Uang bisa membeli segalanya, termasuk klub sepakbola. Akan tetapi, di Inggris, ada aturan soal kepemilikan klub ini. Seseorang tidak bisa langsung memiliki dua klub tanpa mengikuti aturan yang ada.
Soal Integritas Kompetisi
Aspek paling utama dalam dunia olahraga adalah menjaga integritas kompetisi. Apa artinya? Operator liga mesti memastikan kalau kompetisi yang berlangsung dipercayai oleh tim yang bertanding. Ini membuat mereka akan bertanding sepenuh hati tanpa kecurigaan dengan tim lain atau operator kompetisi.
Tanpa persaingan sehat, kompetisi menjadi tak lagi menarik. Misalnya, kalau ada dua klub yang dimiliki oleh satu orang atau satu grup kepemilikan, maka akan menghadirkan kecurigaan dari klub lainnya. Ini yang bikin kompetisi berkurang integritasnya.
Aturan di Inggris dan Eropa
Baik Premier League maupun UEFA punya aturan yang melarang pemilik atau direktur klub untuk punya kuasa untuk memengaruhi klub lain. Meski demikian, terdapat perbedaan antara aturan di Inggris dengan yang dipunya UEFA.
Di bawah aturan Premier League, pemilik atau direktur harus mengikuti “Fit and Proper Test”. Mereka juga harus menandatangani deklarasi bahwa mereka tunduk pada tes tersebut. Tes ini harus dilakukan pada seluruh direktur dan individu yang punya lebih dari 30 persen saham. Mereka juga tak diperbolehkan memiliki klub lain.
Baca juga: Aturan Kepemilikan Klub di Inggris
UEFA sendiri mengeluarkan aturan khusus soal kepemilikan klub pada 1998 dan efektif digunakan pada musim 2000/2001. Aturan tersebut menyebut bahwa tak boleh ada dua klub atau lebih yang berpartisipasi di kompetisi UEFA yang secara langsung ataupun tidak langsung dikontrol oleh entitas yang sama atau dikelola oleh orang yang sama.
Punya kepentingan di klub lain berarti:
- Mayoritas pembuat keputusan di klub lain juga terdaftar di klub lain di kompetisi UEFA.
- Punya hak untuk menunjuk atau mengganti mayoritas direktur di klub lain di kompetisi UEFA.
Aturan ini bikin perusahaan investasi, ENIC, mengajukan komplain ke European Commission pada 2001. Mereka punya saham di enam klub Eropa dan mengklaim kalau aturan ini mendistorsi kompetisi dengan melarang dan mencegah investasi di klub Eropa. European Commission kemudian menolak klaim ENIC. Mereka bilang kalau aturan ini dapat dibenarkan karena bisa menjamin integritas kompetisi.
Masalah dari Dua Aturan Kepemilikan
Pengadilan Arbitrase Olahraga, CAS, mengatur bahwa kepemilikan lebih dari 50,1 persen akan melanggar aturan UEFA. Ini meninggalkan perbedaan jelas antara aturan UEFA dan Premier League.
Dalam aturan UEFA, menjadi mungkin seseorang punya 100 persen saham di satu klub dan 49 persen saham di klub lain dalam kompetisi yang sama. Di sisi lain, batas dari Premier League adalah 30 persen atau lebih.
Akan tetapi CAS melihat bahwa UEFA punya tambahan aturan lain. UEFA melarang perusahaan atau seseorang punya kemampuan untuk memengaruhi klub lain. Aturan ini diharapkan bisa mengurangi ketakutan bahwa sebuah perusahaan atau seseorang bisa punya 100 persen sahan di satu klub dan saham berjumlah besar tapi minor di klub lain, misalnya 49 persen saham
Pertanyaan selanjutnya, apakah pemilik klub bola boleh memiliki klub di luar sepakbola?
Jawabannya tentu saja bisa. Ini yang dilakukan Keluarga Glazer yang memiliki Manchester United dan di sisi lain punya tim NFL di Amerika Serikat. Hal ini diperbolehkan karena jelas tak ada konflik kepentingan di antara keduanya.