“…Bola dioper Tyler Roberts kepada Pablo Hernandez di sisi kanan, dan dengan satu sentuhan, Hernandez melayangkan umpan silang ke depan gawang yang kemudian disambut tendangan menyusur dari Jack Harrison ke pojok kanan gawang Sheffield Wednesday. Satu – nol untuk Leeds United!”
Begitulah reka adegan gol kemenangan laga Derby Yorkshire antara Leeds United kontra Sheffield Wednesday, akhir pekan lalu (14/4). Satu gol dari Jack Harrison kian memastikan Leeds untuk bermain di babak play-off dan masih berpeluang menjuarai divisi Championship musim ini.
Nama Jack Harrison mungkin belum akrab di telinga pencinta Premier League. Pemuda berusia 22 tahun memiliki cerita unik di balik masa pinjamannya di Leeds United. Salah satunya, ia adalah “buah” dari hubungan spesial antara Pep Guardiola dengan Marcelo Bielsa, pelatih kepala Leeds United saat ini.
Harrison merupakan salah satu pemain yang beruntung. Tinggal di kota Bolton, yang merupakan area Greater Manchester, pemain bernama lengkap Jack David Harrison memulai belajar sepakbola di akademi Liverpool FC pada usia 7 tahun. Setahun kemudian, ia pindah ke akademi Manchester United selama 7 tahun. Di usianya yang ke-14, ia pindah ke Amerika Serikat dan bersekolah di Berkshire School, Massachusetts, dan bermain di klub Wake Forest Deamon Deacons, sebuah kesebelasan kampus di North Carolina.
Potensi yang dimiliki Harrison kemudian dilirik kesebelasan MLS. Pada 2015, New York City FC, klub yang merupakan bagian City Football Group mengklaim Jack Harrison sebagai pemain muda mereka lewat afiliasi mereka dengan Manhattan Soccer Club. Klaim ini ditolak oleh MLS. Harrison kemudian dipilih oleh kesebelasan MLS lain, Chicago Fire di awal 2016 sebagai pemain draft urutan pertama mereka dan menjualnya kepada New York City FC.
Baca juga: Charlie Chaplin dan Imigrasi Pesepakbola Inggris ke Amerika Serikat
Singkat cerita, debut Jack Harrison yang masih berusia 20 tahun di Yankee Stadium membuat decak kagum. Salah satunya datang dari Andrea Pirlo dan Frank Lampard yang juga memperkuat NYCFC. Rupanya, Manchester City sadar telah mencetak pemain potensial. Ia kemudian dikontrak oleh Manchester City pada Januari 2018, meski akhirnya kemudian dipinjamkan ke Middlesbrough.
“Buah” Hubungan Spesial Pep dan Bielsa
Kedatangan Marcelo Bielsa ke Leeds United di awal musim panas 2018 tentu mengundang antusiasme banyak pihak, termasuk manajer Manchester City, Pep Guardiola. Pep memang diketahui seorang pengagum dan “murid” dari pelatih kawakan Argentina tersebut. Bahkan saat itu berkembang rumor, kalau hubungan spesial diantara keduanya akan berakhir dengan kegiatan di bursa transfer.
Benar saja, Leeds United kemudian mengumumkan peminjaman Jack Harrison dari Manchester City hingga akhir musim 2018/2019. Harrison memberikan informasi mengenai rumor yang berkembang saat itu. “Saya berbicara sebelumnya dengan Pep Guardiola dan ia memberi banyak kata-kata dorongan,”
“Ini akan jadi tantangan, tapi akan berakhir untuk kebaikan,” ujar Harrison mengutip kata-kata Pep Guardiola.
Guardiola tentu tak ragu untuk “menyekolahkan” Jack Harrison kepada Bielsa di Leeds. Guardiola memang memiliki hubungan spesial dengan Bielsa. Modal ilmu Guardiola dalam kepelatihan pun didapatnya dari Bielsa lewat perantara Gabriel Batistuta, 13 tahun silam. Sejak saat itu, Pep banyak berbincang dengan Bielsa, bahkan tak jarang keduanya mengobrol dan berdebat sepakbola selama seharian penuh. Hasilnya, kini Pep bertransformasi menjadi salah satu manajer terbaik dunia.
Harrison perlahan mencuri perhatian publik. Walau sempat bermain kurang meyakinkan di awal musim bersama Leeds, Harrison menjadi pemain vital bagi pasukan asuhan Bielsa. Pemain bertinggi badan 175cm ini berlaga di 35 pertandingan dan mencatatkan 4 gol dan 3 asis bagi Leeds musim ini.
Bukti Nyata “Berjalannya” City Football Group
Mencuatnya nama Jack Harrison menjadi pertanda bahwa perlahan Manchester City dan City Football Group-nya merasakan buah dari apa yang mereka prakarsai, walaupun sebenarnya terlalu dini untuk menyebut ini sebagai “keberhasilan” dari City Football Group.
City Football Group sejak awal memang terlihat hanyalah seperti sistem untuk mencuci uang demi menghindari sanksi FFP. Manchester City sebagai klub induk yang akan menjadi pelabuhan terakhir bagi pemain-pemain yang berada didalam naungan CFG.
Sejak diinisiasi pada 2014 lalu, City Football Group telah mengembangkan bisnis mereka di negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Uruguay, dan China. CFG juga terus berniat untk mengembangkan bisnisnya dengan berusaha mengakuisisi beberapa klub termasuk dari Primera Portugal dan Ligue 1.
Namun bila dicermati, ini merupakan contoh nyata dari apa yang mereka impikan tentang salah satu visi City Football Group sebagai penghasil talenta-talenta masa depan. Bila New York City FC sudah bisa menghasilkan seorang Jack Harrison, maka akan ada “Harrison-Harrison” lainnya yang mungkin akan muncul dari Yokohama Marinos, Melbourne City, Girona, atau Sichuan Giuniu. Siapa tahu?
***
Dengan keberhasilan Jack Harrison bersama Leeds musim ini, nantinya publik akan menilai sejauh mana Manchester City akan berbuat kedepan. Apakah perguruan Harrison kepada Bielsa ke Leeds hanyalah dalih Manchester City yang enggan membina pemain muda mereka dan lebih memilih pemain mahal untuk dimainkan, atau nantinya Harrison akan menjadi “model” bagi Manchester City dalam menghasilkan pemain-pemain berbakatnya hingga menembus tim inti.
Tapi satu yang pasti, kini Pep harus bersyukur karena salah satu talenta mereka, Jack Harrison berada di tangan yang tepat, tangan seorang Marcelo Bielsa.