. Pasalnya, pemain sayap lain punya usia yang lebih tua dengan stamina dan kecepatan yang melampaui Zulham.

“Sepertinya coach Robert juga lebih senang memainkan Viscarra di winger, itu juga yang menjadikan posisi Gozo terancam. Tapi itu bukan cuma menimpa Ghozali. Di sektor sayap juga jadi terancam, kecuali Febri, lah. Kondisinya jadi terancam karena kedatangan Zulham,” kata Aun.

Menurut Aun, ancaman dari kehadiran Zulham bisa menyebabkan pemain berubah posisinya. Contohnya Erwin Ramdani saat melawan Melaka United menjadi gelandang. Ini yang menghadirkan pertanyaan: mengapa Zulham didatangkan?

Akan tetapi, lain halnya apabila Zulham ditempatkan sebagai striker. Ia mungkin disimpan tidak sebagai target man melainkan penompang striker atau second striker.

“Kalau dijadikan ujung tombak, bukan Zulham, sih,” ucap Aun. “Namun, bila ditempatkan sebagai penopang, Zulham akan bagus banget.”

Pemain yang meraih trofi Piala Indonesia 2015 bersama Persib Bandung ini akan amat berperan saat tim berada dalam keadaan buntu, untuk dimasukkan dari bangku cadangan. Kecepatan dan dribelnya akan membantu untuk memenangkan tim. Bagaimana menurut Bobotoh?