Pemerintah Inggris telah meminta Premier League untuk meningkatkan rencana mereka untuk menghadapi virus corona. Permintaan ini telah dikirimkan ke setiap klub untuk ditindaklanjuti.
Dalam arahan tersebut dijelaskan bahwa kondisi di Inggris saat ini masih normal seperti biasa. Akan tetapi, kalau situasi bertambah buruk, mereka akan mempertimbangkan segala opsi yang memungkinkan untuk menyelesaikan musim ini. Arahan itu juga meminta klub untuk menjaga para pemain dan manajer karena punya dampak besar pada sisa pertandingan musim ini.
“Lingkungan di tim utama pada umumnya amatlah krusial: wabah yang melanda tim utama hanya pada satu klub bikin menyelesaikan musim ini akan sangat sulit untuk dicapai,” tulis pernyataan tersebut dikutip dari BBC.
Hingga Rabu (11/3) ini, kasus virus corona di Inggris meningkat drastis dengan total mencapai 87 orang positif. Berdasarkan Worldometers, Italia menjadi negara dengan kasus infeksi COVID-19 terbanyak kedua dengan 10 ribu kasus, serta 631 meninggal dunia. Hal ini membuat Pemerintah Italia mengisolasi negeri tersebut, termasuk menghentikan sementara semua kegiatan olahraga, termasuk Serie A.
Bermain di stadion tampa penonton menjadi rencana cadangan yang akan dipertimbangkan oleh Premier League, andai penyebaran virus corona mengharuskannya. Meskipun demikian, hingga saat ini, rencana tersebut belum dilakukan dan pertandingan digelar seperti biasa.
“Setelah diskusi dengan perencana krisis pemerintah, fokus utama untuk rencana cadangan kami adalah mempertimbangkan aturan bermain tanpa penonton,” tulis email tersebut.
Dalam arahan tersebut, Pemerintah Inggris juga menyiapkan tiga kategori berbeda atas rencana cadangan tersebut dan bisa digunakan seandainya situasi berubah. Saat ini, Premier League berada di “Kategori A”, yang dijabarkan sebagai “kondisi sebagaimana biasanya”. Sementara itu, “Kategori B” adalah kondisi di mana kompetisi harus digelar tanpa penonton, sementara “Kategori C” adalah pembatalan, pembatasan, atau penundaan.
Premier League menyatakan tengah dalam kontak rutin dengan pejabat pemerintah yang berwenang atas kebijakan untuk tempat-tempat ramai, dan akan bekerja sama dengan dokter klub untuk melakukan yang terbaik. Saran utama buat klub adalah peningkatan untuk perawatan dalam hal higienitas dan langkah-langkah harus diambil untuk membatasi akses ke stadion dan tempat latihan.
Sejumlah klub kini sudah mengambil langkah, mulai dari menghentikan kegiatan pemain untuk memberikan tanda-tangan, selfi dengan penonton, serta berjabat tangan dengan staf klub.
Arahan itu juga menyoroti bagaimana pandangan pemerintah Inggris soal bagaimana event olahraga berdampak pada penularan virus corona, dan mengindikasikan bahwa mereka tidak akan mengikuti negara lain yang membatalkan event olahraga, kecuali ada bukti yang mendukung langkah tersebut.
“Kegiatan olahraga sendiri tidak dilihat oleh otoritas kesehatan sebagai faktor utama yang berkontribusi dalam menyebarkan virus. Mereka bilang pada kami bahwa mereka ingin dituntun berdasarkan bukti ilmiah dan tidak didorong ke tindakan yang dimaksudkan untuk bikin headline ketimbang dampak yang terasa,” tulis email tersebut.
Menurut Otoritas Kesehatan Inggris, tempat utama penyebaran virus adalah rumah, sekolah, dan tempat kerja. Sementara itu, aktivitas olahraga di ruang terbuka, lebih sedikit bermasalah ketimbang mall, pubs, dan restoran.
Lagipula, apabila pertandingan digelar tanpa penonton atau dibatalkan, dikhawatirkan para penggemar mencari tempat lain, atau mencari aktivitas lain. Ini yang menghadirkan risiko besar atas penyebaran virus. Untuk itu, Pemerintah Inggris masih mengembangkan rencana yang lebih detail untuk menangani masalah ini.
https://www.instagram.com/p/B9lwPi9lwBy/